• Tidak ada hasil yang ditemukan

yayasan akrab pekanbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "yayasan akrab pekanbaru"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) DIKSI PENGGUNA INTERNET SEBAGAI MEDIA PROMOSI

PEDAGANG KAKI LIMA DI DEPOK

(Studi Pedagang Kaki Lima Di Lapangan Hawai)

--- Herman

Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta

(Naskah diterima: 1 Maret 2022, disetujui: 28 April 2022) Abstract

This study aims to determine the use of street vendors' diction in marketing their wares on social media. The research method is carried out using qualitative methods that focus on producing descriptive data, namely words, both spoken and written to the source. Based on the results of the study, it shows that the current use of diction is able to change the behavior of the audience in consuming news and information so that it affects the interest of the audience in seeing, thinking and deciding. Diction which is currently able to change the audience's perception that the media has fulfilled their needs in their activities, so that the use and fulfillment of the needs of the media has brought the audience to business activities.

Keyword: Diction, media, users, traders, promotions Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan diksi para pedagang kaki lima dalam memasarkan dagangannya di media sosial. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang menitikberatkan pada yang menghasilkan data deskriptif, yaitu kata-kata, baik lisan maupun tulisan ke sumbernya. Berdasar hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan diksi yang kekinian mampu merubah perilaku khalayak dalam mengkonsumsi berita dan informasi sehingga berpengaruh pada minat khalayak dalam melihat, berfikir dan memutuskan. Diksi yang kekinian telah mampu merubah persepsi khalayak bahwa media telah memenuhi kebutuhannya dalam aktivitasnya, sehingga penggunaan dan pemenuhan kebutuhan terhadap media telah membawa khalayak pada aktivitas bisnis.

Kata Kunci: Diksi, media, pengguna, pedagang, promosi.

I. PENDAHULUAN

ransformasi digital telah mendorong masyarakat dari aktivitas yang old media ke new media, perubahan tersebut menjadikan beragam platform ber- munculan sesuai dengan pola pikirnya yang

T

tadinya kurang efisien menjadi praktis. Trans-

formasi tersebut berlahan telah merubah pola tatanan kehidupan di berbagai aktivitas kehi- dupan. Transformasi tersebut perlahan telah menguras daya pikir masyarakat untuk men- ciptakan strategi kekinian, sehingga berubah-

(2)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) lah tatanan aktivitas tersebut. Setidaknya

dapat dimengerti bahwa transformasi digital telah merubah secara drastis terhadap tatacara dan perilaku manusia menjadi manusia yang new media.

Hal yang dapat diamati terletak pada pola konsumsi masyarakat terutama yang ber- kaitan dengan beragam transaksi. Era kekinian menjadikan segala bentuk traksaksi melalui transaksi digital, dunia digital tidak hanya dimaknai sebagai media browsing seperti membuat status, bermain youtube, serta aksi- aksi aktualisasi diri di media sosial, tetapi perlahan telah merubah perilaku manusia menjadi manusia konsumtif serba digital.

Praktik kerja digital tidak hanya terjadi pada mereka-mereka yang duduk manis di kantor dengan ditemani segelas minuman di meja, tetapi hal tersebut juga melanda mereka-mere- ka yang hilir mudik dijalanan atau bahkan me- netap disebuah tempat yang menjanjikan men- datangkan cuan.

Pola pikir demikian setidaknya telah merubah pola tata kehidupan yang tadinya ha- nya office village menjadi global village versi Indonesia. Jika mengacu pada pemikiran Mcluhan pada awal tahun 60-an melalui bukunya Understanding Media, maka hal tersebut sudah terlihat dan melanda umat

manusia diberbagai pelosok negeri khatulisti- wa. Hal kecil dari pemikiran Mcluhan seti- daknya dapat diamati melalui berbagai perte- muan yang menimbulkan perkumpulan ber- bagai orang sehingga pertamuan tersebut me- nimbulkan kenyamanan yang ujungnya ialah mendatangkan cuan dari transaksi.

