• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH BREATHING EXERCISE DAN LATIHAN JALAN KAKI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Pengaruh Breathing Exercise Dan Latihan Jalan Kaki Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Pada Lansia - DIGILIB UNISAYOG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH BREATHING EXERCISE DAN LATIHAN JALAN KAKI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Pengaruh Breathing Exercise Dan Latihan Jalan Kaki Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Pada Lansia - DIGILIB UNISAYOG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Penyakit Kronis
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tinggi Badan  Pada Warga Lansia Dusun Ngentak
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik

Referensi

Dokumen terkait

selalu dipanjatkan atas segala nikmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Aktifitas Jalan Kaki Terhadap

Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan latihan Square Stepping Exercise terhadap peningkatan keseimbangan dinamis pada lansia

Kesimpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan latihan jalan tandem dan gaze stability terhadap peningkatan keseimbangan pada lansia Saran : Saran dari hasil

Berdasarkan hasil pengolahan data pengukuran VAS ( Visual Analogue Scale ) sebelum dan setelah perlakuan kelompok II menggunakan paired sample t-test diperoleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh senam lansia dan latihan jalan tendem dalam meningkatkan keseimbangan dinamis tubuh pada lansia. sampel

Operasional penelitian ini dimulai dengan pengukuran kemampuan fungsional dengan WOMAC indeks sebelum diberi perlakuan baik pada kelompok 1 maupun kelompok 2 dan

Pengukuran keseimbangan dengan berg balance scale pada setiap kelompok perlakuan baik sebelum dan setelah latihan, data seperti yang tercantum dalam tabel dibawah

Dari gambar di atas dapat diinterpretasikan bahwa jumlah responden kelompok perlakuan yang mengalami peningkatan fungsi kognitif setelah diberikan terapi latihan otak