• Tidak ada hasil yang ditemukan

Website http://www.unnes.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Website http://www.unnes.ac.id"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Gedung H, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. (024) 8508082; Email: unnes@unnes.ac.id

Website http://www.unnes.ac.id

Data skripsi mahasiswa Universitas Negeri Semarang

NAMA : BASUKI DWI SULISTYO

NIM : 3101403021

PRODI : Pendidikan Sejarah JURUSAN : Sejarah

FAKULTAS : Ilmu Sosial

EMAIL : sulistyo_85 pada domain yahoo.co.id PEMBIMBING 1 :

PEMBIMBING 2 :

TGL UJIAN : 0000-00-00

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DI SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2006/2007

ABSTRAK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan, dan kebutuhan masing-masing. KTSP sebagai inovasi terbaru dalam rangka peningkatan kualitas kurikulum tidaklah mudah diterapkan secara universal dan instant, bahkan Departemen Pendidikan Nasional menargetkan paling lambat tahun 2009/2010 semua sekolah telah melaksanakan KTSP secara menyeluruh.

Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimanakah pemahaman guru IPS Sejarah mengenai KTSP, (2) bagaimanakah implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah, (3) apakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi KTSP. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pemahaman guru IPS Sejarah mengenai KTSP, (2) untuk mengetahui implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah, (3) untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi KTSP.

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah pemahaman guru IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang mengenai KTSP, implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang yang secara garis besarnya mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi, serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang. Untuk memperoleh data digunakan metode observasi partisipatif pasif (passive participation), wawancara mendalam (in dept interview), studi dokumentasi. Untuk menguji objektivitas dan keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama, sedangkan triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis interaksi (interactive analysis models) yaitu komponen reduksi data dan sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Setelah data terkumpul, maka tiga komponen analisis (reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan) saling berinteraksi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman guru IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang

(2)

mengenai KTSP sebagian besar masih terbatas hanya mengetahui secara garis besarnya. Guru hanya mampu memahami konsep dasar KTSP secara singkat seperti pengertian KTSP, SKL, SI, RPP serta perbedaan yang mendasar antara KTSP dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Dalam kegiatan pembelajaran guru IPS Sejarah telah menyusun program-program sesuai dengan acuan dalam KTSP, program tersebut seperti program tahunan, program semester, program mingguan dan harian, program pengayaan dan remedial, serta program pengembangan diri. Pengembangan silabus oleh guru IPS Sejarah masih mengadopsi model silabus dari Depdiknas, selanjutnya model silabus tersebut ditelaah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Dalam penyusunan silabus guru IPS Sejarah tidak mengalami hambatan yang berarti karena dalam penyusunannya dikerjakan secara bersama-sama dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah. Dalam hal penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru IPS Sejarah diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan karakteristik peserta didik. Penyusunan RPP oleh guru IPS Sejarah dilakukan secara sekaligus untuk beberapa pertemuan, hal ini disebabkan adanya kesibukan. Pada awal pembelajaran guru IPS Sejarah melakukan kegiatan apersepsi, namun tidak pernah mengadakan pre-test, guru masih menggunakan metode ceramah, namun hanya untuk membantu siswa dalam memahami materi dan keaktifan siswa sangat diprioritaskan. Dalam pembelajaran guru telah menerapkan berbagai metode, sumber belajar serta media yang variatif.

Evaluasi hasil belajar dilakukan guru melalui Penilaian Berbasis Kelas (PBK) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep. Selain itu, guru telah menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas dengan mengadakan program remidi dan program pengayaan.

Faktor pendukung dalam implementsi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang antara lain sarana prasarana pembelajaran secara kuantitas maupun kualitas sudah cukup memadai, adanya program-program dalam rangka implementasi KTSP seperti pembentukan kepanitiaan KTSP, adanya tim pengembang dan penyusun KTSP, adanya evaluasi yang dikemas dalam briefing setiap satu bulan sekali untuk mengevaluasi program-program yang sedang berjalan, Adanya sistem penilaian kinerja terhadap guru dan siswa.

Faktor penghambat dalam implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang antara lain lemahnya kemampuan guru dalam melakukan penilaian secara mandiri, terbatasnya waktu, biaya serta tenaga dalam penggunaan metode-metode pembelajaran, terjadinya integrasi (penggabungan) pada mata pelajaran ilmu-ilmu sosial menjadi IPS terpadu, kurangnya kesiapan siswa untuk belajar mandiri.

Dari hasil penelitian tersebut maka disarankan, (1) guru hendaknya selalu meningkatkan pemahamannya tentang KTSP dan menerapkannya secara profesional, (2) guru hendaknya dapat mengembangkan kreatifitasnya sendiri dalam menyusun silabus dengan menyesuaikan kondisi dan potensi sekolah, (3) guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam penggunaan metode pembelajaran, (4) bagi pihak sekolah hendaknya secara berkala mengadakan kegiatan seminar, workshop serta rapat kerja mengenai KTSP, sehingga pemahaman guru tentang KTSP akan semakin meningkat.

KATA KUNCI

Implementasi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Pembelajaran, IPS Sejarah

REFERENSI

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktek, Edisis Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Penyusunan KTSP Kabupaten/Kota; Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Departemen

(3)

Pendidikan Nasional.

Baedhowi. 2007. ‘Kebijakan Pengembangan Kurikulum’. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional KTSP, UNNES, Semarang, 15 Maret 2007.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press.

Hadi, Sutrisno MA. 2004. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta : ANDI.

Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamid, Hasan. 2007. ‘Pengembangan dan Implementasi KTSP, Konsep dan Substansi’.

Makalah disajikan dalam Seminar Nasional KTSP, UNNES, Semarang, 15 Maret 2007.

Kasmadi, Hartono. 2007. ‘Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Mata Pelajaran yang Unggul? Sebuah Tantangan bagi Pembelajaran Sejarah?’. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI), UNNES, Semarang, 16 April 2007.

126

Miles, Manthew B dan A. Michael Huberman. 1994. Terjemahan Tjejep Rohendi. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI Press.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Sebuah Panduan Praktis. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan Pedoman Bagi Pengelola Lembaga Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Sekolah, dan Guru. Jakarta : PT Bumi Aksara.

---. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Nasution, S. MA.2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara.

Pusat Kurikulum. 2006. Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS). Jakarta : Balitbang Depdiknas.

Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MKK Unnes Press.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Susilo, Muhammad Joko, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Widya, I Gede. 1989. Dasar-dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

From Gramsci's analysis of class relations, the idea of hegemony refers to the cultural dynamic by which a group claims and preserves a leading position in social life.