SISTEM PERHITUNGAN
WAKTU DALAM MASYARAKAT JAWA
(PRANATA MANGSA)
1. HARI
A. PANCAWARA
Legi Manis/Putihan 5
Pahing Jenar/Abritan 9 Pon Palguna/Kuningan 7
Wage Cemengan 4
Kliwon Kasih 8
B. SAPTAWARA
Senin Soma 4
Selasa Anggara 3
Rabu Buda 7
Kamis Respati 8
Jemuah Sukra 6
Setu Tumpak 6
Ngaad Radhite 5
C. SADWARA
Tungle Godhong = daun, tumbuhan Aryang Jalma = manusia mati
Wirukung Sato = binatang mati Paningron Mina = ikan air
Uwas Paksi = burung
Nawulu Wiji = biji, bijian
2.BULAN JAWA
Suro 30
Sapar 39 30 hari di tahun Dal Mulud 30 29 hari di tahun Dal
Bakdamulud 29 29 hari di tahun Dal Jumadilawal 30
Jumadilahir29 Rejeb 30
Ruwah 29 Pasa 29/30 Sawal 29
Dulkaidah 30
Besar 29
3. Tahun Jawa
Tahun Jawa merupakan sistem perhitungan waktu yang dibuat oleh Sultan Agung Hanykrakusuma pada hari Jum’at Legi, tanggal 1 Sura (Muharam) tahun Alip.
Peristiwa tersebut bertepatan dengan tahun
Saka 1555 dan tahun Hijriah 1043. Dengan
kata lain tahun Jawa dimulai pada 1555
Saka, maka selisih tahun Jawa dengan tahun
Hijriah adalah 1555-1043 = 512 tahun.
A. NAMA TAHUN JAWA
ALIP 354 EHE 355
JIMAWAL 354 JE 354/355
DAL 354/355 BE 354
WAWU 353
JIMAKIR 355
Berkaitan dengan panjang dan pendeknya umur masing- masing tahun Jawa, maka dikenal istilah tahun wuntu dan tahun wastu. Tahun wuntu untuk menyebut tahun yang berumur panjang yaitu 355 hari. Sedangkan tahun wastu untuk menyebut tahun yang berumur pendek yaitu selama 354 hari. Dalam periode tertentu tahun Je dan Dal dapat bertukar. Tahun Je menjadi tahun wuntu dan tahun Dal menjadi tahun wastu. Perbedaan penentuan tahun wastu dan wuntu tersebut berkaitan dengan penentuan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW pada bulan Mulud tahun Dal, yaitu grebeg Mulud dan Dal harus jatuh pada hari senin Pon.
Berdasarkan jatuhnya hari pada tanggal 1 Sura pada tahun Alip, maka masyarakat Jawa juga mengenal 4 macam tahun Kurup, yaitu :
a. Kurup Jamangiyah adalah nama lain dari tahun Alip jika tanggal 1 Sura jatuh pada hari Jum’at Legi b. Kurup Kamsiyah adalah nama lain dari tahun Alip
jika tanggal 1 Sura jatuh pada hari Kamis Kliwon
c. Kurup Arbangiyah adalah nama lain dari tahun Alip jika tanggal 1 Sura jatuh pada hari Rebo Wage d. Kurup Salsangiyah adalah nama lain dari tahun
Alip jika tanggal 1 Sura jatuh pada hari Selasa Pon
Satuan perhitungan waktu untuk masa delapan tahun disebut dengan istilah windu. Dalam kurun waktu empat windu akan terjadi perulangan- perluangan yang puncaknya sesudah 32 tahun yang disebut Tumbak Pisan. Keempat windu tersebut bagi masyarakat Jawa mempunyai makna yang dikaitkan dengan suasana alam dan kehidupan. Adapun nama keempat windu tersebut adalah sebagai berikut :
a. Windu Adi, adi berarti pertama, baik, lebih dari yang lain atau pinunjul (Poerwadarminta, 1939:2).
Dalam masa tersebut banyak terjadi sesuatu atau kejadian yang baik dan menyenangkan.
b. Windu Kuntara, kuntara artinya termasyur.
Dalam masa tersebut banyak sesuatu yang termasyur.
c. Windu Sangara, sangara artinya aneh (sesuatu yang di luar normal). Dalam masa tersebut banyak terjadi hal-hal yang aneh atau hal-hal yang lucu karena kejadiannya di luar normal.
d. Windu Sancaya, sancaya berarti teman atau sahabat. Dalam masa tersebut banyak orang yang menjalin persahabatan, bahkan bagi orang Jawa diyakini sebagai masa yang baik untuk menikahkan anak.