Masih adanya keterlambatan proses pencairan dana BOS di Kota Bekasi sehingga berdampak pada kegiatan operasional sekolah. Berdasarkan laporan sejumlah sekolah, sejak Januari hingga April tahun lalu, dana BOS baik dari provinsi maupun pusat belum juga dicairkan.
Dimensi dan Tujuan Evaluasi Program
Menurut Suharsima Arikunto (2007), tujuan evaluasi program adalah untuk “mengetahui ketercapaian tujuan program yang telah dilaksanakan. Manfaat evaluasi program dapat berupa penghentian program, revisi program, kelanjutan program, dan perluasan program.
Model Evaluasi Program Context – Input – Process – Product (CIPP) Ketepatan penentuan model evaluasi program bergantung pada jenis
Oleh karena itu, tujuan evaluasi program adalah untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, meningkatkan, atau menghentikan program.” , sedang dan tinggi.
Konsep Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) .1 Konteks BOS
Input Program BOS
Proses Program BOS
Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, CD dan flashdisk), fotokopi, surat menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya pengangkutan dana BOS di Bank/PT Pos; untuk mengumpulkan. Apabila seluruh komponen 1 sampai dengan 12 di atas telah dibiayai oleh BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS dapat digunakan untuk pembelian alat peraga, media pembelajaran, mesin tik, peralatan UKS dan perabot sekolah. Merujuk pada Pasal 16 sampai dengan 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Bantuan Operasional Sekolah, pada intinya disebutkan bahwa: Kepala satuan pendidikan dasar menyampaikan laporan.
Kepala SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota menyusun laporan rekapitulasi penggunaan BOS, untuk disampaikan kepada Gubernur melalui Kepala SKPD Pendidikan Provinsi, dengan tembusan PPKD provinsi. Sedangkan untuk pelaporan penggunaan BOS dan pernyataan tanggung jawab yang menunjukkan bahwa BOS yang diterima telah digunakan sesuai dengan NPH BOS disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui Kepala SKPD pendidikan kabupaten/kota. Selain itu, laporan penggunaan BOS dan pernyataan tanggung jawab disimpan dan digunakan oleh Penerima Hibah sebagai objek pemeriksaan.
12 Ringkasan laporan pertanggungjawaban penggunaan BOS yang disusun oleh Kepala SKPD sekolah kabupaten/kota disampaikan kepada gubernur melalui Kepala SKPD pendidikan provinsi paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya.
Produk Program BOS
Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaksanaan BOS 2007 untuk sekolah menengah negeri telah dilaksanakan dengan baik, meskipun masih terdapat beberapa komentar, yaitu; Potensi BOŠ ternyata belum menjangkau seluruh siswa miskin/disabilitas untuk memperoleh layanan pendidikan yang memadai. Oleh karena itu, beberapa komponen yang sebelumnya dibebankan oleh orang tua siswa sebagai biaya sekolah menjadi berkurang, kuantitas dan kualitas fasilitas pendidikan meningkat, beban biaya sekolah berkurang dan masyarakat dirasa mampu mengurangi angka putus sekolah. anak-anak dari sekolah. Hambatan dalam pelaksanaan BOS antara lain seringnya penundaan pencairan BOS sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Rekomendasi yang diberikan antara lain: Sejalan dengan tujuan BOS, penggunaan dana BOS harus benar-benar diarahkan pada operasional sekolah yang mendukung kelancaran proses pembelajaran. Sumber dana sekolah berasal dari APBD, BOS dan sumbangan orang tua. Ketiga komponen ini nampaknya merupakan kontribusi orang tua yang paling dominan. Besaran anggarannya harus ditambah dan realisasi pencairan dana BOS yang dilakukan setiap triwulan dan pencairannya di awal bulan harus terealisasi. Sehingga target BOS tercapai secara efektif yaitu memberikan akses layanan bagi siswa dari keluarga miskin dan siswa dari keluarga kurang mampu.
Perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian Abdul Kadir Karding adalah penelitian Abdul Kadir Karding merupakan penelitian yang menggunakan metode evaluasi deskriptif kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif.
Penelitian Yang Dilakukan Oleh Muh. Turizal Husein dengan Judul
Penelitian Turizal Husein hanya melihat outcome atau dampak penurunan angka putus sekolah saja, sedangkan penelitian ini melihat beberapa aspek yang dievaluasi yaitu konteks, input, proses dan output. Penelitian yang dilakukan oleh Mustika W Sastia Hutasuhut berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah Pada Tahun.