Contoh nyata ialah sebuah lapangan sepakbola di Depok Jawabarat yang dulunya hanya dilewati segelintir orang, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai jin buang anak saat ini telah bertransformasi menjadi sebuah lapangan sepak bola kelas kelurahan yang selalu dijejali manusia karena segala kegiatan yang hadir selalu menarik perhatian publik seperti pertunjukan, kegiatan keagamaan, olahraga, perlombaan, kegiatan ekonomi, hingga ajang perhelatan kampanye, semua tumpah ruah menjadi daya tarik masyarakat untuk mengais cuan. Perlahan lapangan terse- but saat ini telah terbentuk kepenguruhan pe- nempatan ruang-ruang usaha dengan tarif yang cukup fantastis.

Sefantastis apapun jika sebuah tempat mendatangkan ratusan orang setiap hari menjadi magnet untuk transaksi jual beli. Hal tersebutlah yang membuat banyak orang mencoba menarik pundi-pundi kehidupan, dan perlahan area tersebut menjadi nilai jual beli

(3)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) yang menjanjikan. Pola transaksi yang tadinya

manual sekarang berubah menjadi digital, beragam pedagang bermunculan, dan secara keseluruhan menjajakan makanan khas berse- lera yang menggugah rasa lapar siapa saja yang melewatinya. Beragam platform media- pun menjadi media sebagai sarana jual beli melalui beragam bahasa serta diksi yang mengguggah rasa penasaran pengguna media.

Diksi beli dua grtais satu, sekarang beli besok gratis, makanan penghilang stress, tang- galkan keringatmu disini, serta berbagai diski

lainnya telah merubah pola pikir manusia menjadi menusia new media, hanya bermodal gadget ditangan telah merubah kegiatan eko- nomi menjadi simple. Melalui media internet beragam bentuk kegiatan ekonomi menggeliat seiring dengan pola aktivitas masyarakat yang serba praktis, hal tersebut menjadi daya tarik untuk berinovasi melalui layar digital.

Global web indek memberi catatan penting bagi bangsa Indonesia, yakni sekitar 96 persen pengguna internet menjatuhkan pilihannya melalui jual beli online.

Sumber: We Are Social, 21 April 2021.

Wabah digital tersebut merupakan kabar gembira, ditengah-tengah kondisi dimana masyarakat malas membaca, tetapi cerewat di media sosial tetapi untuk traksaksi online

masyarakat Indonesia urutan pertama. Unesco yang merupakan organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan ilmu pengetahuan mencatat minat baca sebagian masyarakat

(4)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) Indonesia berada pada posisi 60 dari 61

negara, tepat berada di bawah Thailand.

Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi melalui pembangunan infrastrukturnya mengatakan bahwa dalam upaya mencerdaskan pola dan daya pikir, Indonesia setara bahkan diatas negara-negara Eropa, artinya tidak tertinggal.

Kemudian yang lebih penting ialah sekitar 60 juta penduduk Indonesia saat ini telah memiliki ponsel pintar, pada sisi ini Indonesia berada posisi kelima dengan pema- kaian ponsel pintar terbanyak di dunia, hal inilah yang kemudian menarik lembaga riset digital marketing Emarketer dalam rilisnya memperkirakan pada 2022 pengguna smart- phone akan mencapai 100 juta orang, artinya Indonesia akan sejajar dengan Cina, Amerika, dan India dalam penggunaan smartphone.

Hal penting untuk dicermati ialah Pendi- dikan tidak hanya bergerak di bidang formal, bidang-bidang informal secara tidak langsung telah mengubah pola pikir bahwa pegang gadget merupakan skill yang lahir dari rahim otodidak. Pola ini yang kemudian menjadi daya tarik sebagian masyarakat terutama pen- jaja makanan di Lapangan Hawai Depok Jawabarat, sebagain telah bertransformasi menjadi manusia digital yang memasuki ke global village dan menjadi daya tarik bagi

marketplace untuk melakukan kegiatan mar- keting. Dari hal tersebut timbul inspirasi untuk menyelami aktivitas konsumsi seller yang beraktivitas di sekitar lapangan hawai, teruta- ma diksi yang digunakan dalam menjajakan makanan siap saji.

