• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAKAF UANG DALAM PERSPEKTIF MAZHAB HANAFI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "WAKAF UANG DALAM PERSPEKTIF MAZHAB HANAFI "

Copied!
108
0
0

Teks penuh

Mazhab Hanafi membolehkan wakaf uang berdasarkan urf (adat istiadat) karena mempunyai kekuatan yang sama dengan hukum yang ditetapkan berdasarkan nash. 12Kemenag RI, Tanya Jawab Wakaf Tunai (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2011), 11. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah untuk mengkaji hukum wakaf uang.

Sedangkan peneliti mengkaji pendapat mazhab Hanafi mengenai hukum wakaf moneter, metode istinbath mazhab Hanafi mengenai wakaf moneter, dan syarat-syarat mewakafkan barang berupa uang. Sedangkan peneliti membahas pendapat mazhab Hanafi mengenai hukum wakaf moneter, tata cara istinbath hukum mazhab Hanafi tentang wakaf moneter, dan syarat-syarat mewakafkan benda berupa uang. Peneliti ini membahas mengenai pendapat mazhab Hanafi mengenai hukum wakaf moneter, metode istinbath mazhab Hanafi mengenai wakaf moneter, dan syarat-syarat fasilitas wakaf yang harus dipenuhi.

Berdasarkan pengertian wakaf menurut mazhab Hanafi di atas, maka dapat dipahami bahwa pengertian wakaf uang sama dengan pengertian wakaf. Landasan hukum wakaf uang dalam mazhab Hanafi dalam menetapkan hukum wakaf uang adalah berdasarkan istisan bi al „urf (adat istiadat). Berdasarkan penjelasan tentang tata cara istinbath hukum mazhab Hanafi mengenai wakaf uang di atas, maka dapat dipahami apa yang dimaksud mazhab Hanafi.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa mazhab Hanafi menjelaskan hukum wakaf uang diperbolehkan. Mazhab Hanafi membolehkan wakaf uang dinar dan dirham, dengan pengecualian berdasarkan 'urf (adat), yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan hukum yang telah ditentukan berdasarkan nash (teks). Selanjutnya, metode istinbath hukum yang digunakan mazhab Hanafi mengenai wakaf uang adalah berdasarkan istihsan bi al„urf.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Metode Penelitian

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Biografi Singkat Mazhab Hanafi

Pengertian Wakaf Uang

Dasar Hukum Wakaf Uang

Rukun dan Syarat Wakaf Uang

Metode Istinbath Hukum Mazhab Hanafi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Metode Istinbath Hukum Mazhab Hanafi Tentang Wakaf Uang

Artinya: “Hanafi menilai keabsahan wakaf benda umum dan membatalkannya karena berbeda pendapat/menurut mazhab Hanafi, ada yang melegitimasi wakaf dan ada yang tidak (ikhtilaf), jika dalam suatu permasalahan ada adalah 2 pendapat yang shahih, maka diperbolehkan menerima fatwa yang mengadili dengan salah satunya.” 5. Muhammad Abu Zahrah dalam bukunya yang berjudul Tarikh Medzahib al-Islamiyah menyinggung penggunaan urf dalam penyelesaian suatu permasalahan.Jika terjadi pertentangan antara urf dengan hasil ijtihad melalui metode qiyas, maka hal itu yang diambil adalah urf karena mereka sudah beranggapan bahwa urf telah mengambil posisi ijma padahal tidak ada teks.

Penguatan “urf dari qiyas bagi kalangan Hanafiyah adalah melalui metode istihsan dari Ulama Hanafiyah yang mengutarakan “urf pada persoalan yang tidak ada nashnya. Berdasarkan metode istinbath hukum mazhab Hanafi dapat dipahami bahwa dalam pembentukan hukum urf harus melihat keadaan masyarakat atau menyesuaikan dengan kenyataan yang ada. Berdasarkan hukum wakaf benda bergerak di atas, Dapat dipahami, bahwa hukum wakaf berupa uang, makanan, benda yang dapat ditimbang atau diukur adalah diperbolehkan.

Mazhab Hanafi juga menjelaskan cara mendonasikan uang, yaitu dengan menjadikan uang tersebut sebagai modal usaha dan memberikan manfaat kepada orang lain, sedangkan untuk makanan atau barang yang ditimbang atau diukur, barang tersebut dijual terlebih dahulu dan hasilnya dijadikan modal usaha. . Ibnu Abidin dalam kitab Radd al-Mukhtar juga menjelaskan hukum dan tata cara berwakaf dengan benda bergerak lainnya termasuk uang. Artinya: “Menurut beliau, hukum wakaf adalah segala sesuatu yang dapat dipindahkan agar dapat dipergunakan oleh manusia untuk bekerja adalah sah.

