Pandangan hukum Islam terhadap perlindunagn saksi dalam perkara pidana di Indonesia menurut UU No.13 tahun 2006
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Dari uraian tersebut di atas, maka obyek penelitian ini adalah ketentuan hukum pidana yang berkaitan dengan perlindungan saksi dan korban yang akan dipelajari dengan
Pelapor dapat juga sebagai korban dari tindak pidana itu sendiri, seperti yang dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban
Namun dalam hukum pidana Islam juga dikenal pertanggungjawaban kolektif dalam pengertian terbatas, yaitu tindak pidana qisas jika ahli warisnya atau korban memaafkan
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka di dapatlah pengetahuan mengenai pengaturan perlindungan hukum terhadap saksi dalam tindak pidana pembunuhan berencana
Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Dalam Tindak Pidana Pembunuhan. Berencana belum pernah
Dalam melindungi fisik ,haruslah dilakukan oleh orang yang mempunyai kemampuan secara fisik, karena yang dilindungi adalah saksi dan korban, termasuk juga keluarga saksi ataupun
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah kedudukan dan perlindungan hukum Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban terhadap saksi dalam perkara
10 Aprilia Tumbel, “Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Saksi Tindak Pidana Menurut Sistem Peradilan Pidana Anak” Lex Crime IV, No.. saksi yangdituangkan dalam Undang-Undang