II. KAJIAN TEORI 2.1. Transformasi Digital

Transformasi digital telah merubah pola pikir menuju global science melalui cara pan- dang berfikir modern, sehingga Lyytinen (2010) melalui Organizing for Innovation in the word (Organization Science) telah mem- perlihatkan bukti nyata bahwa hal tersebut berhasil menginspirasi pengais cuan dalam beragam segmen telah meningkatkan produk makanan dengan layanan digital. Kajian tersebut kemudian berkembang menjadi diksi yang beragam dan menarik, sehingga lahirlah diksi versi pedagang di dunia maya. Trans- formasi digital dalam diksi yang sederhana ialah perubahan mendasar dalam pola pikir kekinian, sehingga mekanisme digitalisasi mampu merubah pola pikir tersebut.

Perpaduan antara transformasi digital dan diksi dalam pandangan Finoza (2008) dalam komposisi Bahasa Indonesia edisi keti- ga mengurai bahwa sesorang dalam memilih kata akan ditempatkan pada situasi yang keki-

(5)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) nian saat menulis, berbicara, berbicara dan

menulis, sehingga imajinasi pembaca dapat memahami komunikator, makna kekinian yang dimaksud ialah diksi transformasi digi- tal. Praktik dalam keseharian, yakni gaya hi- dup dan pola pikir manusia yang diwujudkan melalui karya sudah berbasis teknologi, hal tersebut sebagai transportasi dalam menunjang kebutuhan sehari-hari, dan ini sudah meng- gejala di segenap lapisan, sehingga bermun- culanlah diksi-diksi di berbagai E-commerce, hal tersebut kemudian ditangkap komunikan sebagai era kekinian.

2.2. Uses and Gratifications.

Kemampuan pengguna media sosial dalam berbagai sisi secara tidak langsung te- lah terpola bahwa kegiatan mereka dalam me- lihat, memilih, dan menentukan media telah membawa mereka ke dalam global village.

dalam perspektif kajian Uses and Grati- fications pola tersebut oleh (Morissan, 2013) disebut kepuasan, kepuasan disini yakni ko- munikan selalu mencari pola yang sesuai dengan penggunaan dan kepuasan dalam menggunakan media massa, sehingga orien- tasinya selalu pada profit. Dalam kajian teori tersebut tersurat bahwa komunikan secara aktif dalam menggunakan media, walaupun intens penggunaan media tidaklah sama, tetapi

tujuan tersebut tersirat dari penggunaan dan kepuasan dalam memilih.

Dalam pandangan Blumer (1974) teori ini mencoba menggali kemampuan pengguna melalui beragam asumsi seperti khalayak dianggap aktif, artinya pengguna dianggap memiliki tujuan, selain itu asumsi selanjutnya ialah media massa dalam perspektif komuni- kasi massa terus bersaing dengan sesama media untuk memberi kepuasan akan kebutu- hannya, artinya kebutuhan ini bisa terpenuhi melalui konsumsi media yang bergantung pada khalayak. Artinya secara sederhana teori ini mencoba mengurai khalayak dalam meng- gunakan media massa berdasar motif-motif tertentu, dalam kajian ini disebut berjualan dalam mencari cuan. Dalam perspektif komu- nikasi massa, beragam media bisa digunakan dalam menyampaikan kata-kata dan diksi, sehingga dalam konsepsi kebahagian, komu- nikasi tersebut tercapai, hal inilah yang kemu- dian menjadi dasar para pedagang di lapangan hawai menjamur dalam sebuah global village versi lapangan hawai.

