• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pematahan Dormansi dan Viabilitas Benih Aren (Arenga pinnata Merr) Pada Berbagai Media Tanam dan Perlakuan Fisik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pematahan Dormansi dan Viabilitas Benih Aren (Arenga pinnata Merr) Pada Berbagai Media Tanam dan Perlakuan Fisik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.  Hasil uji beda nilai tengah persentasi perkecambahan (%) yang dipengaruhi      interaksi Media Tanam (T) dengan perlakuan fisik benih (F)
Tabel 2. Hasil uji beda nilai tengah laju perkecambahan (hari) yang dipengaruhi oleh     interaksi media tanam (T) dengan perlakuan fisik benih (F)
Tabel 3. Hasil uji beda nilai tengah jumlah daun (helai) yang dipengaruhi oleh interaksi media tanam (T) dengan perlakuan fisik benih (F)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Suhu Air Perendaman Dan Jamur Trichoderma Harzianum Terhadap Pemecahan Dormansi dan Pertumbuhan Bibit Enau ( Arenga pinnata (Wumb) Merr.)

Dari semua perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi (dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi benih

Meskipun interaksi antara tingkat kemasakan dengan pematahan dormansi tidak berpengaruh nyata, benih dari buah kuning kecoklatan yang diskarifikasi menghasilkan nilai tertinggi

Meskipun interaksi antara tingkat kemasakan dengan pematahan dormansi tidak berbeda nyata, benih dari buah kuning kecoklatan yang diskarifikasi menghasilkan nilai tertinggi pada

Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat kemasakan memberikan pengaruh signifikan terhadap parameter persentase potensi benih berkecambah, benih busuk, berat benih,

Seperti yang telah diketahui bahwa benih aren memerlukan gas dan air untuk mempercepat proses perkecambahan, sedangkan pada benih yang tidak diberi perlakuan (kontrol)

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pematahan dormansi benih enau dengan perlakuan pengikisan kulit benih pada bagian punggung benih dengan

FMA berperan aktif membantu tanaman untuk menyerap hara (terutama serapan unsur P) dan air dari lokasi yang tidak terjangkau oleh rambut akar. Fungi mikoriza arbuskula