• Tidak ada hasil yang ditemukan

ini adalah cermin untuk melihat dan mengambil hikmah, baik dari keberhasilan, kesalahan

ataupun kegagalan yang pernah dilakukan

pada tahun 2005 sekaligus sebagai barometer

untuk menentukan langkah pada tahun 2006.

Tahun 2005 merupakan tahun ketiga bagi Mahkamah Konstitusi sejak dibentuk pada tahun 2003. Sejak awal pembentukan Mahkamah Konstitusi, prinsip yang menjadi pegangan bagi jajaran Mahkamah Kostitusi antara lain adalah transparansi dan akuntabilitas publik yang diwujudkan melalui berbagai program dan media. Prinsip-prinsip tersebut salah satunya diwujudkan dalam Laporan Tahunan yang merekam jejak kinerja Mahkamah Kostitusi dalam satu tahun.

Sebagai pelaku kekuasaan kehakiman selain Mahkamah Agung, Mahkamah Kostitusi mendapat dukungan dari jajaran Sekretariat Jenderal yang melaksanakan tugas teknis administratif, dan Kepaniteraan yang menjalankan tugas teknis administrasi judisial, sebagai satu kesatuan sistem.

Dukungan Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan diarahkan untuk mewujudkan Mahkamah Konstitusi sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman yang terpercaya untuk mencapai visi tegaknya konstitusi dalam rangka mewujudkan cita negara hukum demokrasi demi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang bermartabat. Untuk itu seluruh jajaran Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi harus creative,

innovative, dan initiative serta memiliki kompetensi baik knowledge,

skill maupun personal atribut sebagai komponen penyusun profesionalisme dan tata kelola organisasi yang baik (good governance).

Untuk mencapai tingkat profesionalisme, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi telah menyusun tiga tahapan dan program kerja menuju profesionalisme. Pada tahun 2005 ini, program yang dilaksanakan adalah pada tahap konsolidasi yang merupakan tahapan pertama untuk melangkah pada tahapan selanjutnya, yaitu Tahap Pelayanan (2006-2007), dan Tahap Profesionalisme (2007-2008).

Tahapan konsolidasi adalah tahapan memperkuat organisasi dan manajemen, peningkatan kualitas SDM, mengembangkan

manajemen informasi yang modern dan terintegrasi, dan pembangunan sarana dan prasarana termasuk pembangunan gedung Mahkamah Konstitusi. Pada tahap konsolidasi ini dilakukan upaya-upaya untuk mewujudkan tiga besaran, yaitu

institutional building, capacity building, dan infrastructure building. Setelah melalui tahapan konsolidasi ini, diharapkan dapat memasuki Tahap Pelayanan (2006-2007) dan Tahap Profesionalisme (2007-2008). Tahap Pelayanan adalah tahapan untuk mewujudkan pelayanan yang ramah, terbuka, dan modern kepada para pemangku kepentingan (stake holder) dan seluruh masyarakat. Sedangkan Tahap Profesionalisme adalah tahapan puncak sebagai bentuk terwujudnya penyelenggaraan tugas administratif secara profesional dengan didukung sistem dan alat yang modern untuk mencapai terbentuknya Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga yang modern dan terpercaya.

Keseluruhan aktivitas dan program jajaran Mahkamah Kostitusi untuk mendukung dan melaksanakan wewenang Mahkamah Kostitusi sepanjang tahun 2005 terekam dalam laporan tahunan ini yang diberi judul “Menjaga Hak Konstitusional Rakyat”. Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat sehingga dapat mengetahui dan mengapresiasi jejak kinerja Mahkamah Kostitusi, serta memberikan umpan balik demi perbaikan di masa depan. Bagi organisasi Sekretariat Jenderal, laporan ini adalah cermin untuk melihat dan mengambil hikmah, baik dari keberhasilan, kesalahan ataupun kegagalan yang pernah dilakukan pada tahun 2005 sekaligus sebagai barometer untuk menentukan langkah pada tahun 2006.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa tetap memberikan kekuatan dan petunjuk kepada seluruh jajaran Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi agar pada tahun 2006 seluruh program dapat dijalankan dengan lebih baik. Amin ya Robbal Alamin.

Desember 2005

Teriring puji syukur kepada Allah SWT, Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi telah berhasil menyusun Laporan Tahunan 2005 sebagai salah satu wujud penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good governance) di lingkungan Mahkamah Konstitusi selama tahun 2005.

