oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan diungkapkan dibawah ini. Grup bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif:
consolidated financial statements have been reclassified to confirm to the consolidated financial statements presentation as of December 31, 2015. The reclassifications are as follows:
a. Amandemen PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amendemen ini megklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
a. Certain comparative figures in the December 31, 2014 consolidated financial statements have been reclassified to confirm to the consolidated financial statements presentation as of December 31, 2015. The reclassifications are as follows:
b. Amandemen PSAK 16 : Aset Tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi pri nsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Tak Berwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana 65aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan 65sset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan asset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
b.Amendments to PSAK 16 : Property, Plant and Equipment on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. The amendments clarify the principle in PSAK 16 and PSAK 19 Intangible Asset that revenue reflects a patern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue based method cannot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment.
c.Amendemen PSAK 24 : Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti : Iuran Pekerja. PSAK 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan 65sset65ve. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.
c. Amendment to PSAK 24 : Employee Benefits on Defined benefit plans; Employee Contributions. PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
d. Amendemen PSAK 15 : Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi; Penerapan Pengecualian Konsolidasian.
d.Amendment to PSAK 15; Investment in Associates and Joint Ventures related to Investment Entities; Applying the Consolidation Exceptions.
e. PSAK 5 (Penyesuaian 2015) : Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi :
- Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan criteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.
- Pengungkapan rekonsiliasi 65sset segmen terhadap total asset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
e.PSAK 5 (2015 Improvement) : Operating Segments. The improvement clarifies that :
- An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 15 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. - Disclose the reconsiliation of segment assets to total
assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, smiliar to the required disclosure for segment liabilities.
39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
39 . ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemnnya.
Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
g. PSAK 16 (Penyesuaian 2015) : Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto, Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat asset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasinya.
g. PSAK 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the assets is restated by revalved amount.
‘h. PSAK 19 (Penyesuaian 2015) : Aset Takberwujud. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto, Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat asset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasinya.
h. PSAK 19 (2015 Improvement): Intangible Assets. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the assets is restated by revalved amount.
i. PSAK 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis. Penyesuaian ini memberikan klarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontijensi yang memenuhi definisi instrument keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas.
‘ ‘i. PSAK 22 (2015 Improvement) : Business Combionation. The improvement clarify the scope and obligation to pay contigent benefit which meet the financial instrument definition recognized as financial liabilities oe equity.
j. PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuain ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.
‘j. PSAK 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Change in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK 25.
k. PSAK 68 (Penyesuaian 2015) : Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok asset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.
‘k. PSAK 68 (2015 Improvement) : Fair Value Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK 68 can be applied not only to finabcial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK 55.
Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keaungan konsolidasian.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effect of these accounting standards on its financial statements.