• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 KAJIAN PUSTAKA

2.2.11 Adafruit IO

Adafruit IO adalah platform IOT yang dibangun menggunakan prinsip Protokol MQTT (Message Queue Telemetry Transport). MQTT adalah protokol ringan yang memungkinkan beberapa perangkat untuk terhubung ke server

17

bersama, yang disebut MQTT Broker, dan berlangganan atau menulis ke topik yang ditentukan pengguna. Ketika suatu perangkat berlangganan suatu topik, broker akan mengirimkannya pemberitahuan kapan pun topik itu berubah. MQTT paling cocok untuk aplikasi dengan kecepatan data rendah, kendala daya yang ketat, atau koneksi internet yang tidak begitu cepat.

Selain menyediakan layanan MQTT Broker, Adafruit IO juga memungkinkan Anda mengatur dashboard yang memungkinkan Anda secara langsung memanipulasi atau melihat nilai saat ini dari setiap topik.Untuk dapat menggunakan layanan ini kita harus mendaftar terlebih dahulu untuk membuat akun Adafruit IO.

Gambar 2.10 Tampilan menu Adafruit IO [16].

Fungsi dasar yang dapat dilakukan Adafruit IO :

• Menampilkan data secara real time

• Membuat project internet-connected : kontrol motor, membaca sensor data dan fungsi lainya.

• Connect projects to web services like Twitter, RSS feeds, weather services, etc.

• Connect your project to other internet-enabled devices 2.2.12 Perangkat Lunak Arduino IDE

IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke

18

pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler. Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman java.

Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino. Berikut ini tampilan antar muka awal dari Arduino IDE.

Gambar 2.11 Tampilan Arduino IDE [17].

• Verify pada versi sebelumnya dikenal dengan istilah Compile. Sebelum aplikasi di upload ke board Arduino, biasakan untuk memverifikasi terlebih dahulu sketch yang dibuat.

• Upload, tombol ini berfungsi untuk mengupload sketch ke board Arduino.

• New Sketch, membuka window dan membuat sketch baru.

• Open Sketch, membuka sketch yang sudah pernah dibuat.

• Save Sketch, menyimpan sketch, tapi tidak disertai dengan mengkompile.

• Serial Monitor, membuka interface untuk komunikasi serial.

• Konsol log, pesan-pesan yang dikerjakan aplikasi dan pesan-pesan tentang sketch akan muncul pada bagian ini.

• Baris Sketch, bagian ini akan menunjukkan posisi baris kursor yang sedang aktif pada sketch.

• Informasi Board dan Port, bagian ini menginformasikan port yang dipakai oleh board Arduino.[18]

19 2.2.13 Quality of Service (Qos)

Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. QoS didefinisikan sebagai kemampuan untuk menjamin kebutuhan jaringan tertentu seperti bandwidth, latency, jitter, dan kehandalan untuk memenuhi Service Level Agreement (SLA) antara provider aplikasi dan end user. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. QoS didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama [18].

2.2.14 QoS Protokol MQTT

QoS dalam protokol MQTT adalah agreement antara pengirim dan penerima tentang jaminan pengiriman pesan. Jadi dalam protokol MQTT memeliki tingakatan atau level QoS yang menangani pengiriman data anatara client dan broker. Terdapat tiga jenis Level QoS pada protokol MQTT.

• At most once (QoS 0)

Level QoS minimal adalah nol. Tingkat layanan ini menjamin pengiriman upaya terbaik. Tidak ada jaminan pengiriman. Penerima tidak mengakui penerimaan pesan dan pesan tersebut tidak disimpan dan dikirim kembali oleh pengirim. QoS level 0 sering disebut "fire and forget" dan memberikan jaminan yang sama dengan protokol TCP yang mendasarinya.

• At least once (QoS 1)

QoS level 1 menjamin bahwa pesan dikirimkan setidaknya satu kali ke penerima.

Pengirim menyimpan pesan sampai menerima paket PUBACK dari penerima yang mengakui penerimaan pesan. Pesan dapat dikirim berkali-kali.

• Exactly once (QoS 2).

QoS 2 adalah tingkat layanan tertinggi di MQTT. Tingkat ini menjamin bahwa setiap pesan hanya diterima satu kali oleh penerima yang dituju. QoS 2 adalah kualitas tingkat layanan yang paling aman dan paling lambat. Jaminan diberikan oleh setidaknya dua aliran permintaan / respons (jabat tangan empat bagian) antara

20

pengirim dan penerima. Pengirim dan penerima menggunakan pengenal paket dari pesan PUBLISH asli untuk mengoordinasikan pengiriman pesan.

Ketika berbicara tentang QoS di MQTT, perlu mempertimbangkan dua sisi pengiriman pesan yaitu pengiriman pesan dari client publish ke broker dan pengiriman pesan dari broker ke client yang berlangganan. QoS adalah fitur utama dari protokol MQTT. QoS memberi klien kekuatan untuk memilih tingkat layanan yang sesuai dengan keandalan jaringan dan logika aplikasi. Karena MQTT mengelola pengiriman ulang pesan dan menjamin pengiriman (bahkan ketika transportasi yang mendasarinya tidak dapat diandalkan), QoS membuat komunikasi dalam jaringan yang tidak dapat diandalkan menjadi jauh lebih mudah [19].

2.2.15 Wireshark

Wireshark adalah program Network Protocol Analyzer alias penganalisa protokol jaringan yang lengkap. Program ini dapat merakam semua paket yang lewat serta menyeleksi dan menampilkan data tersebut sedetail mungkin, misalnya postingan komentar kamu di blog atau bahkan Username dan Password. Wireshark sendiri dibuat menggunakan bahasa c, c+. Wireshark berkembang berkat kontribusi relawan ahli jaringan di seluruh dunia dan merupakan kelanjutan dari proyek yang dimulai oleh Gerald Combs pada tahun 1998. Anda dapat menganggap penganalisa paket jaringan sebagai alat pengukur untuk memeriksa apa yang terjadi di dalam kabel jaringan, seperti halnya seorang tukang listrik menggunakan voltmeter untuk memeriksa apa yang terjadi di dalam kabel listrik (tetapi tentu saja pada tingkat yang lebih tinggi) [20].

21

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 ALAT YANG DIGUNAKAN

Penelitian ini menggunakan perintah suara yang di masukan melalui Google Assistant untuk membantu penyandang disabilitas dalam mengontrol peralatan elektronik rumah, seperti lampu, kipas angin dan tirai jendela dengan berbasis IoT.

Dalam melakukan proses input suara, data digital akan diproses menggunakan platform IFTTT menggunakan protokol MQTT dari Adafruit IO yang kemudian akan masuk ke NodeMCU dan mengontrol Relay.

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah

8 Beardboard Power Supply Modul 1

9 Software Arduino IDE 1

3.1.1 Laptop

Pada perancangan proposal skripsi ini laptop digunakan sebagai pengolah bahan atau data yang ada, juga digunakan untuk memprogram mikrokontroler sebagai pengendali. Dengan spesifikasi laptop yang digunakan Intel(R) Celeron(R) 4205U 64 bit dengan clock speed 1.80 GHZ dan memori RAM sebesar 4GB.

3.1.2 NodeMCU ESP8266

Pada perancangan alat proposal skripsi ini menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroler, NodeMCU ini digunakan sebagai pengendali utama pada sistem yang akan dibuat. Perangkat juga yang akan menerima dan mengirim data yang sudah terhubung ke modul lain menggunakan koneksi wifi yang sudah tertanam dalam NodeMCU ESP8266 ini.

22 3.1.3 Relay 4 Channel 5V

Pada perancangan sistem ini menggunakan modul relay 4 channel yang berfungsi sebagai pengontrol atau switch dari perangkat output yang terhubung ke jalur listrik PLN. Sehingga dapat memutus atau menyambungkan arus listrik pada lampu, kipas angin dan perangkat elektronik lain.

3.1.4 Project Board

Project board ini berfungsi sebagai tempat untuk merangkai komponen elektronika yang akan digunakan, yaitu mikrokontroler dan modul pendukung.

