• Tidak ada hasil yang ditemukan

salah satu strategi tersebut, Bank selalu memelihara kecukupan likuiditas untuk mendukung operasi harian dan ekspansi kredit. selain itu, Bank juga melakukan tinjauan dan pemantauan berkala terhadap fluktuasi suku bunga kredit dan pendanaan di industri perbankan dengan tujuan agar tetap mampu bersaing dengan bank lainnya secara sehat.

dalam melakukan ekspansi kredit, Bank mengutamakan unsur kehati-hatian untuk memastikan npl terjaga pada batas yang wajar. penyaluran kredit yang selektif juga dilakukan untuk memastikan Bank memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan melalui cross selling produk bank lainnya seperti remittance dan mata uang asing. di sisi lain, pemerintah indonesia telah lama menaruh perhatian besar pada pengembangan usaha kecil dan menengah (ukm) karena ukm memiliki pangsa pasar yang masih cukup besar di indonesia dan tetap akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Oleh karena itu, Bank sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong bank-bank agar lebih pro-aktif dalam menyalurkan kredit pada sektor ukm. hal ini juga sejalan dengan fokus utama Bank dalam menyusun strategi bisnis dan kebijakan operasional.

disamping itu, Bank tidak hanya menyalurkan kredit modal kerja kepada pelaku ukm tetapi juga memberikan pinjaman kepada korporasi. Bank juga berkontribusi secara aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai keuangan melalui berbagai inisiatif literasi keuangan sesuai dengan rencana kerja (blueprint) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa keuangan (OJk) pada akhir tahun 2013. kegiatan edukasi keuangan seperti ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola keuangan sehingga mereka dapat memilih produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan mereka (bankable).

kebijakan pemerintah ini telah mendorong bank-bank untuk memenuhi permintaan pasar. namun demikian, dampak dari ketatnya persaingan dan kondisi perekonomian yang masih belum stabil menjadi salah satu tantangan terbesar Bank di tahun 2013.

untuk mengantisipasi kondisi ekonomi yang terjadi, di tahun 2013 tersebut, Bank memfokuskan dirinya pada peningkatan kegiatan operasional melalui pengembangan ekspansi pasar dan produk yang dapat bersaing di pasar serta pengendalian risiko internal dan eksternal dalam industri perbankan. hal ini ditujukan untuk mengoptimalkan peluang bisnis. strategi dan upaya Bank untuk mengatasi tantangan industri perbankan selama tahun 2013 memberikan hasil yang cukup memuaskan. pendapatan bunga bersih dan laba sebelum pajak mengalami peningkatan dari pencapaian tahun sebelumnya. Bank membukukan laba sebelum pajak tahun 2013 sebesar rp 324,7 miliar. Jumlah laba tersebut meningkat 31,51% dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya sebesar rp 246,9 miliar. selain itu, Bank juga membukukan pendapatan non bunga sebesar rp 167,2 miliar, naik 6,16% dari tahun sebelumnya.

peningkatan laba Bank dipengaruhi oleh faktor kenaikan jumlah kredit yang disalurkan dan meningkatnya pendapatan berbasis jasa (fee-based income), terutama dari aktivitas Bancassurance dan Trade selama tahun 2013. seiring dengan meningkatnya pendapatan, Bank menyadari bahwa risiko yang dihadapi juga akan meningkat. untuk itu, Bank menjaga npl supaya tetap di bawah level 1%. manajemen secara aktif juga melakukan pengawasan terhadap operasi dan kinerja Bank. pemantauan rutin atas pencapaian target menjadi dasar pengambilan keputusan Bank untuk menyesuaikan dengan kondisi makro ekonomi yang ada. dengan cara tersebut, Bank dapat tetap bersaing dalam industri perbankan di tanah air.