2.3. Teori ATR

Di dalam kajian komunikasi massa, khalayak memerankan yang dalam pespektif Liliweri (1992) disebut Awarenes, Trian, dan Reinforcemen (ATR), teori ini lebih menitik

(6)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) beratkan pada pola perilaku khalayak yang

dalam praktik kesehariannya dikendalikan o- leh iklan yang mereka temukan di media yang mereka dapatkan, artinya bahwa khalayak secara tidak sadar dalam aktvitasnya telah dipengaruhi iklan, ada tiga komponen dalam teori ini, yakni:

Secara sederhana dapat dipahami bahwa ketika setiap individu memainkan diksi dalam menarik pelanggannya dia harus menata diksi tersebut supaya dapat membangkitkan, mem- pengaruhi, serta membangun kesadaran (awa- reness). Selanjutnya, diksi yang dipergunakan setidaknya menggugah kesadaran yang muara- nya ialah khalayak dibuat untuk segera men- cobanya (trial), dan tahap terakhir ialah dengan melihat, merasakan, dan menggugah selera khalayak, maka dapat menimbulkan keinginan untuk mencoba menggunakan (rein- forcement). Artinya bahwa dalam kajian teori ini pengguna diksi mencoba menggugah para pengguna media untuk selalu penasaran dengan diksi yang digunakan, sehingga tergu- gahlah perasaanya.

III. METODE PENELITIAN

Objek penelitian ini ialah pedangan- pedagang makanan kaki lima di Lapangan Hawai Depok Jawabarat, tepatnya di sepan- jang Jalan Ridwan Rais. Populasi penelitian ini ialah seluruh pedagang di komplek lapaangan hawai, yang secara keseluruhan merupakan pe- dagang makanan siap saji. Berdasar data yang diperoleh sejak Maret 2022 yang tercatat di sekretariat lapangan hawai ada 60 pedangang (populasi), melalui metode penelitian kualita- tif, peneliti menyeleksi, kemudian dikerucut- kan menjadi 10 sampel. Dalam perspektif Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu kata-kata, baik lisan maupun tulisan ke sumbernya. Sumber data penulis peroleh mela- lui wawancara melalui informan yang dalam perspektif Yin (2015) disebut data primer, dalam menetapkan informan melalui purposive sumpling, selain itu penulis juga memperoleh data melalui studi pustaka melalui dokumen dokumen, baik tertulis, foto-foto, gambar, ser- ta dokumen elektronik yang mendukung, Yin (2015) menyebut sebagai data sekunder. Mela- lui desain kasus tunggal tipe pertama peneliti mencoba mengambil unit analisis leboh dari satu dengan tujuan menjelaskan hubungan pada setiap bagian kasus.

IV. HASIL PENELITIAN

(7)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) Penelitian dilakukan dengan mendatangi

langsung ke lokasi, peneliti mengamati per- kembangan sepanjang lapangan hawai sejak 3 tahun terakhir.

Transformasi digital telah mengubah pola kehidupan masyarakat dalam segala akti- vitas, dalam perspektif kekinian disebut perge- seran perilaku, sehingga bermunculan bera- gam fenomena komunikasi yang di dalamnya mengurai interaksi antar sesama manusia. Hal menarik dari fenomena tersebut salah satunya yakni penggunaan diksi dalam aktivitasnya di

media sosial, dengan penetrasi penggunanya yang hampir mencapai 90 persen menjadikan media sosial menjadi rumah kedua kawula muda di era digital. Aktivitas masyarakat di media sosial lebih banyak didominasi peng- guna Instagram dan facebook yang hampir mencapai 95 juta pengguna, hal itulah yang menggugah keinginan para pedagang di Lapa- ngan Hawai untuk menjelajahinya melalui diksi-diksi yang manarik khalayak dengan beragham daganganya. Data pengguna media sosial

Sumber: We Are Social, Hootsuite, 2020 Seiring berjalanya waktu minat masyarakat terhadap media sosial semakin tinggi, sehingga prediksi ini harus menjadi antisipasi peselancar bahwa suasana batin

khalayak cepat berubah, data memperlihatkan bahwa pergeseran pengguna media sosial beranjak ke instargram, hal ini kemudian

(8)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) ditangkap seba-gai media dalam meraih cuan. Data pengguna Instagram.

Sumber: Napoleon Cat 2021.

