PENDAHULUAN IMPLEMENTASI HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DI TINGKAT PENYIDIKAN.
Teks penuh
Dokumen terkait
Universitas Atma Jaya Yogyakarta secara khusus Fakultas Hukum Atma Jaya Yogyakarta yang telah memberikan kepercayaan kepada Penulis untuk dapat belajar di Universitas Atma
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor
Pasal 54 dan Pasal 114 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP: “Guna kepentingan pembelaan tersangka atau terdakwa berhak untuk mendapat bantuan hukum dari
Tidak adanya ketentuan dan tidak diberikannya bantuan hukum kepada tersangka dan terdakwa yang melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana di bawah 5 (lima)
Bagi tersangka yang telah berada dalam proses penahanan penyidik tersangka memiliki hak-hak yang terdapat dalam KUHAP sebagai berikut : Berhak menghubungi
Menyimak dari pemahaman Pasal 56 ayat (1) KUHAP yang di dalamnya menegaskan hak dari tersangka atau terdakwa untuk didampingi penasihat hukum apabila tindak pidana
Apabila tersangka berasal dari golongan tidak mampu, hal ini diatur dalam Pasal 56 ayat (1) KUHAP yang menyatakan bahwa “dalam hal tersangka atau terdakwa disangka
Dalam hal ini salah satu kewajiban Penyidik dalam Pasal 56 KUHAP dalam hal tersangka atau terdakwa diangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau