• Tidak ada hasil yang ditemukan

ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Utang bank 3.254.721.717.652 192.011.053.325 - - - - 3.446.732.770.977 Bank loans

36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH

DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Grup bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.

The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Group intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective.

Mulai efektif pada atau setelah 1 Juni 2020 Effective beginning on or after June 1, 2020 a. Amendemen PSAK 73: Sewa tentang Konsesi

Sewa terkait Covid-19

a. Amendments to PSAK 73: Covid-19 Related Rent Concessions

Pada tanggal 30 Mei 2020, DSAK IAI menerbitkan Konsesi Sewa Terkait Covid-19 - amandemen PSAK 73: Sewa. Amandemen tersebut memberikan kelonggaran bagi lessee untuk menerapkan pedoman PSAK 73 tentang modifikasi sewa akuntansi untuk konsesi sewa yang timbul sebagai akibat langsung dari pandemi Covid-19. Sebagai cara praktis, lessee dapat memilih untuk tidak menilai apakah konsesi sewa terkait Covid-19 dari lessor merupakan modifikasi sewa. Lessee yang membuat pemilihan ini memperhitungkan setiap perubahan dalam pembayaran sewa yang dihasilkan dari konsesi sewa terkait Covid-19 dengan cara yang sama akan menjelaskan perubahan berdasarkan PSAK 73, jika perubahan tersebut bukan merupakan modifikasi sewa.

On May 30, 2020, the DSAK IAI published Covid-19-Related Rent Concessions - amendment to PSAK 73: Leases. The amendments provide relief to lessee from applying PSAK 73 guidance on lease modification accounting for rent concessions arising as a direct consequence of the Covid-19 pandemic. As a practical expedient, a lessee may elect not to assess whether a Covid-19 related rent concession from a lessor is a lease modification. A lessee that makes this election accounts for any change in lease payments resulting from the Covid-19 related rent concession the same way it would account for the change under PSAK 73, if the change were not a lease modification.

(lanjutan)

Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Grup bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. (lanjutan)

The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Group intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective. (continued)

Mulai efektif pada atau setelah 1 Juni 2020 (lanjutan)

Effective beginning on or after June 1, 2020 (continued)

a. Amendemen PSAK 73: Sewa tentang Konsesi Sewa terkait Covid-19 (lanjutan)

a. Amendments to PSAK 73: Covid-19 Related Rent Concessions (continued)

Amandemen tersebut berlaku untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Juni 2020. Penerapan lebih dini diperkenankan. Amandemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan Grup.

The amendment applies to annual reporting periods beginning on or after June 1, 2020. Earlier application is permitted. This amendment had no impact on the financial statements of the Group.

Mulai efektif pada atau setelah 1 Januari 2021 Effective beginning on or after January 1, 2021

b. Amandemen PSAK 22: Kombinasi Bisnis tentang Definisi Bisnis

b. Amendments to PSAK 22: Definition of a Business

Amandemen PSAK 22 Kombinasi Bisnis mengklarifikasi unsur bisnis bahwa untuk dipertimbangkan sebagai suatu bisnis, suatu rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan aset yang diakuisi mencakup, minimum, input dan proses substantif yang bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan untuk menghasilkan output.

The amendment to PSAK 22 Business Combinations clarifies that to be considered a business, an integrated set of activities and assets must include, at a minimum, an input and a substantive process that, together, significantly contribute to the ability to create output. Furthermore, it clarifies that a business can exist without including all of the inputs and processes needed to create outputs.

Amendemen ini efektif untuk kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2021 dan untuk akuisisi aset yang terjadi pada atau setelah awal periode tersebut dengan penerapan lebih dini diperkenankan.

These amendments effective for business combinations for which the acquisition date is on or after the beginning of the first annual reporting period beginning on or after January 1, 2021 and to asset acquisitions that occur on or after the beginning of that period with earlier application permitted.