walaupun pertumbuhan ekonomi indonesia mengalami perlambatan, kinerja penyaluran kredit Bank selama tahun 2013 tetap tumbuh dibandingkan dengan tahun 2012. realisasi penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah tahun 2013 sejumlah rp 19,6 triliun,meningkat 13,95% dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar rp 17,2 triliun. per 31 desember 2013, Bank memiliki aset sebesar rp 28,8 triliun. Jumlah ini naik 13,39% dari total aset per 31 desember 2012.

dalam memperkuat jaringan perbankan dan memperluas cakupan pelayanan nasabah, Bank melakukan ekspansi dengan menambah jaringan kantor cabang termasuk implementasi sistem perbankan inti. Oleh karena itu, beban operasional tahun 2013 meningkat 8,87% menjadi

rp 964,4 miliar. rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOpO) tercatat menjadi sebesar 94,13%.

di sisi lain, penambahan jaringan berpengaruh positif bagi Bank dalam meningkatkan jumlah simpanan dari nasabah. simpanan nasabah tahun 2013 meningkat sebesar rp 2.38 triliun menjadi rp 23,3 triliun. Jumlah ini naik 11,48% dari tahun sebelumnya. peningkatan ini sejalan dengan peluncuran beberapa program simpanan untuk menarik minat nasabah baru dan meningkatkan saldo nasabah lama.

to address the economic condition in 2013, the Bank emphasized on market expansion and product development as well as the external and internal risk control on banking industry. this was intended to prepare the Bank to optimize the business potentials in the future.

Overall, although there had been some pressures and challenges in 2013, the Bank’s financial results, had again been satisfactory. net interest income (nii) and profit Before tax (pBt) were higher than those of previous year. the Bank recorded a profit Before tax of idr 324.7 billion, an increased of 31.51% compared with the profit Before tax in the prior year, which was about idr 246.9 billion. in addition, the Bank’s non-interest income grew by 6.16% or idr 167.2 billion compared with the prior year.

the rise of the Bank’s profit was driven by credit expansion and higher fee-based income, which mainly came from Bancassurance and trade transactions. however, as the income grew, the Bank acknowledged that the risk also increased. for that reason, the Bank took actions to control the risk by keeping the npl under 1% level by the end of the year 2013.

furthermore, the management actively monitored the Bank’s operations and performance. periodic monitoring on performance became the basis for the Bank to make decision on the adjustment based on the current macro economic situation. By doing this way, the Bank remained competitive within the indonesian banking industry. On the other hand, Bank’s performance on credit disbursement increased in 2013 compared to that of 2012 even though indonesia’ s economi growth slowed down. actual lending and receivables (gross) in 2013 were about idr 19.6 trillion, an increase of 14% from previous year’s credit distribution which was ammounted to idr 17.2 trillion. as of 31 december 2013, the Bank had in place total assets worth idr 28.8 trillion. this number increased by 13.39% against the previous correspondent period.

in strengthening banking network and widening the scope of customer service, the Bank expanded its branch network and implemented a core banking system. due to network expansion and core banking system implementation, operating expenses slighty increased by 8.8%, up to idr 964.4 billion. Operational costs to operasional income ratio (BOpO) was recorded at the level of 94.13% in 2013. On the other hand, expansion of the Bank’s network provided positive impact in terms of customer deposits growth. deposits from customers in 2013 increased by idr 2.38 billion or 11.48% to idr 23.3 trillion compared with 2012. the achievement was in line with the launch of several deposit programmes to attract new customers and increased balances from existing customers.

infografik berikut menyajikan ringkasan perbandingan ringkasan kinerja dan posisi keuangan serta rasio-rasio keuangan penting tahun 2013.

the following infographic presents the snapshot of the Bank’s performance and financial position in 2013.

pada akhir tahun 2013, Bank berhasil meningkatkan portofolio kredit menjadi sebesar rp 19,6 triliun pada segmen perbankan komersial dan ritel.

By the end of 2013, the Bank boosted its credit disbursement to Commercial and retail Banking segments, totalling to idr 19.6 trillion.

Dokumen terkait