BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaturan Penerbangan Sipil Internasional Menurut Hukum Internasional Yang Melintasi Antar Negara
Teks penuh
Dokumen terkait
Permasalahan yang saya paparkan adalah bagaimana perlindungan bagi penduduk sipil pada saat berperang menurut Konvensi Jenewa IV Tahun 1949, bagaimana peran Komite Palang
Persaingan dalam industri penerbangan semakin meningkat, pada tahun 2007 Sukhoi Company yang merupakan perusahaan pembuat pesawat militer, mulai membuat pesawat sipil
KEWENANGAN NEGARA TERHADAP PENYELIDIKAN KECELAKAAN PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL DI LAUT LEPAS MENURUT HUKUM INTERNASIONAL (Studi Kasus Pesawat Malaysia Airlines MH370)2. Fakultas
Dalam Konvensi Paris 1919 dan konvensi Chicago 1944 jelas disebutkan bahwa posisi pesawat militer itu adalah sebagai pesawat negara (state aircraft) sehingga untuk melintasi
BAB IV : ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN KESELAMATAN PENUMPANG SIPIL DALAM PENERBANGAN MILITER DITINJAU MENURUT MENURUT PERATURAN. PERUNDANG-UNDANGAN (STUDI
Di dalam konvensi ini yang utama diatur adalah mengenai masalah yurisdiksi Negara atas sebuah pesawat udara yang dibajak, suatu hal yang sebelumnya sering dijadikan bahan
mencantumkan adanya kewajiban bagi setiap pesawat udara sipil untuk didaftarkan di suatu negara dengan menggunakan metode pendaftaran tunggal akan tetapi konvensi ini tidak
Berdasarkan ketentuan pada pasal-pasal tersebut diatas maka negara yang telah meratifikasi Konvensi Jenewa diwajibkan untuk menerbitkan suatu Undang- undang nasional yang memberikan