(lanjutan)

Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Grup bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. (lanjutan)

The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Group intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective. (continued)

Mulai efektif pada atau setelah 1 Januari 2021 (lanjutan)

Effective beginning on or after

January 1, 2021 (continued) c. Amendemen PSAK 71: Instrumen Keuangan,

Amendemen PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, Amendemen PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan, Amendemen PSAK 62: Kontrak Asuransi dan Amendemen PSAK 73: Sewa tentang Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2

c. Amendments to PSAK 71: Financial

Instruments, Amendments to PSAK 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement, Amendments to PSAK 60:

Financial Instruments: Disclosures,

Amendments to PSAK 62: Insurance Contracts and Amendments to PSAK 73: Leases on Interest Rate Reference Reform - Stage 2

Amendemen PSAK 71, Amendemen PSAK 55, Amendemen PSAK 60, Amendemen PSAK 62 dan Amendemen PSAK 73 tentang Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2 diadopsi dari IFRS tentang Interest Rate Benchmark Reform - Phase 2.

Amendments to PSAK 71, Amendments to PSAK 55, Amendments to PSAK 60, Amendments to PSAK 62 and Amendments to PSAK 73 concerning Interest Rate Reference Reform - Phase 2 were adopted from IFRS concerning Interest Rate Benchmark Reform - Phase 2.

Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2 membahas isu yang mungkin mempengaruhi pelaporan keuangan selama reformasi acuan suku bunga, termasuk dampak perubahan arus kas kontraktual atau hubungan lindung nilai yang timbul dari penggantian acuan suku bunga dengan acuan alternatif yang baru. Amendemen ini mengubah persyaratan dalam PSAK 71: Instrumen Keuangan, PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 62: Kontrak Asuransi dan PSAK 73: Sewa yang terkait dengan:  perubahan dasar untuk menentukan arus

kas kontraktual dari aset keuangan, liabilitas keuangan dan liabilitas sewa;

 akuntansi lindung nilai; dan  pengungkapan.

Interest Rate Reference Reform - Stage 2 addresses issues that may affect financial reporting during the benchmark interest rate reform, including the impact of changes in

contractual cash flows or hedging

relationships that arise from replacing the benchmark interest rate with a new alternative reference. These amendments amend the requirements of PSAK 71: Financial Instruments, PSAK 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement, PSAK 60: Financial Instruments: Disclosures, PSAK 62: Insurance Contracts and PSAK 73: Leases related to:

 changes in the basis for determining the contractual cash flows of financial assets, financial liabilities and lease liabilities;  hedge accounting; and

 disclosure. Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2 hanya

berlaku untuk perubahan yang disyaratkan oleh reformasi acuan suku bunga untuk instrumen keuangan dan hubungan lindung nilai.

Interest Rate Reference Reform - Stage 2 applies only to changes required by the benchmark interest rate reform for financial instruments and hedge relationships.

(lanjutan)

Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Grup bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. (lanjutan)

The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Group intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective. (continued)

Mulai efektif pada atau setelah 1 Januari 2022 Effective beginning on or after January 1, 2022

d. Amandemen PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi tentang Kontrak Memberatkan - Biaya Memenuhi Kontrak

d. Amendments to PSAK 57: Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets regarding Aggravating Contracts - Contract Fulfillment Costs

Amendemen ini mengklarifikasi biaya untuk memenuhi suatu kontrak dalam kaitannya dalam menentukan apakah suatu kontrak merupakan kontrak memberatkan.

This amendment clarifies the cost of fulfilling a contract in relation to determining whether a contract is a burdensome contract.

