• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Populasi Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae) Parasitoid Crocidolomia pavonana Fabricius (Lepidoptera: Pyralidae) Pada Beberapa Tipe Lansekap: Implikasinya Terhadap Keefektifan Parasitoid Sebagai Agens Pengendalian Hayati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Struktur Populasi Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae) Parasitoid Crocidolomia pavonana Fabricius (Lepidoptera: Pyralidae) Pada Beberapa Tipe Lansekap: Implikasinya Terhadap Keefektifan Parasitoid Sebagai Agens Pengendalian Hayati"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Jumlah telur yang diletakkan setiap hari oleh betina E. argenteopilosus                  asal daerah berbeda
Gambar 3. Rata-rata jumlah telur yang diletakan, sisa dalam ovari dan total                   produksi telur yang di hasilkan  betina                   berbeda
Gambar 4. Tingkat parasitisasi E.argenteopilosus asal daerah berbeda.
Gambar 5. Tingkat superparasitisasi  E. argenteopilosus asal daerah berbeda.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tipe II atau tanggap fungsional hiperbolik, laju parasitisasi parasitoid menurun dengan meningkatnya kerapatan inang; mortalitas inang maksimal terjadi pada kerapatan inang

Interaksi Polidnavirus Simbion (Pdv) dan Crocid%mia binotalis Zeller (Lepidoptera: Pyralidae) Dalam Penekanan Enkapsulasi Parasitoid Eriborus argenteopilosus

Pengamatan persentase peletakkan telur dan tingkat enkapsulasi dilakukan dengan cara larva inang instar I1 dipaparkan satu per satu pada parasitoid.. Lalva yang sudah

Beberapa aspek yang dilihat dalam penelitian ini adalah, perilaku oviposisi Eriborus, tingkat parasitisasi Eriborus, produksi telur Eriborus, keberhasilan hidup

[r]

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mempelajari aspek kesesuaian tiga jenis inang bagi perkembangan parasitoid, (2) mempelajari kebugaran dan pergeseran

argenteo- pilosus menunjukkan bahwa pupa parasitoid bisa terbentuk tapi dalam perkembangan tidak menjadi imago karena terjadi gagal pupa, yaitu rumah pupa terbentuk

Pada tipe II atau tanggap fungsional hiperbolik, laju parasitisasi parasitoid menurun dengan meningkatnya kerapatan inang; mortalitas inang maksimal terjadi pada kerapatan inang