• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan Anak Sumbang Dalam Penerimaan Harta Warisan ( Analisis Hukum Islam Terhadap PasaL 867 KUH Perdata ) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kedudukan Anak Sumbang Dalam Penerimaan Harta Warisan ( Analisis Hukum Islam Terhadap PasaL 867 KUH Perdata ) Chapter III V"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berlaku bagi anak sumbang yang lahir dari luar perkawinan, ini berbeda jika perkawinan sedarah ini dilakukan dengan sah, maka anak sumbang ini mendapatkan hak waris yang

Dalam KHUPerdata Pasal 863 KUHPerdata tidak ada hak yang diberikan bagi anak diluar kawin.Sementara menurut Kompilasi Hukum Islam, bahwa anak yang lahir diluar perkawinan

”Akan tetapi pada perkawinan kedua atau berikutnya, jika ada anak dan ketururnan dari perkawinan yang sebelumnya, suamiatai istri yang baru, oleh percampuran harta dan

terobosan hukum dengan memberikan suatu Kepastian Hukum atas status dan kedudukan seorang anak yang lahir di luar Perkawinan, yang berbunyi Anak yang dilahirkan

Pasal pasal di atas menjelaskan beberapa hal yaitu: Pertama, anak sah adalah yang dilahirkan dari pernikahan yang sah. Kedua, anak luar kawin adalah anak yang dilahirkan

1) Anak yang dilahirkan dalam atau akibat perkawinan yang sah. 2) Hasil pembuahan suami istri yang sah di luar rahim dan dilahirkan oleh istri tersebut. Pasal 100 menyatakan