Amendemen PSAK 57 mengatur bahwa biaya untuk memenuhi kontrak meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak. Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak terdiri dari:

1. Biaya inkremental untuk memenuhi kontrak tersebut, dan

2. Alokasi biaya lain yang berhubungan langsung untuk memenuhi kontak.

The amendments to PSAK 57 provide that costs to fulfill a contract comprise of costs that are directly related to the contract. Costs that are directly related to the contract consist of:

1. Incremental costs to fulfill the contract, and

2. Allocation of other costs that are directly related to fulling the contract.

Entitas menerapkan amendemen tersebut pada kontrak yang belum terpenuhi semua kewajibannya pada awal periode pelaporan tahunan yang mana entitas pertama kali menerapkan amendemen (tanggal aplikasi awal). Entitas tidak menyajikan kembali informasi komparatif. Sebagai gantinya, entitas mengakui dampak kumulatif dari penerapan awal amendemen sebagai penyesuaian terhadap saldo awal atas saldo laba atau komponen ekuitas lainnya, sebagaimana mestinya, pada tanggal aplikasi awal. Penerapan lebih dini diperkenankan.

An entity shall apply those amendments to contracts existing at the beginning of the annual reporting period in which the entity first applies the amendments (the date of initial application). The entity shall not restate comparative information. Instead, the entity shall recognize the cumulative effect of initially applying the amendments as an adjustment to the opening balance of retained earnings (or other component of equity, as appropriate) at the date of initial application. Earlier application is permitted.

(lanjutan)

Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Grup bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. (lanjutan)

The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Group intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective. (continued)

Mulai efektif pada atau setelah 1 Januari 2022 (lanjutan)

Effective beginning on or after

January 1, 2022 (continued) e. Penyesuaian Tahunan 2020 - PSAK 71:

Instrumen Keuangan

e. 2020 Annual Improvements - PSAK 71: Financial Instruments

Penyesuaian ini mengklarifikasi fee (imbalan) yang diakui oleh peminjam terkait penghentian pengakuan liabilitas keuangan. Dalam menentukan fee (imbalan) yang dibayarkan setelah dikurangi fee (imbalan) yang diterima, peminjam hanya memasukkan fee (imbalan) yang dibayarkan atau diterima antara peminjam dan pemberi pinjaman, termasuk fee (imbalan) yang dibayar atau diterima baik peminjam atau pemberi pinjaman atas nama pihak lain.

These improvements clarify the fees that are recognized by the borrower in relation to derecognition of financial liabilities. In determining the fee to be paid after deducting the fee received, the borrower only includes the fees paid or received between the borrower and lender, including fees paid or received by either the borrower or lender on other‘s behalf.

Entitas menerapkan penyesuaian untuk liabilitas keuangan yang dimodifikasi atau dipertukarkan pada atau setelah awal periode pelaporan tahunan di mana entitas pertama kali menerapkan amendemen tersebut. Penerapan lebih dini diperkenankan.

An entity applies the improvements to financial liabilities that are modified or exchanged on or after the beginning of the annual reporting period in which the entity first applies the amendment. Earlier application is permitted.

Mulai efektif pada atau setelah 1 Januari 2023 Effective beginning on or after January 1, 2023

f. Amendemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Klasifikasi Liabilitas sebagai Jangka Pendek atau Jangka Panjang

f. Amendments to PSAK 1: Classification of Liabilities as Current or Non-current

Amandemen menentukan persyaratan untuk mengklasifikasikan liabilitas sebagai jangka pendek atau jangka panjang. Amandemen tersebut menjelaskan:

• Apa yang dimaksud dengan hak untuk menangguhkan penyelesaian

• Bahwa hak entitas untuk menangguhkan penyelesaian liabilitas harus ada pada akhir periode pelaporan

• Klasifikasi tersebut tidak terpengaruh oleh kemungkinan bahwa entitas akan

menggunakan haknya untuk

menangguhkan penyelesaian liabilitas

The amendments specify the requirements for classifying liabilities as current or non-current. The amendments clarify:

• What is meant by a right to defer settlement

• That a right to defer must exist at the end of the reporting period

• That classification is unaffected by the likelihood that an entity will exercise its deferral right

(lanjutan)

Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Grup bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. (lanjutan)

The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Group intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective. (continued)

Mulai efektif pada atau setelah 1 Januari 2023 (lanjutan)

Effective beginning on or after

January 1, 2023 (continued) d. Amendemen PSAK 1: Penyajian Laporan

Keuangan tentang Klasifikasi Liabilitas sebagai Jangka Pendek atau Jangka Panjang (lanjutan)

d. Amendments to PSAK 1: Classification of Liabilities as Current or Non-current (continued)

Amandemen tersebut berlaku efektif untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2023 dan harus diterapkan secara retrospektif. Penerapan lebih dini diperkenankan.

