PENGARUH Paenibacillus polymyxa DAN Pseudomonas fluorescens DALAM MOLASE TERHADAP KETERJADIAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis L.) PADA TANAMAN JAGUNG MANIS
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih jagung manis varietas SD 3, media triptone soya agar (TSA), isolat bakteri koleksi Klinik Tanaman yaitu G4 yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur-galur baru tanaman jagung yang tahan terhadap penyakit bulai adalah galur F013, F006, dan D173 sedangkan galur baru C211 dan D175
Gejala penyakit bulai pertama kali muncul pada 8 hari setelah tanam (HST), yaitu pada tanaman dengan perlakuan kontrol (tanpa aplikasi Trichoderma ) dan perlakuan
Metode inokulasi buatan pada bibit jagung (Tabel 1) dilakukan dengan cara menyemprotkan suspensi konidia (SB) dengan kerapatan 10 5 konidia/ml menggunakan hand
Hasil pengamatan menunjukkan reaksi progeni terhadap penyakit bulai sangat beragam (Gambar 1), terdapat 8 genotipe (4,57%) terserang pada kisaran yang sama dengan tetua
Hasil penelitian hubungan faktor lingkungan terhadap laju infeksi dan pola sebaran penyakit bulai pada tanaman jagung di kabupaten jombang adalah sebagai
Berdasarkan hasil penelitian, fungisida metalaksil efektif menekan keterjadian penyakit bulai namun tidak lebih efektif dibandingkan dengan perlakuan ekstrak daun mengkudu dan
Skripsi dengan judul : Pengelompokan Genotipe Jagung Berdasarkan Tingkat Ketahanan terhadap Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis) dan Daya Hasilnya, telah diuji