• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak putusan Mahkamah Konstitusi No.46/PUU-VIII/ terhadap hak waris anak dalam persepektif hukum islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak putusan Mahkamah Konstitusi No.46/PUU-VIII/ terhadap hak waris anak dalam persepektif hukum islam"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang menyatakan, “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai

IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII/2010 TERHADAP BAGIAN WARIS ANAK LUAR KAWIN.. Gratia Nathania Tanuraharja

Akan tetapi berbeda dengan anak yang terlahir dalam suatu ikatan perkawinan yang tidak sah (menurut pasal 2 UUP No. Dalam hal ini seperti putusan MK No.

46/PUU-VIII/2010 tersebut memutuskan bahwaPasal 43ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bertentangan dengan UUD 1945, anak yang lahir di luar nikah

Saat ini kedudukan anak hasil perkawinan siri (di luar perkawinan) telah mendapat pengakuan yang sama seperti anak sah dari undang-undang, yaitu di dalam Pasal 43 ayat

Atas dasar tersebut, tesis ini akan mengulas tentang Pengaruh Putusan Mahkamah Konstitusi Terhadap Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Tinjauan Putusan

Organ pembentuk undang-undang DPR dan Pemerintah dapat menindaklanjuti Putusan MK dengan amar putusan “dikabulkan” Putusan No.46/PUU-VIII/2010 tentang Status Anak Di Luar Nikah Sah dan

Kedua, Artikel yang ditulis oleh Muhammad Ubayyu Rikza dan Siti Djazimah dengan judul “Analisis Maqāṣid al- Syarī’ah terhadap putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010 dan Implikasinya Terhadap