Jejak perjalanan Kepaniteraan dalam memberikan dukungan administrasi justisial kepada Mahkamah Konstitusi dalam satu tahun terakhir ini, khususnya dalam hal penerimaan permohonan perkara, proses persidangan, mendampingi hakim dalam membuat putusan, hingga pemuatan putusan tertentu dalam Berita Negara, telah terekam secara baik dan rinci dalam laporan tahunan ini. Pelaksanaan tugas-tugas tersebut terkait erat dengan proses peradilan di bidang ketatanegaraan dalam rangka mengawal konstitusi agar dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai dengan nurani rakyat dan cita-cita demokrasi.

Berdasarkan hasil evaluasi terpadu terhadap penyelenggaraan sistem peradilan MK pada tahun sebelumnya, maka Kepaniteraan telah berusaha memperbaikinya dengan menerapkan berbagai kebijakan strategis pada tahun 2005, diantaranya dengan mengadakan pelatihan intensif bagi seluruh tenaga administrasi justisial MK, pembuatan MOCCA (Management of Constitutional Court Administration), hingga penyempurnaan pelayanan yang partisipasif dan interaktif kepada publik. Dan alhamdulillah,

berbagai kebijakan strategis tersebut dapat terlaksana dengan baik atas dukungan berbagai stakeholder MK, khususnya Sekretariat Jenderal, yang telah menempatkan Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga peradilan yang modern dan terpercaya di tengah-tengah masyarakat.

Dengan berpegang pada prinsip justice is the real truth, MK berkomitmen untuk terus meningkatkan performa kinerjanya,

khususnya dalam hal peningkatan pelayanan yang segaris dengan program kerja MK pada tahun 2006-2007, sehingga mampu memberikan hasil yang optimal kepada para pencari keadilan.

Pada tahun 2005, MK telah menangani 37 (tiga puluh tujuh) perkara yang terdiri atas 12 perkara sisa dari tahun 2004 dan 25 perkara yang diterima pada tahun 2005. Dari seluruh perkara tersebut telah diputus 28 perkara, sehingga hanya tersisa 9 perkara lagi yang akan segera diselesaikan pada awal tahun 2006. Dibandingkan tahun sebelumnya, rata-rata proses penanganan perkara tahun 2005 relatif lebih cepat dan sederhana, baik dalam hal jangka waktu penyelesaian maupun dalam hal jumlah sidang yang diselenggarakannnya. Hal ini sebagai bukti perwujudan asas penyelenggaraan peradilan yang cepat dan sederhana, terlebih lagi selepas diterapkannya court room technology sebagai dasar penyelenggaraan administrasi justisial berbasis teknologi informasi di MK.

Tanpa adanya kerja sama dari seluruh jajaran Kepaniteraan dan pihak-pihak yang terkait di dalamnya, keberhasilan dan kelancaran tugas Kepaniteraan tersebut niscaya tidak akan tercapai. Seiring dengan itu, kiranya adalah tepat dan pada tempatnya apabila Panitera selaku pimpinan Kepaniteraan menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar- besarnya kepada Pimpinan, Hakim Konstitusi, Sekretaris Jenderal, seluruh jajaran Kepaniteraan, serta berbagai mitra kerja yang telah mendukung MK selama ini, disertai dengan doa semoga menjadi amalan yang baik bagi masing-masing.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu juga perjalanan perlaksanaan tugas Kepaniteraan selama tahun 2005 ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terjadi dalam memberikan pelayanan dan dukungan administrasi justisial dalam rangka melaksanakan tugas peradilan, khususnya kepada Hakim Konstitusi serta kepada masyarakat secara umum. Oleh

karena itu, dengan tulus ikhlas mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya. Dan segala kekurangan tersebut akan men- jadi bahan introspeksi dan evaluasi bagi kami dalam me- lakukan tugas-tugas adminis- trasi justisial yang lebih baik pada tahun-tahun yang akan datang. Desember 2005 Panitera, A. Fadlil Sumadi

Dibandingkan tahun

sebelumnya, rata-

rata proses pena-

nganan perkara ta-

hun 2005 relatif lebih

cepat dan sederhana,

baik dalam hal jang-

ka waktu penye-

lesaian maupun da-

lam hal jumlah si-

dang yang diseleng-

garakannnya

Dokumen terkait