• Tidak ada hasil yang ditemukan

2210412160 Yudha Satria Palma Praktik Diplomasi

N/A
N/A
Yudha Satria Palma

Academic year: 2024

Membagikan "2210412160 Yudha Satria Palma Praktik Diplomasi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Yudha Satria Palma NIM : 2210412160

Mata Kuliah : Praktik Diplomasi Kelas : C

Tugas Praktik Diplomasi

1. Jelaskan satu studi kasus mengenai persona non grata terkait latar belakangnya, aktor – aktor yang terlibat, dan isu utama yang muncul, serta identifikasi hukum – hukum diplomatik yang terkait !

: Kasus pengusiran diplomat India oleh Kanada pada bulan Juni tahun 2023. Latar belakang adanya Keputusan Kanada mengusir diplomati India adalah karena muncul dugaan kuat keterlibatan diplomat ini dalam kasus pembunuhan seorang pemimpin Sikh yang bernama Hardeep Singh Nijjar di sebuah pusat budaya Sikh di wilayah Vancouver. Persona non grata atau pernyataan dari negara penerima terkait pengusiran diplomat India ini dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly saat masih dalam penyelidikan dugaan keterlibatan agen-agen pemerintah New Delhi dengan pembunuhan tersebut. Tidak disebutkan dengan jelas siapa nama diplomat tersebut, namun disebutkan bahwa diplomat itu menjabat sebagai Ketua Sayap Penelitian dan Analisis (RAW), yang merupakan badan intelijen asing India di Kanada.

Isu utama dibalik pembunuhan pemimpin Sikh di Kanada adalah terkait adanya gerakan separatis kelompok etnis Sikh yang merupakan 2% populasi India dan disebut gerakan Khalistan. Gerakan ini bertujuan untuk memerdekakan etnis Sikh. Gerakan ini mencapai puncaknya pada tahun 1980-an di negara bagian Punjab, dimana terdapat beberapa serangan kekerasan dan kematian . Gerakan ini kehilangan simpati dan daya Tarik ketika kehilangan angkatan bersenjata India melancarkan operasi khusus melawan gerakan tersebut. Saat ini, gerakan ini dilarang di India, namun masih didukung oleh negara – negara seperti, Kanada, Amerika, dan Inggris yang menjadi suaka bagi diaspora Sikh yang cukup besar. Selain itu, pengusiran diplomat India ini erat kaitannya hubungan antara Kanada dan India sedang tegang karena kegagalan pembicaraan perdagangan dan Kanada baru saja membatalkan sebuah misi perdagangan ke India yang telah direncanakan untuk musim gugur.

Pengusiran Diplomat India dikarenakan terdapat pelanggaran hukum – hukum diplomatik yang ada di Konvensi Wina tahun 1961 terkait prinsip kekebalan kekebalan dan keistimewaan yang diberikan kepada para diplomat dan keistimewaan bagi anggota keluarganya serta staf pelayanan yang bekerja pada mereka. Keterlibatan diplomat India dalam sebuah pembunuhan pemimpin Sikh yang merupakan warga Kanada relevan dengan Pasal 31 dalam Konvensi Wina tahun 1961 yang menyatakan bahwa diplomat harus mematuhi hukum negara penerima dan tidak boleh terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan tujuan-tujuan Konvensi atau kepentingan umum negara penerima. Jika seorang diplomat melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan, ia dapat dikejar sesuai dengan hukum negara penerima dan dikenai sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku di wilayah tersebut.

(2)

2. Pilih salah satu perjanjian internasional, lalu analisis aspek – aspek, seperti latar belakang, tujuan, isi perjanjian mengenai fokusnya apa dan klausul yang dianggap penting, impelementasi dan evaluasi !

: Perjanjian perdagangan antara Indonesia dengan Mozambik IM – PTA (Indonesia- Mozambique Preferential Trade Agreement) Perjanjian IM-PTA telah ditandatangani oleh Menteri Perdagangan RI dengan Menteri Perdagangan dan Industri Mozambik pada tanggal 27 Agustus 2019 di Maputo, Mozambik. IM-PTA menjadi perjanjian perdagangan bilateral yang pertama dimiliki oleh Indonesia dengan negara di kawasan Afrika. IM-PTA telah diratifikasi melalui Peraturan Presiden (Perpres ) No. 90 Tahun 2021 dan telah diberlakukan di kedua negara sejak 6 Juni 2022.