Data menunjukkan bahwa pengguna instagram pada kuartal IV 2021 mengalami peningkatan tajam, yakni mencapai 95 juta pengguna dari kuartal 1 yaitu 60 juta. Hal ini menjadi perhatian besar bagi peselancar media sosial dalam beraktivitas, tak ubahnya seperti pusat perbelanjaan, nampaknya media tersebut menjadi tren positf. Hal tersebut nampaknya menjadi salah satu daya tarik pengais cuan untuk meningkatkan pundi-pundi pemasukan, beragam ekspresi digunakan dalam menarik pembeli. Lapangan hawai terletak di jalan Ridwan Rais, merupakan satu-satunya akses menuju ke Universitas Indonesia dan Politknik Negeri Jakarta dari pintu belakang. Jika

kondisi normal aktivitasnya mulai menggeliat dari pukul 09.00-22.00 dengan jam sibuknya pukul 13.00-17.00 dengan jumlah pedagang sekitar 20-60.

Pembahasan.

Melalui perspektif teori ATR yang dalam praktiknya menitikberatkan bahwa khalayak dipengaruhi oleh apa yang ia lihat di media melalui iklan, maka pola yang dipergu- nakan para pedagang di lapangan hawai dapat dibaca melalui tiga skema, yakni: (1). Awa- reness. Wijanarko (2004), secara eksplisif me- ngurai bahwa ketika khalayak mencoba me- masuki ruang-ruang media di media sosial dengan berbagai diksi atau mereka mengiklan-

(9)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) kan menggunakan beragam bahasa supaya

dagagannya dilihat, maka harus bernilai dan berbeda, oleh sebab itu para pedagang kaki lima mencoba memainkan strategi dalam memasarkan produknya melalui beragam penggunaan bahasa (diksi) sesuai kebutuhan khalayak.

Adalah Dini salah satu pedagang di lapangan hawai menyebut, sebelum masuk ke media sosial dia mencoba melakukan penjela- jahan, sejauh mana karakter netizen, karakter disini dalam perspektif Dini ialah apa yang diinginkan mereka, sehingga dengan begitu akan mudah menjangkau mereka dengan diksi yang kekinian, inilah yang disebut brand awareness yang tingkatannya disesuaikan dengan suasana netizen, yakni khalayak tidak menyadari akan apa yang mereka sukai, karena pedagang bermain pada tataran diksi dengan polesan menu yang sudah diketahui dari penjelajahan tadi.

Diksi yang dipergunakan para pedagang terbilang sederhana, seperti beli satu gratis satu, sekarang bayar besok gratis, beli makan- nya gratis minumnya, nikmati menunya gratis duduknya, gratis wifi selama makan ditempat, main bola haus disini minumnya. (2). Trial, yakni yang dibangun dalam menggugah selera konsumen ialah mencoba mempengaruhi

khalayak dari sisi kognitifnya, yakni mencoba menggugah daya pikirnya untuk mencoba apa yang telah ia baca dan lihat. Pada sisi ini memainkan peran yang sangat strategis, karena yang dipergunakan adalah foto peda- gang plus kontac nomor yang bisa dihubungi, serta tulisan yang menarik dan bervariasi layaknya seorang ahli desain grafis handal.

Porsi terbesar dalam membangun selera kon- sumen ditunjukkan dengan beragam tulisan yang menurut Dini bahwa tulisan tersebut ia pesan melalui jasa tulisan, dengan bahasa yang sudah disiapkan maka jadilah beragam tulisan yang dalam perspktif Rhenald Kasali disebut iklan.

Laila maya (2009) menjelaskan, pada tahap trial ini pengguna media (pemasang iklan) mencoba untuk memasuki ruang-ruang variable pembeli seperti persepinya bagaima- na, motivasi dalam membuka media apa, serta bagaimana sikapnya saat membaca tulisan tersebut. Hawkins (2007), menjelaskan bahwa perilaku konsumen ditentukan dari sikapnya saat melihat dan membaca tulisan. Tulisan- tulisan pedagang seperti gambar diatas, secara tidak langsung telah membenarkan kata-kata Hawkins, bahwa dalam menggugah selera khalayak setidaknya diksi telah berpengaruh besar dalam menentukan persepsinya yang

(10)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) dibangun melalui tulisan tersebut. (3). Rein-

forcement, yakni tahap peneguhan untuk memutuskan, karena iklan yang baik menurut Rhenald Kasali yakni mampu menembus suasana hati pemirsa.