3.1.5 Smartphone

Smartphone disini digunakan untuk sebagai perangkat untuk memasukan perintah suara dengan menggunakan aplikasi Google Assistant untuk mengontrol relay yang terhubung ke lampu atau kipas.

3.1.6 Adaptor 6-12V

Adapator dc ini digunakan mencatu daya ke NodeMCU ESP8266 dan juga ke modul relay 4 channel melalui beardboard power supply modul.

3.1.7 Power Supply Modul

Modul ini berfungsi untuk menurunkan tegangan dc dari adaptor sesuai dengan kapasitas voltage yang dibutuhkan oleh NodeMCU ESP8266 dan modul relay 4 channel 5V

3.1.8 Software Arduino IDE

Pada perancangan sistem ini menggunakan software Arduino IDE untuk memprogram NodeMCU ESP8266 agar terhubung dengan Adafruit IO sebagai platform Iot dan juga MQTT server, sehingga dapat saling berkomunikasi dengan Google Assistant. Arduino IDE ini menggunakan bahasa java, bahasa c dan bahasa c++ dalam interface pemrogramanya.

23 3.2 ALUR PENELTIAN

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu studi literatur, perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak, pengujian alat, analisis hasil pengujian. Alur penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Flowchart Alur Penelitian

Perancangan alur dilakukan agar mempermudah proses yang nantinya akan dilakukan secara bertahap. Perancangan perangkat keras, perangkat lunak dan instalasi program, dimana pada alur ini dilakukan dengan cara membuat flowchart.

Dalam flowchart terdapat step by step proses jalannya perancangan alat. Dalam perancangan perangkat lunak ini digunakan software pemrograman Arduino IDE.

24

Kemudian pada pengujian alat, dimana proses ini bertujuan menguji perangkat yang telah dibuat sudah sesuai dengan rencana dan dapat berfungsi dengan baik.

Pengujian dilakukan pada setiap sistem dengan mengecek fungsionalitas dan validitas sistem. Langkah selanjutnya yaitu pengumpulan data dari hasil pengujian yang akan dianalisis nantinya.

3.2.1 Studi Literatur dan Pengumpulan Bahan

Sesuai pada gambar 3.1 alur penelitian salah satunya meliputi studi literatur.

Dalam proses ini yaitu mengumpulkan berbagai macam jurnal sebagai sumber referensi dalam menyusun proposal skripsi ini. Hal ini dilakukan untuk menunjang dasar teori dan acuan dalam menyusun perancangan sistem ini. Sumber dari referensi yang digunakan berupa jurnal baik itu nasional maupun internasional.

Tahap berikutnya yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak meliputi mikrokontroler, modul pendukung dan aplikasi yang digunakan.

3.2.2 Blok Diagram Sistem

Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem

25

Pada gambar 3.2 merupakan blok diagram dari perancangan sistem yang terbagi menjadi tiga blok, yaitu blok input, proses kemudian blok output. Awalnya perintah suara yang dimasukan melalui aplikasi Google Assistant akan dikirim ke server MQTT atau istilah lain di publish. Kemudian NodeMCU sebagai mikrokontroler akan berlangganan atau subscribe ke topic yang sudah dipublish oleh Google Assistant tersebut. Perubahan nilai dari data yang diterima oleh NodeMCU akan memicu kerja relay untuk menyambungkan atau mematikan aliran listrik.

3.2.3 Diagram Activity Sistem

Pada alur tahapan ini akan dipaparkan suatu proses atau jalannya suatu sistem dalam bentuk diagram activity. Hal ini mencakup keseluruhan sistem mulai dari user sampai dengan end device atau perangkat yang dijadikan output.

Gambar 3.3 Diagram Activity Sistem

Pada gambar 3.3 di terlihat bahwa diagram activity sistem menggambarkan proses mulai dari inputan suara oleh user yang akan diterima dan diproses oleh aplikasi Google Assistant. Setiap blok activity memeliki peran pentingnya

masing-26

masing yang saling terhubung untuk menjalankan sistem tersebut. Pada blok IFTTT akan menerima data perintah suara yang di input oleh user dan mencocokan dengan perintah yang telah di atur dalam IFFT. Apabila perintah cocok maka IFTT akan mengirim data digital ke blok activity berikutnya yaitu Adafruit IO, untuk memperbaharui nilai data pada Adafruit IO. Perubahan data tersebut akan dikirim pada blok NodeMCU dimana akan mengubah nilai tegangan pada pin NodeMCU, dimana hasil akhirnya akan menyalakan atau mematikan relay yang terhubung ke perangkat output.

Gambar 3.4 Flowchart Alur Sistem

Pada gambar 3.4 merupakan proses alur sistem secara keseluruhan dari proses inputan suara dan diproses oleh sistem sampai menuju output yaitu menyalakan atau mematikan relay. Ketika perintah suara yang diberikan oleh user tidak sesuai, maka respon dari Google Assistant juga tidak sesuai. Namun ketika user memberikan perintah suara yang sesuai dengan perintah yang sudah di atur, maka Google Assistant akan mengirimkan data ke IFTTT yang kemudian di teruskan ke

27

platform Adafruit IO untuk melakukan update data. Nilai data digital 0 atau 1 dikirim ke NodeMCU untuk menyalakan dan mematikan relay.

3.2.2 Perancangan Perangkat Keras

Pada perancangan perangkat keras ini merupakan penyususan komponen komponen elektronika untuk membuat sistem ini bekerja dengan baik sesuai dengan perancangan sistem. Semua komponen mempunyai tugasnya masing-masing untuk menunjang jalannya sistem ini dengan baik.

a) Antarmuka NodeMCU ESP8266 dengan Relay 4 Channel

Gambar 3.5 Skema Perancangan NodeMCU dengan Modul Relay

Pada gambar 3.5 merupakan jalur skematik rangkaian NodeMCU ESP8266 dengan modul relay 4 Channel. Pada pin D1, D2, D3, dan D4 NodeMCU akan terhubung ke Pin IN1, IN2, IN3, dan IN4 modul relay yang akan berfungsi sebagai outputnya. Out pada pin NodeMCU ini berupa data digital 0 dan 1 yang akan memberikan nilai tegangan pada relay. Ketika channel pada relay menerima nilai tegangan 1 dari Pin NodeMCU maka saklar COM (Common) pada relay akan terhubung dengan NO (Normally Open) sehingga dapat menyalakan atau menyambung perangkat elektronik yang terhubung ke sumber listrik PLN. Hal ini juga berlaku untuk nilai tegangan 0 yang artinya memutus aliran listrik pada perangkat yang terhubung ke sumber listrik PLN. Dengan cari ini maka peralatan listrik berupa kipas angin, lampu, motor dc akan dapat dikontrol melaui relay ini

28

Tabel 3. 2 Konfigurasi Pin NodeMCU dan Relay Module

NO PIN NodeMCU PIN Relay Fungsi

1 D1 IN1 Sebagai output ke channel 1 relay

2 D2 IN2 Sebagai output ke channel 2 relay

3 D3 IN3 Sebagai output ke channel 3 relay

4 D4 IN4 Sebagai output ke channel 4 relay

5 VCC VCC Terhubung ke kutub + sumber daya

6 GND GND Sebagai Grounding

Pada tabel 3.2 menunjukan konfigurasi pin-pin yang digunakan oleh NodeMCU dan juga modul relay. Dimana untuk sumber tegangan yaitu pin VCC, baik NodeMCU maupun relay akan terhubung ke sumber arus atau tegangan positif power supply. Dan pin GND terhubung ke kutub negatif sebagai grounding.

b) Antarmuka Relay dengan Lampu dan Kipas

Gambar 3.6 Skema perancangan Relay dengan Lampu dan Kipas

Pada gambar 3.6 menunjukan skema rangkaian modul relay dengan perangkat elektronik berupa lampu dan kipas angin. Channel 1 terhubung ke lampu sedangkan channel 2 terhubung ke kipas angin. Setiap channel pada relay memiliki 3 kaki terminal output yaitu NC (Normally Close), COM (Common) dan NO (Normally Open). Dalam perancangan sistem ini kaki terminal yang digunakan hanya COM dan NO saja. Penggunaan COM dan NO ini akan memperikan efek

29

ketika relay dalam keadaan normal belum diberi tegangan listrik maka coil dalam relay tidak terhubung, dan sebaliknya ketika relay dialiri tegangan listrik maka coil akan terhubung. Dengan menggunakan prinsip tersebut maka, perangkat elektronik rumah yang terhubung ke relay dapat dikontrol secara otomatis dari jarak jauh dengan bantuan NodeMCU yang terhubung ke jaringan internet.

c) Antarmuka Relay dengan Motor dc

Gambar 3.7 Skema perancangan Relay dengan Motor DC

Pada gambar 3.7 merupakan rangkaian skematik dari relay ke motor dc yang berfungsi untuk mengatur arah putaran motor dc. Motor dc ini terhubung ke 2 channel pada relay yaitu channel 3 dan 4. Penggunaan dua channel ini untuk menggantikan modul driver yang biasanya digunakan untuk mengatur arah putaran motor dc seperti L298N. Dengan menggunakan 2 channel relay ini dapat mengatur arah CW (Clock Wise) dan CCW (Counter Clock Wise). Ketika keadaan channel 3 dan 4 relay sama-sama ON atau sama-sama OFF maka motor dc tidak berputar.

Dan ketika relay 3 ON tetapi relay 4 OFF maka motor dc akan berputar CW atau searah jarum jam. Sebaliknya jika relay 3 OFF dan relay 4 ON maka motor dc akan berputar CCW atau berlawanan jarum jam. Output dari motor dc ini digunakan untuk mengontrol tirai pada jendela secara otomatis.

30

Tabel 3.3 Motor DC Output Relay 3 Relay 4 Motor DC Output

OFF OFF OFF

OFF ON Counter Clock Wise

ON OFF Clock Wise

ON ON OFF

d) Desain Antarmuka Tirai dengan Motor DC

Gambar 3. 8 Desain Mekanisme Tirai

Pada gambar 3.8 ini merupakan desain atau rancangan yang menjelaskan prinsip kerja dari motor dc untuk mengendalikan tirai. Dalam rancangan ini terdapat sebuah rel jendela beserta roda relnya sebagai jalur untuk membuka atau menutup tirai. Tirai yang digunakan adalah jenis tirai vanessa yang dikaitkan ke roda rel.

Untuk alat pembuka atau penutup tirainya menggunakan tali yang di ikatkan ke roda rel melewati pulley dan terhubung ke gear motor dc. Sehingga ketika motor dc berputar searah jarum jam tirai akan membuka dan sebaliknya, jika motor dc berputar berlawanan arah jarum, mak tirai akan menutup.

3.2.4 Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan lunak ini berfungsi untuk merancang sistem secara keseluruhan sebagai sarana komunikasi dan pengiriman data yang dilakukan oleh NodeMCU

31

nantinya. Perangkat lunak yang digunakan berupa software komputer, aplikasi pada handphone dan aplikasi website, seperti Arduino IDE, Adafruit IO, IFTTT dan aplikasi Google Assistant. Langkah pertama dalam perancangan ini yaitu menyiapkan satu buah akun gmail untuk login ke aplikasi Google Assistant, web IFTTT, dan web Adafruit IO.

Gambar 3.9 Arsitektur Sistem MQTT

Dalam perancangan sistem ini melalui beberapa tahap persiapan perangkat lunak yang akan digunakan.

a) Google Assistant

Tahap awal yaitu menyiapkan aplikasi Google Assistant dan login menggunakan alamat gmail.

b) Adafruit IO

Gambar 3.10 Feed Adafruit IO

32

Pada gambar 3.9 merupakan contoh tampilan feed pada Adafruit IO. Adafruit IO ini digunakan sebagai server dari sistem yang akan dirancang ini. Sehingga data yang masuk dan keluar akan melalui server dari Adafruit IO menggunakan protokol MQTT bawaan dari sistem Adafruit IO itu sendiri. Dalam mendaftar akun Adafruit IO gunakan alamat gmail yang sama dengan alamat gmail pada aplikasi Google Assistant

c) IFTTT

IFTTT adalah sebuah platform dengan prinsip kerja “jika begini maka lakukan itu”. IFTTT berfungsi untuk penghubung antara Google Assistant dengan server dari Adafruit IO. Dalam mendaftar akun IFTTT menggunakan alamat gmail yang sama dengan Google Assistant.