Penelitian yang dilakukan oleh Mustika W Sastia Hutasuhut dengan Judul “Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah Di
Kriteria Evaluasi
Berhasil atau efektifnya program akan diketahui setelah dilakukan evaluasi dan perbandingan dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriterianya ditentukan berdasarkan peraturan yang mengatur program atau kebijakan yang dikeluarkan, standar terkait atau kajian teoritis jika tidak ada standar atau kebijakan terkait.
Desain Evaluasi
Metode Penelitian
Instrumen Penelitian 1. Definisi Konseptual
- Definisi Operasional
Model Penelitian Evaluasi
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini untuk memperoleh data yang valid atau akurat selain melalui observasi, pengumpulan data akan dilakukan melalui wawancara mendalam dengan tujuan untuk memperoleh data kualitatif serta beberapa informasi atau informasi dari informan. Wawancara mendalam ini dilakukan terhadap informan kunci yang dianggap mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai suatu permasalahan atau fenomena dalam pelaksanaan program BOS di SMK negeri terakreditasi di Kota Bekasi. Wawancara mendalam hanya dilakukan pada 3 sekolah dikarenakan kesediaan 3 sekolah tersebut untuk membantu memberikan informasi terkait pelaksanaan program BOS untuk keperluan penelitian yaitu SMKN 1, SMKN 6 dan SMKN 12 Kota Bekasi.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang valid atau akurat selain observasi. Pengumpulan data akan melalui kuesioner mengenai latar belakang dan tujuan program, persiapan program, pelaksanaan program dan hasil program BOS di Kota Bekasi.
Teknik Analisis Data
Kriteria penilaian belum terpenuhi seluruhnya atau sebagian, kurang dari lima puluh persen dari jumlah kriteria.
Tabel Perencanaan Evaluasi
Hasil Wawancara dengan Key Informan
- Evaluasi Tahapan Context (Konteks) Program BOS
- Evaluasi TahapanInput (Masukan) Program BOS
- Evaluasi Tahapan Process (Proses) Program BOS
- Evaluasi Tahapan Product (Produk) Program BOS
Menurut Pak Prawoto, tujuan program BOS telah tercapai dengan baik karena dapat mendorong sekolah untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan di sekolah. Aspek evaluasi sasaran program, berdasarkan hasil wawancara dengan informan kunci, 100% responden menyatakan bahwa sasaran program BOS sudah tepat sasaran. Menurut Ibu Neni, program BOS di Jawa Barat sudah tepat sasaran bagi pelajar di Jawa Barat. darurat, Pak. Prawoto menambahkan, BOS tepat sasaran karena memberikan kesempatan yang sama bagi peserta yang orang tuanya tidak mampu membiayai layanan pendidikan yang terjangkau. Menurut Ny. Neni mampu mengelola program BOS dengan baik dalam pelaksanaannya karena pihak pengelola telah mendapat panduan dan sosialisasi sebelumnya mengenai pengelolaan dana BOS.
Menurut Ny. Margi, Dana BOS diproses atau direalisasikan oleh manajemen sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Menurut Ny. Margi, Ny. Dyah dan Ny. Ella, mekanisme pelaksanaan di sekolah sudah sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang ada. Sementara itu, sebanyak 83,3% responden menyatakan tidak, yang berarti mereka menganggap tidak ada kendala atau hambatan dalam program BOS di sekolah, sedangkan menurut Bu Neni, selama ini tidak ada kendala atau hambatan.
Aspek evaluasi organisasi, berdasarkan hasil wawancara dengan informan kunci, 91,7% responden menyatakan Ya mengenai Sistem atau Organisasi Kerja yang Baik pada program BOS di Sekolah.
Hasil Kuesioner Responden
- Sekolah membutuhkan program BOS (tahapan konteks)
- Banyak siswa tidak mampu ingin sekolah
- Pengelola perlu memahami konsep BOS
- Sekolah memiliki pengelola untuk menangani BOS
- Pengelola merupakan orang yang layak mengelola BOS
- Terdapat mekanisme pelaksanaan yang jelas pada program BOS Data hasil kuesioner mengenai pernyataan bahwa terdapat mekanisme
- Terdapat Kendala pada Pelaksanaan Program BOS
- Program BOS diorganisasikan dengan baik
- Program BOS membantu penurunan angka putus sekolah di sekolah masing-masing
Data dari kuisioner mengenai klaim banyak siswa kurang mampu yang ingin bersekolah, 100% responden setuju bahwa masih ada siswa yang membutuhkan program BOŠ untuk melanjutkan pendidikannya, terutama yang rumahnya dekat dengan sekolah. Data dari kuisioner mengenai pernyataan pemimpin perlu memahami konsep program BOŠ, 100% responden menyatakan sangat setuju bahwa pemimpin program BOŠ di sekolah harus memahami konsep program terlebih dahulu agar dapat menggunakannya. terhadap operasional pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan sekolah lainnya. Data kuesioner mengenai pernyataan bahwa program BOS saat ini sudah ada pedomannya, 90% responden menjawab sangat setuju dan 10%.