Pada tahap ini apa keinginan khalayak setelah melihat tulisan tersebut, apakah membeli atau abai, hal ini nampaknya dalam benak para pedagang telah dimengerti bahwa hal terpenting ialah bagaimana khalayak bisa mencobanya. Pada tahap ini masyarakat merasa terpenuhi kebutuhannya, yakni kebutu- han mereka telah dipenuhi oleh media massa, terbukti iklan yang mereka baca sesuai dengan selera, hal inilah yang disebut bahwa pengi- klan telah melakukan penjelajahan sebagaima- na dijelaskan di atas. Atas dasar itulah kemu- dian khalayak merasa bahwa kebutuhan mereka ada disekelilingnya. Peristiwa tersebut setidaknya tergambar dari suasana lapangan hawai ketika menjelang jam istirahat atau menjelang sore, terlebih saat ada event-event seperti sepakbola antar daerah, peresmian, pertunjukan seni, hiburan, kampanye, peres- mian, hari jadi kota depok, dan lain-lain.

Ketiga tahap di atas memiliki korelasi yang sejajar bahwa diksi yang baik dalam perspektif kekinian ialah mampu menggugah selera khalayak, praktik kerja yang dilakukan

para pedagang kaki lima di lapangan hawai menunjukan bahwa peselancar media sosial telah dibaca melalui penjelajahan bahwa peng- guna media sosial seperti instagram telah merajai kawula muda dalam mengekspresikan ide-ide segarnya.

V. KESIMPULAN

Pengguna media massa secara sederhana telah menyederhanakan khalayak dalam be- raktivitas, hal tersebut lambat laun akan men- jadi tren bahwa global village telah terbentuk seiring transformasi digital. Hal yang perlu dilakukan ialah mencerdaskan diri melalui ruang-ruang digital, bahwa penggunaan media massa pada saat yang sama telah terbentuk media siber dengan segala konsekuensinya.

Penggunaan media dalam perspektif teori ATR telah mengantarkan khalayak men- jadi cerdas secara ekonomi, terbukti mampu menggunakan media melalui ide-ide segarnya yakni berkreasi dalam upaya mendatangkan cuan. Hal penting yang harus digaris bawahi ialah bahwa media sosial itu seperti rumah tanpa penjaga yang setiap saat dapat dima- sukinya sesuai kebutuhan pengguna, jika salah konsekuensi terkecilnya ialah hukuman sosial dan terbesar ialah undang-undang elektronik, hal tersebut selalu beriringan, yakni jika benar dipuji, jika salah menjadi hukum sosial dan

(11)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (304-315) mengantarkannya ke undang-undang ITE.

Berdasar dari penelitian diatas dapat disimpul- kan sebagai berikut:

1. Khalayak dalam aktivitas kesehariannya tidak terlepas dari media sosial, iklan-iklan yang menggugah rasa ingin tahu telah me- rubah pola kehidupan masyarakat menjadi sederhana, yakni lihat, pikir, dan buktikan.

2. Intensitas khalayak dalam memahami iklan di media sosial sangat tinggi, terbukti diksi- diksi yang digunakan sangat mudah dim- engerti, itulah era kekinian yang mampu ditangkap sebagian orang.

3. Diksi-diksi yang digunakan beragam, keba- nyakan khalayak menganggap bahwa kebu- tuhan mereka telah terpenuhi melalui iklan- iklan sederhan dan menarik, terbukti de- ngan melihat, berfikir dan dibuktikan telah mampu menarik khalayak bahwa diksi yang dipergunakan benar adanya dan tidak hanya bermain di ruang kosong.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait