• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TKJ KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TKJ KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA."

Copied!
196
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir
Gambar 2. Model PTK spiral Kemmis & Taggart (Wijaya Kusumah dan Dedi
Tabel 6. Indikator Keberhasilan Penelitian
Tabel 7. Data Nilai Kemampuan Awal Siswa kelas X TKJ pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan TKJ
+7

Referensi

Dokumen terkait

a) Untuk memahami dan mengerti filosofi pembelajaran kooperatif memerlukan banyak waktu. b) Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling

Pembelajaran kooperatif tidak lepas dari berbagai unsur seperti yang telah disebutkan di atas. Pada dasarnya unsur pembelajaran kooperatif adalah dimana setiap

(2) Kelemahan Cooperative Learning antara lain: 1) untuk memahami dan mengerti filosofis Cooperatif learning memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita

1) Untuk memahami dan mengerti filosofi pembelajaran kooperatif memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN BuluTengger Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan pada

Berdasarkan hasil penelitian kaitannya dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata

menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe MAM memiliki efisiensi berupa penghematan waktu lebih besar dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan model

Garut setelah menerapkan metode smart game dan pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik tiap siklus dimana prestasi belajar peserta