Data dari kuisioner mengenai pernyataan sekolah mempunyai manajer yang menangani pelatihan BOS, 100% responden menyatakan sangat setuju sekolah mempunyai manajer yang khusus menangani pelatihan BOS dengan surat tugas yang diberikan per sekolah. Data kuisioner mengenai pernyataan pengelola program BOS saat ini adalah orang terpilih atau layak mengelola dana BOS, 80%. Data dari kuisioner mengenai pernyataan bahwa program BOS diselenggarakan dengan baik oleh pihak sekolah, sebanyak 93,3% responden menyatakan sangat setuju dan 6,7% setuju bahwa program BOS telah diselenggarakan dengan baik di sekolah masing-masing untuk keperluan operasional sekolah. dan dapat membantu siswa yang kurang mampu dan ingin bersekolah.
Data dari kuesioner mengenai pernyataan bahwa program BOS berkontribusi dalam menurunkan angka putus sekolah. Sebanyak 80% responden menyatakan sangat setuju, 13,3% setuju dan 6,7% tidak setuju adanya penurunan angka putus sekolah di sekolah masing-masing karena adanya dana BOS yang digunakan untuk kegiatan sekolah dan dapat membantu siswa yang kurang mampu dan berkebutuhan khusus. Untuk pergi ke sekolah.
Pembahasan
- Isu 1: Perlunya perbaikan sistem pencairandana BOS
- Isu 2: Perlunya perbaikan Sistem Monitoring dan Evaluasi
- Isu 3 :Perlunya sosialisasi, pelatihan dan aplikasi untuk BOS
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan kunci, mengenai kendala-kendala yang ada dalam pelaksanaan program BOS. Menurut Ibu Shirly, perlu ada monitoring dan evaluasi agar program BOS tepat sasaran dan menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah yang baru memulai. Ibu Ella menambahkan, ke depan diperlukan kegiatan monitoring dan evaluasi agar permasalahan yang ada di daerah dapat teridentifikasi.
Tn. Mulyadi menambahkan bahwa setiap kali suatu program dilaksanakan, kegiatan monitoring dan evaluasi sangat diperlukan demi kelancaran program di masa yang akan datang dan kegiatan monitoring dan evaluasi sangat diperlukan agar program menjadi lebih baik. Lain halnya dengan Ibu Margi, menurutnya kegiatan monitoring dan evaluasi sudah ada namun masih kurang baik. Selain ada yang berpendapat perlunya monev dan ada yang berpendapat monev tetap berjalan meski belum maksimal, ada pula yang berpendapat monev belum bisa dilaksanakan karena programnya belum berjalan. berjalan Kesimpulan tersebut sesuai dengan beberapa pendapat diatas, peneliti berpendapat perlu adanya monitoring dan evaluasi terhadap program BOS agar program tersebut dapat terkendali dan berjalan dengan lancar.
Menurut Pak. Mulyadi, sejauh ini sosialisasi sudah dilakukan, namun pengelola program BOS di sekolah masih memerlukan aplikasi yang mudah digunakan dan terlatih dalam penggunaan aplikasi tersebut agar operasional penggunaan BOS di sekolah semakin mudah dan mudah.
Rekomendasi
KESIMPULAN
Kesimpulan
Merujuk pada evaluasi yang dilakukan pada tahap produk BOS yang melihat pada indikator hasil program, disimpulkan bahwa hasil pada tahap produk tergolong sedang, berdasarkan persentase 1 aspek memperoleh persentase 91 karena berbagai alasan. 0,7%. yang tercantum dalam komponen dalam fase produk.
Rekomendasi
Harus ada monitoring dan evaluasi terhadap program BOS agar program tersebut terkendali dan berjalan lancar. Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Praktis Teoritis Bagi Pelajar dan Praktisi Pendidikan, edisi ketiga, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Lina. Pencairan dana BOS di Bekasi terhambat, Bupati berdiskusi dengan gubernur, http:/ /poskotanews.com pencairan dana-baas-in-.
Dana BOS SMA/SMK belum cair, Pemkot Bekasi keluarkan Rp. 40 miliar disiapkan, https://www.merdeka.com/cepatan/dana-bos-smasmk-tak-kunjung-cair-pemkot-bekasi-cepatkan-rp-40-m.html diakses 17 Oktober 2018.