Walaupun seorang Qadhi berpendapat boleh menghadiahkan benda-benda ini, maka hukumnya, seperti yang dinyatakan oleh Mufti Abi Su'ud, halal menghadiahkan benda-benda yang boleh ditimbang dan disukat dengan menjualnya dan hasil daripada jualan itu adalah. digunakan sebagai modal perniagaan atau barang dagangan, dan keuntungannya disedekahkan kepada fakir miskin". 11. Daripada pembentangan hukum wakaf, dapat difahami bahawa hukum wakaf apa-apa benda yang boleh digerakkan untuk tujuan digunakan. oleh masyarakat dalam pekerjaan, adalah sah dan dibolehkan. Jika seseorang Qadhi berpendapat boleh menyedekahkan perkara-perkara di atas, maka boleh jadi hukumnya, seperti yang pernah diperintah oleh Mufti Abi Su'ud, adalah halal untuk menyedekahkan perkara yang boleh. diukur, ditimbang, dengan menjualnya dan kemudian hasil jualan itu digunakan sebagai modal perniagaan dan keuntungannya diberikan kepada fakir miskin.

Berdasarkan penjelasan pendapat ulama Hanafiyah di atas, maka dapat dipahami bahwa hukum wakaf uang diperbolehkan menurut mazhab Hanafi dengan menjadikan uang tersebut sebagai modal kerja melalui mudharabah, kemudian hasilnya dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. dan miskin. Dan juga menurut mazhab Hanafi, hukum wakaf uang dilakukan atas dasar 'urf, karena apa yang dianggap baik oleh masyarakat, itulah yang baik menurut Allah SWT. Analisis pendapat Mazhab Hanafi Wakaf Uang Faisal Haq, wakaf telah berperan dalam mengembangkan kegiatan.

Analisa Terhadap Pendapat Mazhab Hanafi

Karena bila wakaf uang habis sekali pakai, maka harta/barang yang diwakafkan harus abadi/abadi. Pendapat ulama Syafi’iyah sebagaimana dikutip al-Bakri menyatakan bahwa wakaf tunai tidak boleh karena dinar dan dirham (uang) akan habis bila dibayarkan, sehingga bentuknya tidak permanen. Berdasarkan penjelasan mengenai wakaf uang di atas dapat dipahami bahwa tradisi atau adat istiadat masyarakat mengenai wakaf uang, sehingga sebagian ulama dahulu sangat cuek mendengar hukum-hukum yang ditetapkan mengenai diperbolehkannya wakaf dalam bentuk uang. , dinar atau dirham dan barang yang dapat ditimbang atau diukur. .

Mazhab Hanafi membolehkan wakaf uang, sebagaimana tercantum dalam kitab Radd Al-Mukhtar Ala Dar Al-Mukhtar, yaitu: Bahwa ia menghukum wakaf atas benda apa pun yang dapat dipindahkan untuk keperluan digunakan orang untuk bekerja, sah, bahkan berdonasi. uang juga diperbolehkan. Berdasarkan penjelasan mengenai hukum wakaf uang dapat dipahami bahwa Mazhab Hanafi membolehkan wakaf uang dinar dan dirham, kecuali dengan memenuhi syarat bersifat abadi agar dapat dipergunakan terus-menerus, dengan cara menukarkan harta gerak. dalam wakaf tunai. Harta wakaf tunai, menurut mazhab Hanafi, dapat memberikan kemaslahatan berkelanjutan dengan menginvestasikan dana wakaf dalam bentuk mudharabah dan kemudian menciptakan peluang bagi masyarakat untuk berinvestasi di bidang agama, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial.

Setelah menganalisis pendapat para ulama di atas, maka peneliti sepakat dengan pendapat Mazhab Hanafi yang membolehkan wakaf dalam bentuk uang. Dengan uang wakaf ini masyarakat dapat menunaikan wakaf sehingga negara-negara tersebut mengembangkan tingkat perekonomiannya. Karena wakaf uang dapat dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai harta/benda yang nilainya cukup, tidak harus bernilai tinggi.

Dengan adanya wakaf uang yang dilaksanakan oleh masyarakat dapat membantu perkembangan perekonomian negara dan dapat mengurangi tingkat kemiskinan di negara manapun, khususnya di negara Indonesia sendiri. Mazhab Hanafi membolehkan dana wakaf uang digunakan untuk investasi mudharab atau sistem bagi hasil yang mana keuntungannya diberikan kepada masyarakat untuk kepentingan umum. Mazhab Hanafi berpendapat bahwa hukum yang ditetapkan berdasarkan “urf (adat) masyarakat mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan hukum yang ditetapkan berdasarkan nash (teks).

Kemudian, penerapan wakaf uang harus memenuhi syarat-syaratnya, seperti mengikuti urf (kebiasaan) masyarakat. Melihat kenyataan yang ada di masyarakat, wakaf uang belum terlaksana karena masih banyak umat Islam yang belum mengetahui banyak tentang hukum wakaf uang. Kajian Kritis Pemikiran As-Sayyid Sabiq tentang Wakaf Uang dan Pentingnya di Indonesia.” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Skripsi 2014.

PENUTUP

Saran

Analisis Pendapat Madzhab Hanafi dan Syafi’i Terhadap Wakaf Uang.” Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, Disertasi 2017. Perspektif Wakaf Uang Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Studi Banding). “Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare, Disertasi 2017 Wakaf unit kepemilikan rumah susun dalam peninjauan peraturan perundang-undangan dan relevansinya dengan hukum Islam.” Al-Ashlah Vol.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

5 Association between knowledge, attitude, and anxiety levels The significance of knowledge as a determinant of anxiety level was further illustrated in the positive relationship