• Tidak ada hasil yang ditemukan

Widiyatus Sholehah - 142310101056_.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Widiyatus Sholehah - 142310101056_.pdf"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

Hubungan Spiritualitas Ibu Rumah Tangga dengan Stigma pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan spiritualitas dan stigma ibu rumah tangga terhadap penderita HIV/AIDS di Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Hasil uji statistik menggunakan Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara spiritualitas dengan stigma ibu rumah tangga terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember (p value = 0,213).

Berdasarkan hasil tersebut ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara spiritualitas dengan stigma ibu rumah tangga terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penelitian
    • Bagi Responden dan Masyarakat
    • Bagi Pelayanan Kesehatan
    • Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan dan Profesi Keperawatan
    • Bagi Peneliti
  • Keaslian Penelitian

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Spiritualitas dan Stigma Ibu Rumah Tangga Dalam Kaitannya dengan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Puger”. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti dapat merumuskan masalah penelitian ini, bagaimana hubungan spiritualitas dengan stigma ibu rumah tangga terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan spiritualitas dan stigma ibu rumah tangga terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember.

Mengidentifikasi stigma ibu rumah tangga dalam kaitannya dengan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember.

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Konsep HIV/AIDS
    • Definisi
    • Penanggulangan HIV/AIDS
  • Konsep Spiritualitas
    • Definisi Spiritualitas
    • Karakteristik Spiritualitas
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas
    • Perubahan Fungsi Spiritualitas
    • Pengukuran Spiritualitas
  • Konsep Stigma
    • Definisi Stigma
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stigma
    • Proses Pemberian Stigma
    • Upaya Menghilangkan atau Mengurangi Stigma
    • Dampak Stigma
    • Tipe-Tipe dan Dimensi Stigma
    • Indikator Stigma
    • Pengukuran Stigma
  • Pro dan Kontra Hubungan Spiritualitas dengan Stigma Ibu
  • Kerangka Teori

Mengatasi stigma dan diskriminasi dengan melakukan upaya menghilangkan stigma dari petugas kesehatan terhadap ODHA, mendorong keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai bagian dari kampanye anti-stigma dan diskriminasi, dan mengembangkan intervensi yang dapat mengurangi stigma di layanan kesehatan, tempat kerja. , fasilitas pendidikan dan lingkungan masyarakat. Stigma adalah proses sosial yang mengarah pada pelabelan, segregasi, hilangnya status, dan diskriminasi (Link & Pehlan, 2001). Media informasi telah lama digunakan untuk memberikan informasi tentang HIV/AIDS dengan tujuan memberikan pengetahuan, sikap dan perilaku untuk mencegah penularan HIV/AIDS dan mengurangi stigma (Syaluhiyah et al., 2015).

Sikap keluarga mempengaruhi stigma terhadap ODHA, karena keluarga merupakan lingkungan terdekat yang berinteraksi dengan ODHA, misalnya keluarga yang merasa malu karena salah satu anggota keluarganya tertular HIV/AIDS. Kami adalah kelompok atau partai yang tidak memiliki stigma dan justru memberikan stigma kepada orang lain. Menurut UNAIDS (2012), program ini bertujuan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA atau orang yang berisiko tertular HIV dengan mengatasi penyebab stigma dan diskriminasi yang dapat dilakukan oleh ODHA dan yang menindaklanjuti serta memberdayakan mereka yang mengidap HIV. rentan terhadap HIV. .

Interaksi masyarakat dan diskusi kelompok terfokus tentang HIV/AIDS yang melibatkan ODHA dan orang yang berisiko tertular HIV. Mengidentifikasi, menganalisis epidemi dan menanggapi sejauh mana stigma dan diskriminasi terkait dengan penyediaan layanan pengobatan dan pencegahan HIV b. Stigma HIV menjadi pembatas antara pengidap HIV/AIDS dengan upaya pencegahan dan pengobatan HIV yang dilakukan oleh sektor pelayanan kesehatan, sehingga stigma HIV/AIDS menjadi tolak ukur seberapa besar stigma yang terjadi di masyarakat, khususnya pada ibu rumah tangga.

Untuk mengukur stigma ibu rumah tangga terkait HIV/AIDS, Britt Rios-Ellis (2015) menggunakan kuesioner yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rifai (2016) dalam penelitiannya tentang “Penerapan Psikoedukasi Singkat tentang Stigma HIV/AIDS dan Penggunaan VCT di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kawasan Perkebunan Kopi Kabupaten Jember". Salah satu kendala terbesar dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia adalah tingginya stigma dan diskriminasi terhadap HIV/AIDS (ODHA). (UNAIDS, 2014).

KERANGKA KONSEP

Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian

Metode Penelitian

  • Desain Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
    • Teknik Penentuan Sampel
    • Kriteria Sampel
  • Lokasi Penelitian
  • Waktu Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Pengumpulan Data
    • Sumber Data
    • Teknik Pengumpulan Data
    • Alat Pengumpul Data
    • Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
  • Perencanaan Pengolahan Data
    • Editing
    • Coding
    • Entry
    • Cleaning
  • Analisis Data
    • Analisis Univariat
    • Analisis Bivariat
  • Etika Penelitian
    • Lembar Persetujuan (Informed Consent)
    • Kerahasiaan (Confidentialy)
    • Keadilan (Justice)
    • Kemanfaatan (Beneficience)

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probabilitas sampling yaitu pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang tidak hadir atau berada di rumah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Puger di Desa Bagon, Grenden, Jambearum, Kasiyan, Kasiyan Timur, Mlokorejo, Mojomulyo, Mojosari, Puger Kulon, Puger Wetan, Wonosari dan Wringin Telu.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah spiritualitas dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah stigma ibu rumah tangga terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari hasil penilaian spiritualitas dan stigma ibu rumah tangga terhadap penderita HIV/AIDS melalui kuesioner. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari catatan atau laporan tentang ibu rumah tangga di Kecamatan Puger Kabupaten Jember.

Alat pengumpul data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah lembaran yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang spiritualitas yaitu kuesioner FACIT-Sp 12 yang diadopsi oleh Afifah (2017) tentang “Spiritualitas pasien paliatif di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta”, spiritualitas kuesioner berisi 12 pertanyaan. . Berdasarkan hasil uji normalitas maka uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spearman karena data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian ini nilai ρ (0,213) > 0,05 maka H0 gagal ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan antara spiritualitas dengan stigma.

Partisipan dalam penelitian ini berhak meminta agar data yang diberikan dirahasiakan, sehingga perlu dirahasiakan dan dirahasiakan. Pemanfaatan kelebihan dalam penelitian ini dilakukan dengan menjelaskan tujuan, manfaat dan teknik penelitian kepada responden.

Gambar 4.1 Penghitungan Sampel Penelitian Menggunakan Aplikasi G*Power
Gambar 4.1 Penghitungan Sampel Penelitian Menggunakan Aplikasi G*Power

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Responden
  • Spiritualitas
  • Stigma

Berdasarkan tabel 5.1 sebaran responden ibu rumah tangga menurut tingkat pendidikan tertinggi mayoritas berpendidikan SD yaitu 48 orang (57,1%) dan jumlah responden beragama Islam sebanyak 84 orang (100%). Berdasarkan tabel 5.3 nilai median variabel spiritualitas ibu rumah tangga sebesar 37,00 yang berarti responden memilih jawaban 3 (sangat sering) dan skor minimal 25 yang berarti responden memilih jawaban 2 (cukup sering), dimana responden yang skor minimal memiliki spiritualitas baik dan nilai maksimal 48 berarti responden memilih jawaban 4 (selalu). Nilai minimum untuk indikator makna hidup adalah 9 yang berarti responden memilih jawaban 2 (sangat sering) dan nilai maksimum adalah 16 yang berarti responden memilih jawaban 4 (selalu).

Nilai minimum indikator percaya diri adalah 8 yang berarti responden memilih jawaban 2 (sangat sering) dan nilai maksimumnya adalah 16 yang berarti responden memilih jawaban 4 (selalu). Nilai minimum indikator perdamaian adalah 8 yang berarti responden memilih jawaban 2 (sangat sering) dan nilai maksimum adalah 16 yang berarti responden memilih jawaban 4 (selalu). Berdasarkan tabel 5.4 nilai mean stigma ibu rumah tangga sebesar 17,00 yang berarti responden memilih pilihan ke 2 (tidak setuju) dan nilai minimal 10 berarti responden memilih pilihan 1 (sangat setuju) dan maksimal 26 berarti responden memilih opsi. 3 (setuju).

Nilai rata-rata indikator penerimaan diri adalah 6 yang berarti responden memilih jawaban 2 (tidak setuju) dan nilai minimumnya adalah 3 yang berarti responden memilih jawaban 1 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimumnya adalah 12 , artinya responden memilih jawaban 4 (sangat setuju). Nilai media indikator penerimaan diri adalah 4 yang berarti responden memilih jawaban 2 (tidak setuju) dan nilai minimal 2 yang berarti responden memilih jawaban 1 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimal 7 , artinya responden memilih jawaban 3 (setuju). Nilai rata-rata indikator deteksi masalah adalah 2 yang berarti responden memilih jawaban 1 (sangat tidak setuju) dan nilai minimumnya adalah 1 yang berarti responden memilih jawaban 1 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimumnya adalah 4 , artinya responden memilih jawaban 4 (sangat setuju).

Nilai rata-rata hubungan sosial adalah 4 yang berarti responden memilih jawaban 2 (tidak setuju) dan nilai minimum adalah 2 yang berarti responden memilih jawaban 1 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimum adalah 7 yang berarti bahwa responden memilih jawaban 3 (setuju).