Latar belakang adanya perjanjian ini adalah peluang kedua negara untuk meningkatkan neraca perdagangannya. Indonesia dan Mozambik telah memulai hubungan kerja sama perdagangan dagang sejak 2011 terkait engineering dan capacity building, dimana Indonesia memberikan bantuan teknis dengan mengundang peserta Mozambik untuk mengikuti pelatihan industri tekstil, pertanian dan migas di Indonesia, serta menyelenggarakan pelatihan capacity building di Mozambik. Meskipun begitu, tercatat pada tahun 2013 nilai perdagangan kedua negara masih kecil dimana nilai ekspor Indonesia ke Mozambik pada tahun 2013 sebesar US$92,358 juta, sedangkan impor sebesar US$49,07 juta. Namun, Pemerintah melihat peluang untuk meningkatkan neraca perdagangan melalui perjanjian internasional karena pada tahun 2018 nilai ekspor dan impor Indonesia mengalami surplus sebesar USD 30,9 juta dimana Ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 61,4 juta dan impor sebesar USD 30,5 juta.

Selain terkait nilai perdagangan kedua negara, faktor geografis menjadi latar belakang terjadinya IM – PTA. Mozambik memiliki geografis yang strategis karena dekat dengan laut lepas memiliki garis pantai yang panjang serta adanya pelabuhan laut yang luas untuk kegiatan ekspor impor. Mozambik berbatasan dengan landlocked countries sehingga Mozambik dapat menjadi hub bagi Indonesia untuk masuk ke pasar Afrika di negara land locked (terkunci daratan), seperti Malawi, Zambia, Zimbabwe dan Eswatini, yang cukup bergantung kepada Mozambik dalam melakukan perdagangan internasional. Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional, mengungkapkan bahwa kesepakatan perdagangan dengan Mozambik diyakini menguntungkan karena hubungan perdagangan antara Indonesia dan negara-negara Afrika saling melengkapi. Ini berarti Indonesia mengimpor bahan baku industri, seperti produk pertanian, dan mengekspornya sebagai produk manufaktur dengan nilai tambah, yang berdampak positif pada neraca pembayaran Indonesia. Meskipun jumlah jabatan dalam IM-PTA terbatas, kesepakatan ini memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia dalam memenuhi kepentingan nasional, dan tujuan Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor ke Mozambik dapat terwujud.

Dilansir dari dokumen Free Trade Agreement Center, adanya perjanjian perdagangan IM – PTA ini dimaksudkan untuk mengakomodir beberapa tujuan, seperti IM-PTA diharapkan akan mendorong minat pengusaha untuk lebih memanfaatkan potensi pasar non-tradisional khususnya Afrika, Mozambik memiliki deep sea port dan Free Trade Zone sehingga diharapkan

(3)

dapat menjadi hub khususnya ke kawasan Afrika bagian Selatan, Menurut hasil kajian BPPP Kemendag, kerja sama penurunan tarif akan meningkatkan impor Indonesia sebesar US$ 1,3 juta sedangkan Mozambik akan mengalami kenaikan impor US$ 5 juta. Dengan demikian kerja sama penurunan tarif berpotensi meningkatkan surplus neraca perdagangan Indonesia, dan Mendorong pelaku usaha Indonesia untuk go global melalui outward investment dan meningkatkan level of competitiveness

Isi dari perjanjian ini pun jelas terkait penurunan tarif dari beberapa produk ekspor andalan dari kedua negara. Mozambik melakukan penurunan tarif sekitar 217 pos tarif ke Indonesia, antara lain di produk perikanan, buah-buahan, minyak sawit, margarin, sabun, karet, kertas, produk, alas kaki, dan produk tekstil. Sedangkan, Indonesia juga memberikan pengurangan tarif untuk sekitar 242 pos tarif ke Mozambik, antara lain kapas, tembakau, produk perikanan, sayuran, dan kacang – kacangan.

Implementasi dan evaluasi dari keberadaan perjanjian perdagangan IM – PTA ini dapat dilihat dari neraca perdagangan kedua negara setelah bersepakat untuk meratifikasi dan menjalankan perjanjian ini.

Dari data diatas dapat dilihat bahwa perjanjian IM – PTA sejauh ini menguntungkan kedua negara baik Indonesia maupun Mozambik. Nilai ekspor dan impor kedua negara meningkat signifikan dimana ekspor Indonesia meningkat 24,76 % sementara ekspor mozambik meningkat 86,82 % .

Referensi

Dokumen terkait