TINJAUAN MORFOLOGI, POROSITAS DAN ANGKUTAN SEDIMEN MATERIAL DASAR SUNGAI PROGO PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 (STUDI KASUS SUNGAI PROGO HILIR)
Teks penuh
Dokumen terkait
Bagaimana upaya masyarakat dalam mitigasi yang dilakukan pasca erupsi tahun 2006. “pasca erupsi 2006 masyarakat tidak melakukan apa- apa, karena dikira merapi tidak
Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan membandingkan keanekaragaman tumbuhan bawah pasca erupsi Merapi tahun 2010 di Taman Nasional Gunung Merapi Kabupaten
Bentuk karya yang hasilkan merupakan sebuah gambaran nyata kerasnya kehidupan para penambang material sisa erupsi Gunung Merapi yang dibingkai dalam keindahan karya fotografi
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik longsor tebing ( debris avalanche ) dan perubahan morfologi hulu Sungai Senowo pasca erupsi Gunungapi Merapi tahun
Dari bangunan sabo yang mengalami banjir lahar, apabila dilihat dari jumlah bangunan sabodam yang mengalami kerusakan dalam satu sistem sungai, maka kerusakan
Sedangkan Ruas J9 sampai Hilir Sungai Progo terdapat tipe sungai D karena mempunyai konfigurasi yang unik sebagai sistem saluran yang menunjukan pola berjalin
Pada lokasi KRB I memiliki nilai kapasitas infiltrasi yang paling kecil, hal ini karena lokasi KRB I memiliki nilai kepadatan tanah dan kadar air tanah yang paling
Alur di bagian hulu ini biasanya mempunyai kecepatan yang lebih besar dari bagian hilir, sehingga saat musim hujan, material hasil erosi yang diangkut tidak saja partikel sedimen