Tabel 5.2 Usia  Ibu  Rumah Tangga di  Kecamatan Puger Kabupaten Jember (Mei  2018; n:84)
Tabel 5.2 Usia Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Puger Kabupaten Jember (Mei 2018; n:84)

Pembahasan

  • Spiritualitas Ibu Rumah Tangga
  • Stigma Ibu Rumah Tangga
  • Tidak Ada Hubungan Spiritualitas dengan Stigma Ibu Rumah

Hasil analisis stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA di Kecamatan Puger Kabupaten Jember menunjukkan bahwa rata-rata stigma ibu rumah tangga adalah jam 5 sore. Menurut Rifai (2016), rata-rata usia ibu rumah tangga yang mempunyai stigma terhadap ODHA adalah 35,5 tahun. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar ibu rumah tangga pada penelitian ini berpendidikan minimal sekolah dasar yaitu sebanyak 48 orang (57,1%).

Pendidikan sekolah dasar termasuk dalam rendahnya tingkat pendidikan yang menjadi salah satu faktor mempengaruhi stigma terkait ODHA dimana masyarakat mempunyai kesimpulan yang kurang tepat tentang hakikat HIV/AIDS yang sebenarnya (Kharis, 2016). Peneliti berpendapat ibu rumah tangga di Kecamatan Puger Kabupaten Jember masih mempunyai stigma dan salah satu stigma tersebut adalah memberikan stereotip kepada ODHA. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara spiritualitas dan stigma ibu rumah tangga terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember.

H0 tidak dapat ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara spiritualitas dengan stigma ibu rumah tangga terhadap penderita HIV/AIDS di Kecamatan Puger Kabupaten Jember dengan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan dalam penelitian ini sebesar 0,137. Memberikan pengetahuan dan informasi tentang HIV/AIDS merupakan cara yang efektif untuk mencegah dan mengurangi stigma terhadap ODHA (Syaluhiyah et al., 2015). Peneliti meyakini persepsi mempengaruhi stigma seseorang mengenai ODHA, jika seseorang mempunyai persepsi negatif terhadap ODHA maka akan berdampak pada pengobatan dan pencegahan orang yang tertular HIV/AIDS.

Akses informasi digunakan untuk memberikan pengetahuan, sikap dan perilaku untuk mencegah penularan HIV/AIDS dan mengurangi stigma (Syaluhiyah et al., 2015). Sikap seseorang sangat penting dalam memberikan stigma karena dapat mempengaruhi stigma terhadap ODHA, misalnya keluarga terdekat ODHA, dimana keluarga tersebut merasa malu karena salah satu anggota keluarganya tertular HIV/AIDS (Syaluhiyah et al., 2016 ).

Keterbatasan Penelitian

PENUTUP

Simpulan

Saran

  • Bagi Responden dan Masyarakat
  • Bagi Pelayanan Kesehatan
  • Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan dan Profesi Keperawatan
  • Bagi Peneliti Selanjutnya

Selain itu, diperlukan upaya untuk mengurangi stigma terhadap ODHA melalui edukasi oleh tenaga kesehatan, misalnya dengan mengoreksi mitos dan penularan HIV/AIDS, sehingga tidak timbul kekhawatiran dan ketakutan terhadap ODHA di masyarakat. Stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebagai hambatan dalam mencari pengobatan: studi kasus pada pecandu narkoba suntik di Jakarta. Stigma agama dan HIV/AIDS: Implikasinya bagi petugas kesehatan di Puerto Rico. Kesehatan masyarakat global.

Humangan Stigma, Depression and Kelelahan of Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS by Klinik Veteran Medan. Public perceptions about HIV/AIDS and discriminatory attitudes towards people living with acquired immunodeficiency syndrome in Iran. Perception of societal stigma and discrimination towards people living with HIV/AIDS in Lagos, Nigeria: a qualitative study. Mater Sociomed.

Reaksi mahasiswa kesehatan terhadap pasien HIV: Menelaah prasangka, perasaan, rasa bersalah, dan kemauan berinteraksi dengan pasien HIV/AIDS. Aplikasi Psikoedukasi Singkat tentang Stigma HIV/AIDS dan Penggunaan VCT pada Ibu Rumah Tangga di Kawasan Perkebunan Kopi Kabupaten Jember. Mengukur stigma di kalangan penyedia layanan kesehatan dan sosial; Inventarisasi Stigma Penyedia HIV/AIDS.

Ia bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Spiritualitas dan Stigma Ibu Rumah Tangga Terhadap Penderita HIV/AIDS”. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang hubungan spiritualitas dengan stigma ibu rumah tangga terhadap penderita HIV/AIDS. Judul: Hubungan Spiritualitas Ibu Rumah Tangga dan Stigma terhadap Penderita HIV/AIDS di Kecamatan Puger Kabupaten Jember.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan spiritualitas dan stigma ibu rumah tangga terhadap pengidap HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember.

Gambar 1. Pengisian Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas di Kecamatan Kencong
Gambar 1. Pengisian Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas di Kecamatan Kencong

Referensi

Dokumen terkait