The amendments are effective for annual reporting periods beginning on or after January 1, 2023 and must be applied retrospectively. Earlier application is permitted.

Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.

37. PERJANJIAN DAN IKATAN SIGNIFIKAN 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS

a. Pada tanggal 20 Desember 2011, GD dan KBT, keduanya entitas anak NWP, dengan Swiss-belhotel International Trademarks Limited dan Swiss-Pacific Limited menandatangani perjanjian manajemen dan perjanjian jasa teknis praoperasi untuk mengalihkan penerima jasa manajemen hotel yang diberikan oleh Swiss-pacific Limited dan Swiss-belhotel International Trademarks Limited dari KBT ke GD. Sebelumnya, perjanjian-perjanjian tersebut ditandatangani oleh KBT dengan Swiss-belhotel International Trademarks Limited dan Swiss-Pacific Limited pada tanggal 20 Desember 2010. Jangka waktu perjanjian ini berakhir dalam waktu 10 tahun dari tanggal soft-opening hotel.

a. On December 20, 2011, GD and KBT, both NWP’s subsidiaries, with Swiss-belhotel International Trademarks Limited and Swiss-Pacific Limited signed management agreement and pre-operations technical services agreement to amend the recipient of the hotel management services provided by Swiss-pacific Limited and Swiss-belhotel International Trademarks Limited from KBT to GD. Previously, the related agreements were entered by KBT with Swissbelhotel International Trademarks Limited and Swiss-Pacific Limited on December 20, 2010. This agreement will be expired within 10 years from the soft-opening date of the hotel.

b. Pada tanggal 1 Juli 2011, PK, entitas anak NWP, mengadakan perjanjian pengelolaan hotel untuk proyek hotel yang terletak di Gorontalo, Sulawesi Utara dengan PT Prashanti International Indonesia, dimana PK akan menggunakan merek Maqna Hotel. Perjanjian ini berlaku selama 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal efektif dan dapat diperpanjang sebanyak 2 (dua) kali (masing-masing 10 (sepuluh) tahun) kemudian sesuai dengan persyaratan yang tertera pada perjanjian tersebut.

b. On July 1, 2011, PK, a NWP’s subsidiary, entered into hotel management agreement for hotel project located at Gorontalo, North Sulawesi with PT Prashanti International Indonesia, on which PK will use Maqna Hotel brand. This agreement is valid for 10 (ten) years since the effective date and can be extended up to 2 (two) times (10 (ten) years each) in accordance with the requirement stated in the agreement.

c. Pada tanggal 1 Februari 2019, AHP, entitas anak NWP, mengadakan perjanjian pengelolaan hotel untuk proyek hotel yang terletak di Ketapang, Kalimantan Barat dengan PT Archipelago International Indonesia, dimana AHP akan menggunakan merek Fave Hotel. Perjanjian ini berlaku selama 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang selama 10 (sepuluh) tahun kemudian sesuai dengan persyaratan yang tertera pada perjanjian tersebut.

c. On February 1, 2019, AHP, a NWP’s subsidiary, entered into hotel management agreement for hotel project located at

Ketapang, West Kalimantan with

PT Archipelago International Indonesia, on which AHP will use Fave Hotel brand. This agreement is valid for 10 (ten) years and can be extended for another 10 (ten) years in accordance with the requirement stated in the agreement.

