• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksistensi Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Setelah Perubahan Undang-Undang Dasar 1945

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Eksistensi Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Setelah Perubahan Undang-Undang Dasar 1945"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1 Susunan MPRS Menurut Unsur
Tabel IV Susunan MPR RI 1982-1987

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar se- perti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi nega

konstitusional yang berkaitan kedudukan DPD menurut UUD 1945, dimana tidak adanya sinkronisasi antara pengaturan pasal-pasal dalam UUD 1945, nampak bahwa DPD yang

Berdasarkan hasil penelitian ini dipahami bahwa kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk memberhentikan Presiden pasca Amandemen Undang-Undang Dasar

Penggunaan istilah 4 Pilar MPR RI yang terdiri atas Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia menarik

Kejelasan bangunan hukum KY dalam struktur ketatanegaraan terutama dalam kekuasaan kehakiman, dapat dikaji dari ketentuan Pasal 24B ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi:

Penggunaan istilah 4 Pilar MPR RI yang terdiri atas Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia menarik

Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar se- perti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi nega

Lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945 adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA),