• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Fungsionalisme Struktural

ANALISIS TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL TERHADAP PERAN “MEDIATOR” DESA DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA

A. Adaptasi Antar Komponen

Adaptasi yaitu sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat, dimana sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kita sebagai masyarakat harus bisa mempertahankan diri dengan cara kita, dan harus mampu menyesuaikan diri kita dengan lingkungan yang ada di masyarakat dan menyesuaikan lingkungan dengan diri kita. Adaptasi mencakup upaya menyelamatkan sumber-sumber yang ada di lingkungan, dan kemudian mendistribusikannya melalui sistem yang ada. Setiap masyarakat dituntut untuk memiliki kemampuan untuk memobilisasi setiap

sumber yang ada di lingkungannya sehingga sistem tersebut dapat berjalan dengan baik.

Adaptasi menjadi fungsi dasar dari peranan. Karena tokoh masyarakat dan juga tokoh agama yang dalam hal ini ialah seorang lurah dan modin Desa Mojorejo memiliki peran yang besar, maka lurah dan modin harus bisa berperan secara optimal. Disinilah lurah dan modin Desa Mojorejo harus bisa beradaptasi dengan masyarakat dan juga lingkungannya sesuai dengan kondisi yang diharapkan sehingga pencapaian tujuan dapat terwujudkan.

Proses adaptasi dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa unsur, antara lain:

1. Adaptasi sosial budaya

Parsons menyebut kebudayaan sebagai kekuatan utama yang mengikat berbagai elemen dunia sosial. Kebudayaan memiliki kapasitas tertentu, paling tidak, untuk menjadi komponen lain.93 Adaptasi yang dilakukan dengan memanfatkan momentum-momentum budaya yang terjadi di masyarakat Desa Mojorejo seperti keterlibatan para tokoh masyarakat maupun tokoh agama dalam kegiatan karnaval desa. Begitupula keterlibatan masyarakat terhadap kegiatan kegiatan yang dibuat oleh aparat desa harus dimanfaatkan sebagai bentuk keakraban, solidaritas dan juga kepercayaan masyarakat terhadap para tokoh di Desa Mojorejo. Adanya keakraban dan solidaritas yang terjadi antar warga dan para tokoh menciptakan kepercayaan diantara mereka sehingga para tokoh memiliki

93

George Ritzeer, Douglas J. Goodman, Modern Sociological Theory, terj. Alimandan, Teori

kesempatan dan juga memiliki posisi untuk menjadkan dirinya sebagai penengah atau “mediator” dalam menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga.

2. Adaptasi ideologi

Dengan maraknya kasus perceraian yang sedang terjadi pada masyarakat Kota Malang beberapa tahun belakangan ini, tokoh masyarakat dan juga tokoh agama Desa Mojorejo khususnya ialah lurah dan modin berupaya untuk menjadi penengah dalam perselisihan yang sedang dihadapi oleh kedua belah pihak. Agar dapat berperan sebagai penengah ataupun “mediator” desa, maka lurah dan juga modin selaku tokoh masyarakat dan juga tokoh agama harus mengetahui permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga. Untuk dapat mengetahui penyebab dari sengketa perceraian, maka lurah ataupun modin dituntut untuk memiliki kemampuan memobilisasi masyarakat menjadi keluarga yang sakinah, bahagia serta dijauhkan dari perkara-perkara yang dapat menyebabkan perceraian.

Adanya peran besar yang dimiliki oleh lurah dan modin sehingga menuntut mereka untuk menambah tugas dan peran mereka selaku aparat desa yang sudah tertera tugas dan tanggung jawabnya, ditambah menjadi “mediator” desa yang dalam hal ini berperan dalam membantu menyelesaikan sengketa perceraian yang terjadi di Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu

Salah satu upaya lurah dan modin beradaptasi dengan lingkungan dan juga masalah-masalah yang terjadi di masyarakat ialah dengan cara mensosialisasikan kepada jama‟ah tahlil, jama‟ah yasin, serta perkumpulan rapat desa untuk sekiranya bila terjadi permasalahan dalam rumah tangga agar diselesaikan secara kekeluargaan, dan jika tidak dapat diselesaikan oleh keluarga maka diperkenankan untuk mendatangi tokoh masyarakat ataupun tokoh agama yang dipercaya oleh masyarakat dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang mereka alami. Seperti yang dikatakan oleh modin Desa Mojorejo berikut ini:

Dulu memang sudah menjadi kebiasaan beberapa masyarakat, ketika mendapat masalah apapun dalam rumah tangga khususnya permasalahan perceraian beberapa masyarakat sebelum mengajukan perkaranya ke Pengadilan mereka menemui Lurah atau Modin atau ustad di Desa Mojorejo untuk meminta arahan, dan masukan apakah tindakan yang akan mereka ambil ini benar atau salah, sehingga para tokoh tersebut setiap perkumpulan tahlilan, yasinan atau rapat-rapat desa selalu mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa kalau terjadi permaslahan dalam rumah tangga diselesaikan secara kekeluargaan, kalau tidak mampu secara kekeluargaan, temui saya dulu atau tokoh-tokoh lainnya yang njenengan sekiranya percayai mampu menjadi penengah dan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, jadi jangan langsung mengajukan gugatan ke pengadilan.94

Selain itu adaptasi modin Desa Mojorejo selaku tokoh agama dengan masyarakat ialah dalam bentuk ceramah ataupun khutbah di berbagai kesempatan. Modin selaku tokoh agama memanfatkan momen keagamaan untuk bersosialisaasi kepada masyarakat bagaimana cara membentuk keluarga sakinah, dan menjadikan masyarakat Desa Mojorejo keluarga yang bahagia dan sejahtera.

94

3. Adaptasi poltik

Selain itu, bentuk adaptasi yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan juga tokoh agama agar dapat berperan sebagai “mediator” mereka harus memantaskan diri mereka layak dan pantas menjadi seorang figur di masyarakat dan juga menjadi penengah ataupun “mediator” dalam menyelesaikan perkara perceraian. Salah satu cara yang harus ditempuh agar dapat berperan menjadi seorang “mediator” ialah seorang tokoh masyarakat harus memiliki wibawa, sifat adil dan bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Tokoh agama dan tokoh masyarakat juga harus memiliki wawasan mengenai hukum-hukum atau aturan yang berkaitan tentang perceraian, sehingga para tokoh yang berperan sebagai “mediator” benar-benar mampu memberikan solusi dan menyelesaikan perkara perceraian yang terjadi di masyarakat Desa Mojorejo, dan masyarakatpun akan percaya untuk mengadukan perkara mereka diselesaikan dengan jalan non litigasi.

Peran tokoh masyarakat tidak lepas dari bagian komunitas masyarakat. Apabila para tokoh masyarakat/tokoh agama berusaha menjamin penyediaan dana atau, maka aparat desa menjamin dana tersebut dapat digunakan untuk kemaslahatan masyarakat Desa Mojorejo. Karena tuntutan yang demikian besar, maka adaptasi tokoh masyarakat atau tokoh agama dewasa ini mulai banyak yang merambah ke panggng politik. Tentu apa yang dilakukan para tokoh masyarakat dan juga tokoh agama Desa Mojorejo bisa dijadikan kesempatan para tokoh untuk lebih mengenal

masyarakat, lebih membaur dengan masyarakat, lebih dalam mengetahui kondisi masyarakat saat ini sehingga apabila terjadi sengketa dalam suatu keluarga para tokoh masyarakat atau tokoh agama agar dapat langsung membantu menyelesaikannya.