Kajian yuridis tentang akibat hukum harta perkawinan yang diatasnya diletakkan sita jaminan karena perceraian
Teks penuh
Dokumen terkait
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Akibat Hukum Penerapan Sita Jaminan Terhadap Pembagian Harta Bersama Apabila Terjadi Perceraian
Alhamdulillah dengan segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, Rabb semesta alam, Dzat Yang Maha Kuasa, Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang telah
Pembagian harta bersama dalam perkawinan senantiasa merupakan suatu hal yang krusial dari akibat perceraian.. Karena baik suami dengan isteri akan meributkan
Putusan Mahkamah Konstitusi bagi pihak yang berkedudukan kurang menguntungkan yakni isteri atau suami yang putus hubungan perkawinannya akibat perceraian
Menurut Hukum Adat yang dimaksud dengan harta perkawinan adalah semua harta yang dikuasai suami-istri selama mereka terikat dalam ikatan perkawinan yang sah, baik
Pasal 45 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dan gugatan pembagian harta bersama tidak dapat diterima, karena Penggugat dan Tergugat telah menggabungkan
merupakan kebalikan dari conditionally constitutional (konstitusional bersyarat) yakni penemuan hukum yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi yang dalam putusannya adalah
Harta Kekayaan Perkawinan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata adalah berdasarkan ketentuan Pasal 119 KUH Perdata, apabila calon suami isteri sebelum perkawinan dilangsungkan