Kajian Dampak Perubahan Iklim dan Tataguna Lahan terhadap Keseimbangan Air Wilayah Sulawesi Selatan (Studi Kasus DAS Walanae Hulu dan DAS Saddang)
Teks penuh
Dokumen terkait
Penulis berharap dengan adanya skripsi ini, maka akan. ada manfaat bagi pihak
Berdasarkan kondisi curah hujan pada musim basah dan musim kering, sebenarnya jumlah air yang berasal dari curah hujan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan
Berdasarkan pada Tabel 7 dapat kita ketahui bahwa tingkat kekritisan air di daerah penelitian sangat tinggi yakni angkanya berkisar di bawah 344,6% sampai dengan 921,6%.
Untuk analisa sedimentasi pada DAS Lesti ini dapat dilakukan perhitungan kembali dengan metode lain yang terbaru agar dapat mengurangi atau meminimalisir
(2014) menjelaskan bahwa hasil pemodelan dengan skenario perubahan iklim HadCM3 dan skenario emisi B2 menunjukkan hanya 2 stasiun yang mengalami penurunan curah
Berdasarkan hasil simulasi model yang telah dikalibrasi, neraca air DAS Citarum hulu selama 6 tahun (2012-2018) memiliki rata-rata tahunan evapotranspirasi sebesar 787 mm atau 35%
Prinsip metode STORET adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu
Analisis ini digunakan untuk kalibrasi dan validasi model SWAT yang menggunakan dua jenis peta tataguna lahan yaitu peta tataguna lahan tahun 2009 dan 2017 untuk peta jenis tanah maupun