• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELESAIAN TINDAK PIDANA MILITER DESERSI DI PENGADILAN MILITER I-03 PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELESAIAN TINDAK PIDANA MILITER DESERSI DI PENGADILAN MILITER I-03 PADANG."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Pandangan terhadap asas kesalahan Geen Straf Zonder Schuld (tiada suatu perbuatan yang dapat dihukum tanpa ada kesalahan) juga menjadi dasar penjatuhan pidana

Penulis menyatakan bahwa penulisan dengan judul “ pertanggungjawaban pidana anggota militer yang melakukan tindak pidana desersi dalam masa damai di Pengadilan Militer

a) Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945. b) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.. c) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1947 tentang Perubahan Kitab

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1947 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentara, Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1947. Undang-Undang

Untuk mengetahui bagaimanakah pertimbangan hukum Majelis Hakim untuk menerapkan asas kepentingan militer dalam pemberhentian dengan tidak hormat terhadap Prajurit

1) Apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebahagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya

'LSLVDKNDQQ\D 3ROUL GDUL 71, GXOX $%5, DNDQ PHPEDZD LPSOLNDVL KXNXP EDJL DQJJRWD 3ROUL \DQJ PHODNXNDQ WLQGDN SLGDQD \DLWX WLGDN ODJL GLDGLOL GL 3HUDGLODQ 0LOLWHU WHWDSL 3HUDGLODQ

Karena tujuan pemidanaan bagi anggota militer yang melakukan tindak pidana desersi lebih merupakan suatu bukan tindakan penjeraan atau pembalasan selama terpidana