• Tidak ada hasil yang ditemukan

2012 adaro signs option

Dalam dokumen Adaro Annual Report 2015 (Halaman 57-59)

agreements to acquire up to 90% of pt Bhakti energi persada (Bep), a coal concession owner in east kalimantan.

Adaro menandatangani perjanjian opsi untuk mengakuisisi sampai 90% kepemilikan atas PT Bhakti Energi Persada (BEP), suatu konsesi batubara di Kalimantan Timur.

2013

adaro acquires SCm, lSa and pCS which consists of three Iups near aI’s operations.

Adaro mengakuisisi SCM, LSA dan PCS, yang memiliki tiga IUP pada konsesi di dekat wilayah operasional AI.

2014

aI invokes a call option for early repayment of its uS$800 million guaranteed Senior notes.

AI menggunakan opsi beli (call option) untuk pembayaran dipercepat terhadap Guaranteed Senior Notes sebesar AS$800 juta.

pt tanjung power Indonesia (tpI) signs a ppa for 2x100mW coal fired Ipp in South kalimantan (adaro power owns 65% of tpI).

PT Tanjung Power Indonesia (TPI) menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik dengan PT PLN (Persero) untuk pembangkit listrik berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2x100MW di Kalimantan Selatan (Adaro memiliki 65% kepemilikan atas TPI).

2015

Indonesian president Joko Widodo in august inaugurates construction of the Central Java power project, a 2x1,000mW coal-fired power plant owned by pt Bhimasena power Indonesia, in which adaro power has a 34% stake.

Presiden Joko Widodo meresmikan konstruksi pembangkit listrik berbahan bakar batubara 2x1000MW di Batang, Jawa Tengah, milik PT Bhimasena Power Indonesia, yang 34% sahamnya dimiliki oleh Adaro Power.

penutup dan 39% untuk produksi batubara, serta anak perusahaan Adaro, yakni PT Saptaindra Sejati (SIS) yang menangani porsi 33% untuk pengupasan lapisan penutup dan 37% untuk produksi batubara pada tahun 2015.

Setelah tahap produksi, bagian selanjutnya dari rantai pasokan batubara adalah pengangkutan batubara run-of- mine ke Terminal Khusus Batubara Kelanis (Kelanis) melalui jalan angkutan sepanjang 80km, yang merupakan milik Adaro.

Terminal Khusus Batubara Kelanis menangani kegiatan peremukan batubara, penimbunan batubara dan pemuatan tongkang untuk batubara dari tambang

Tutupan, Paringin, Wara dan Balangan. Dari sini, sebagian batubara diangkut dengan tongkang ke fasilitas pemuatan kapal di pelabuhan lepas pantai Taboneo yang terletak di Laut Jawa dekat Banjarmasin, dan sisanya juga diangkut dengan tongkang menuju lokasi para pelanggan domestik atau ke terminal darat yang dioperasikan oleh PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) di bagian selatan Pulau Laut. IBT adalah perusahaan pengelola pelabuhan yang memiliki sertiikasi International Ship and Port Facility Security Code (ISPS Code).

PT Maritim Barito Perkasa (MBP) adalah anak perusahaan Adaro yang menjadi kontraktor utamanya untuk pengangkutan batubara dengan tongkang dari Terminal Khusus Batubara Kelanis ke pelabuhan lepas pantai Taboneo dengan menyusuri Sungai Barito menggunakan 64 rangkaian kapal tunda dan tongkang yang melayani Adaro. Pada tahun 2015, Adaro memuat 68% dari total tonase batubara yang ditongkang dari Pelabuhan Khusus Batubara Kelanis ke kapal di pelabuhan Taboneo, sementara 14% dimuat di Taboneo dengan menggunakan kapal yang dilengkapi derek sendiri. Sisanya yang meliputi 18% dari total tonase ditongkang langsung ke lokasi para pelanggan domestik.

Anak perusahaan lainnya yaitu PT Sarana Daya Mandiri (SDM) mengelola lalu-lintas kelautan di alur sungai Barito sepanjang 15 km sampai ke Taboneo dan melaksanakan aktivitas pemeliharaan dan pengerukan rutin untuk menjaga kapasitas alur pada skala 200 juta ton per tahun.

ketenagalistrikan

Melalui anak perusahaannya yakni PT Adaro Power (AP), Adaro meningkatkan fokus terhadap pengembangan bisnis ketenagalistrikan, yang merupakan bagian penting dari rencana pengembangan usahanya.

Adaro berkeinginan untuk menjadikan ketenagalistrikan sebagai bagian inti dari bisnis perusahaan dalam mendukung rencana jangka menengah pemerintah untuk menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 35GW demi memenuhi peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia.

Divisi ketenagalistrikan Adaro akan

mendiversiikasi sumber pendapatan perusahaan

Java Sea near Banjarmasin, and the remainder either directly by barge to domestic customers or to the land-based terminal operated by PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) at South Pulau Laut. IBT is a port management company that holds International Ship and Port Facility Security Code (ISPS code) certiication.

Our subsidiary PT Maritim Barito Perkasa (MBP) was our main barging contractor from Kelanis along the Barito River to the Taboneo ofshore anchorage with 64 sets of tugs and barges used for Adaro. In 2015, we loaded 68% of the coal we barged from Kelanis to vessels at Taboneo, while 14% was self-loaded by geared vessels there. We barged 18% directly to domestic customers.

Our subsidiary PT Sarana Daya Mandiri (SDM) managed marine traic in the 15km Barito River channel to Taboneo and conducted routine maintenance and dredging to preserve its capacity of 200Mt per year.

In 2015, marine traic through the channel decreased both in tonnage and numbers, with 88.08Mt of barged coal passing through compared to 98.6Mt in 2014 and a total of 14,023 vessels using the channel compared to 15,338 in 2014.

POWER

Through our subsidiary PT Adaro Power (AP), we are increasing our focus on developing our power business, an integral part of Adaro’s expansion plan.

We expect power to become a core part of our business as we support the government’s medium-term program to add 35GW of power-generation capacity to meet rising demand for power in Indonesia.

Our power division will diversify our earnings while at the same time

cORPORATE OvERviEW

tinjauan korporasi

sekaligus menciptakan pasar bagi batubaranya. Dalam mengembangkan bisnis ini, Adaro akan melanjutkan strategi untuk bekerjasama dengan perusahaan listrik terkemuka dan hanya akan mempertimbangkan proyek-proyek yang layak secara komersial.

AP mulai mengoperasikan pembangkit listrik perdananya melalui PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) (anak perusahaan AP) pada bulan April 2013. PLTU batubara mulut tambang yang berkapasitas 2x30MW ini terletak di Tanjung, Kalimantan Selatan dan memasok energi untuk operasi pertambangan Adaro.

PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) adalah perusahaan patungan yang didirikan pada tahun 2011 untuk proyek PLTU batubara dengan kapasitas 2x1.000MW di Jawa Tengah. AI akan menjadi pemasok utama batubaranya. PT Tanjung Power Indonesia (TPI) juga merupakan perusahaan patungan, didirikan pada tahun 2013 untuk proyek PLTU batubara berkapasitas 2x100MW di Kalimantan Selatan.

BPI dan TPI diharapkan akan memulai konstruksi pada tahun 2016 dan memulai operasi paling lambat tahun 2019/2020.

Dalam dokumen Adaro Annual Report 2015 (Halaman 57-59)

Dokumen terkait