d. Pada tanggal 28 Februari 2019, KKD, entitas anak NWP, mengadakan perjanjian pengelolaan hotel untuk proyek hotel yang terletak di Prabumulih, Sumatera Selatan dengan PT Archipelago International Indonesia, dimana KKD akan menggunakan merek Fave Hotel. Perjanjian ini berlaku selama 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang selama 10 (sepuluh) tahun kemudian sesuai dengan persyaratan yang tertera pada perjanjian tersebut.

d. On February 28, 2019, KKD, a NWP’s subsidiary, entered into hotel management agreement for hotel project located at

Prabumulih, South Sumatra with

PT Archipelago International Indonesia, on which KKD will use Fave Hotel brand. This agreement is valid for 10 (ten) years and can be extended for another 10 (ten) years in accordance with the requirement stated in the agreement.

e. Selama tahun 2020, Grup melakukan transaksi forward dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, yang telah dieksekusi dalam berbagai tanggal antara Februari sampai dengan Maret 2020. Dampak dari transaksi forward tersebut, dicatat sebagai bagian dari "Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Neto" pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020.

e. During 2020, the Company entered into forward transaction deals with PT Bank CIMB Niaga Tbk, which have been executed on

various dates between February to

March 2020. The effects of the forward transactions are recorded as part of "Gain (Loss) on Forex - Net" in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2020.

f. Entitas anak mengadakan perjanjian kerja dengan beberapa pihak untuk pembangunan proyek pusat perbelanjaan yang berlokasi di Semarang, Cianjur, Bondowoso, Kendari dan Bontang. Perjanjian kerja yang signifikan adalah sebagai berikut:

f. The subsidiaries entered into work agreement with several parties for the construction of various shopping malls located in Semarang, Cianjur, Bondowoso, Kendari and Bontang. The significant work agreements are as follows:

Kontraktor dan pemasok/ Contractor and supplier

Sifat Pekerjaan/ Nature of Works:

Semarang

PT Teno Tract Indonesia Pengadaan pondasi tiang pancang pile

material/ Procurement of Bored Pile

PT Terapan Nilaiosilasi Pengadaan pondasi tiang pancang pile

material/ Procurement of Bored Pile PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk Struktur/ Structure

PT Piter Gan Architect Konsultan Design Arsitektur/ Architecture

Design Consultant

Callison RTKL Asia Limited Konsultan Design Arsitektur/ Architecture Design Consultant

Cianjur

PT Waringin Megah Struktur dan arsitektur/ Structure and

architecture

PT Unicorn Tosan Perkasa Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Plumbing/

Mechanical Electrical Plumbling work Bondowoso

PT Retindo Jaya Struktur dan arsitektur/ Structure and

architecture

PT Alkonusa Teknik Inetrkon Mekanikal dan listrik/ Mechanical and

electrical Kendari

PT Teno Tract Indonesia Pengadaan pondasi tiang pancang pile

material/ Procurement of Bored Pile

PT Terapan Nilaiosilasi Pengadaan pondasi tiang pancang pile

material/ Procurement of Bored Pile PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk Struktur/ Structure

Bontang

PT Brantas Abipraya (Persero) Pengadaan pondasi, Struktur dan Konsultan Desain Arsitektur/ Procurement of foundation, Structure and Architecture Design Consultant

PT Jaya Kencana Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Plumbing/

a. Pada tanggal 30 April 2021, Grup melalui entitas anaknya, yaitu PT Prawara Ranajaya Catra telah menandatangani Akta Jual Beli (“AJB”) dengan PT Pradani Sukses Abadi, PT Indofica, Budi Yanto Lusli dan PT Kelola Sukses Pradani untuk mengakuisisi pusat perbelanjaan yang dimiliki pihak ketiga tersebut.

a. On April 30, 2021, the Group through its subsidiary, PT Prawara Ranajaya Catra has entered into Sale and Purchase Agreement (“SPA”) with

PT Pradani Sukses Abadi, PT Indofica, Budi Yanto Lusli and PT Kelola Sukses

Dokumen terkait