ANALISIS ARUS LALU LINTAS DI SIMPANG TAK BERSINYAL (Studi Kasus : Simpang Timoho dan Simpang Tunjung di Kota Yogyakarta) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
nilai ekivalensi mobil penumpang di salah satu simpang tiga tak bersinyal yang berada di kota Medan dengan metode time headway dan membandingkan nilai emp menurut
mendapatkan nilai Derajat Kejenuhan (DS) yaitu volume arus lalu lintas rerata jam puncak dibagi dengan nilai kapasitas simpang pada jam puncak sehingga mendapat nilai
Kapasitas Jalan Diponegoro Yogyakarta mengalami penurunan akibat adanya kegiatan parkir, untuk lajur arah ke barat dengan posisi parkir sejajar dengan ruas jalan, kapasitasnya
Sebuah ruas jalan didefinisikan sebagai jalan yang panjangnya antara simpang bersinyal atau simpang tak bersinyal utama dan tidak terpengaruh karena adanya simpang tersebut
Pada kondisi ini arus lalu lintas dikatakan stabil dengan kecepatan lalu lintas ≥ 75 km/jam dan volume lalu lintas sekitar 75% dari kapasitas (1500 smp/jam/lajur),
Pada kondisi ini arus lalu lintas dikatakan VWDELO GHQJDQ NHFHSDWDQ ODOX OLQWDV • 75 km/jam dan volume lalu lintas sekitar 75% dari kapasitas (1500 smp/jam/lajur),
Mengutip dalam skripsi (Yasintha, 2011) yang berjudul “ Studi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Pasar Nangka Atas Dasar Observasi Ekivalensi Mobil Penumpang ” dan
Untuk tujuan kelanjutan penelitian ini, perlu dilakukan pengembangan model arus jenuh dasar dengan mengakomodir lebih banyak variasi lebar lengan simpang