ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRINSIP PRINSIP SYARIAH DALAM UNDANG UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH UNTUK MENCIPTAKAN PENGELOLAAN PERUSAHAAN YANG BAIK
Teks penuh
Dokumen terkait
Prinsip muamalah yang terdapat pada pasal 1 ayat 25 ini adalah berbagai macam transaksi dan pinjaman yang diberikan oleh bank syariah untuk membantu
Wuryanti, 10220021, Penanganan Pembiayaan Macet Dalam Perspektif Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah (Studi Kasus Di Pt. Bprs Bhakti Sumekar
POSISI PERATURAN BANK INDONESIA SEBAGAI ATURAN PELAKSANA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DITINJAU DARI ASPEKA. HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul “Analisis Yuridis Pasal 55 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan skala Perbankan Syariah pra dan pascamunculnya Undang-Undang Perbankan Syariah Tahun 2008.. Variabel yang digunakan
Setidaknya ada tiga hal di dalam Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang masih perlu ditinjau secara kritis, yakni terkait pembiayaan berdasarkan akad qardh
Pertama, proses adjudikatif yang dalam hal kaitanya dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, meluputi di dalamnya proses
Aset Perbankan Syariah Perkembangan perbankan syariah indikator asset menunjukan bahwa terjadi kenaikan jumlah asset dari seb elum dan sesudah adanya Undang-Undang Perbankan Syariah