Gambar 3.11 Setting pada IFTTT

d) Software Arduino IDE

Dalam perancangan sistem ini Arduino IDE digunakan untuk memprogram NodeMCU ESP8266 agar dapat menjalakan script yang sesuai dengan rancangan sistem. Ada beberapa langkah awal agar Arduino IDE bisa terhubung ke server Adafruit IO dan juga ke NodeMCU.

33

Gambar 3.12 Instalasi Library Server Adafruit IO pada Arduino IDE Pada gambar 3.11 adalah proses menambahkan library server mqtt dari Adafruit IO yang berfungsi agar coding Arduino IDE dapat di upload dan dijalankan oleh server Adafruit IO.

Gambar 3.13 Pengaturan Board NodeMCU pada Arduino

Pada gambar 3.12 merupakan pengaturan dalam pemilihan board dalam software Arduino IDE. Pilih board yang sesuai dengan mikrokontroler yang digunakan yaitu NodeMCU ESP8266. Dalam perancangan ini menggunakan versi ESP-12E Module.

3.3 SKEMA PENGUJIAN

Dari perancangan sistem tersebut, dilakukan pengujian beberapa parameter untuk menganalisis hasil data yang diperoleh dari proses pengujian. Seperti respon waktu alat dalam menerima perintah dan juga menjalankan perintah, keakurasian

34

sistem dalam menerima perintah suara, serta respon sistem terhadap gangguan suara lain yang masuk. Dibawah ini ada beberapa skema pengujian sistem.

3.3.1 Pengujian Google Assistant

Gambar 3. 14 Antarmuka Google Assistant

Pada pengujian Google Assistant ini meliputi beberapa point yang akan di ukur, anatar lain mengukur waktu respon, keakurasian perintah suara, dan kemudahan dalam pengoperasian. Dalam mengukur keakurasian digunakan metode percobaan perintah suara sebanyak 30 sampel dari sisi user. Dari 30 percobaan itulah akan diketahui seberapa akurasi sistem dalam memproses perintah suara.

Untuk mengetahui tingkat keakurasian tersebut dapat diperoleh dari rumus berikut ini:

𝐾𝑒𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 =

𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑆𝑢𝑘𝑠𝑒𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛

× 100%

(3.1)

Untuk pengujian waktu respon adalah mengukur waktu yang dibutuhkan (satuan detik) dari user dalam memberi perintah suara sampai Google Assistant memberikan respon terhadap perintah tersebut. Untuk kemudahan dari segi penggunaan yaitu dilakukan uji coba dalam mengoperasikan alat menggunakan perintah suara yang di inputkan ke aplikasi Google Assistant.

3.3.2 Pengujian QoS (Quality of Service) Pada Protokol MQTT

Dalam skenario ini akan dilakukan pengujian untuk menganalisis performa protokol MQTT, dimana pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan protokol MQTT dalam menyediakan layanan komunikasi data yang baik. Dalam

35

protokol MQTT mendukung tiga tingkatan atau level QoS yaitu QoS Level 0, QoS Level 1 dan QoS Level 2.

Dalam QoS Level 0 sama halnya dengan kita melakukan fire & forget, artinya tidak ada jaminan kalau pengiriman pesan tersebut akan sampai ke subcriber. Dalam QoS Level 1 paket yang dikirm akan dijamin sampai minimal satu kali ke subscriber yang sedang subscribe ke topic. Untuk QoS Level 2 pesan akan dijamin untuk sampai tepat satu kali ke subscriber yang sedang subscribe ke topic.

Dimulai dari data dikirimkan ke server atau broker MQTT dan pelanggan akan

Dimulai dari data dikirimkan ke server atau broker MQTT dan pelanggan akan

Dokumen terkait