• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU I DAFTAR ISI

BAB 3 KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN

A. KONDISI UMUM

A.1. PENCAPAIAN TAHUN 2007 DAN PERKIRAAN TAHUN 2008

A.1.2. AGENDA ADIL DAN DEMOKRATIS

Dalam rangka pemberantasan korupsi, selama tahun 2007 langkah-langkah untuk menciptakan iklim takut korupsi semakin memperlihatkan perkembangan yang positif baik di lingkungan penyelenggara negara, dunia usaha maupun masyarakat. Langkah-langkah pencegahan dan penindakan dilakukan secara bersamaan agar benar-benar memperlihatkan efek jera di semua lini kehidupan masyarakat.

Untuk langkah pencegahan, telah dilakukan upaya memperkuat pemberdayaan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, yang antara lain menginstruksikan dibuatnya Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi (RAN PK). Pada tahun 2007, sosialisasi RAN PK dan penyusunan Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAN PK) telah dilakukan pada dua provinsi. Melalui UU No 7/2006, Indonesia meratifikasi Konvensi Anti Korupsi Tahun 2003 (UNCAC 2003), sebagai salah satu bentuk komitmen dalam upaya pemberantasan korupsi.

Pada awal tahun 2008, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Conference of the State Parties (CoSP) II UNCAC di Bali dengan memprioritaskan pada upaya pengembalian aset korupsi baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, melalui antara lain penyesuaian peraturan perundang-undangan nasional yang sejalan dengan Konvensi Anti Korupsi 2003.

Sedangkan untuk langkah penindakan baik yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung beserta jajarannya maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga telah memperlihatkan peningkatan yang semakin signifikan. Sepanjang tahun 2007, penindakan terhadap pejabat negara yang diduga melakukan tindak pidana korupsi baik di tingkat pusat maupun daerah dilakukan tanpa mengalami hambatan yang berarti. Salah satu sebabnya adalah cepatnya pemberian izin yang diberikan oleh Presiden kepada lembaga penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan kepada setiap penyelenggara negara yang berdasarkan informasi dari masyarakat maupun dari hasil investigasi telah melakukan tindak pidana korupsi.

Pada tahun 2008, upaya pemberantasan korupsi tetap dilanjutkan melalui langkah pencegahan dan penindakan hukum. Untuk pencegahan korupsi, akan dilakukan kegiatan sosialisasi RAN PK dan penyusunan RAD PK di 4 (empat) provinsi. Selain itu juga akan secara intensif dilakukan sosialisasi terhadap Konvensi Anti Korupsi 2003 dan strategi nasionalnya yang akan melibatkan semua aparat pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan masyarakat luas. Upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan oleh Kejaksaan dan KPK, yang akan diperkuat dengan dibentuknya Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan undang-undang tersendiri. Fokus penindakan korupsi akan ditujukan pada kasus-kasus korupsi yang menarik perhatian masyarakat luas.

Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi yang menjadi bagian dari agenda pembangunan nasional, berbagai kemajuan telah dicapai pada tahun 2007. Inisiatif reformasi birokrasi telah dilaksanakan di lingkungan instansi pemerintah sebagai upaya meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan, yang antara lain ditandai dengan: tersusunnya berbagai naskah RUU sebagai landasaan pelaksanaan reformasi birokrasi, seperti RUU Pelayanan Publik, RUU Administrasi Pemerintahan, RUU Kementerian Negara, RUU Tata Hubungan Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah, RUU Etika Penyelenggara Negara, dan lainnya. Beberapa naskah RUU tersebut telah dibahas dengan DPR dan diharapkan pada tahun 2008 terdapat perkembangan yang berarti.

Kemajuan di bidang pelayanan publik, ditandai antara lain: penerapan pelayanan satu pintu di berbagai daerah; penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik (e-services) termasuk dalam proses pengadaan barang dan jasa (e-procurement); telah diterbitkannya Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui Permendagri No. 6 Tahun 2007 sebagai peraturan pelaksanaan dari PP No. 65 Tahun 2005; dan telah diselenggarakan berbagai diklat manajemen SPM. Sedangkan di bidang sumber daya manusia (SDM) aparatur, terdapat kemajuan antara lain: upaya penyempurnaan regulasi di bidang SDM aparatur; peningkatan kompetensi aparatur negara melalui penyelenggaraan assesment center dan berbagai diklat baik struktural maupun fungsional; dan perbaikan tingkat kesejahteraan aparatur negara meskipun masih terbatas; serta pengangkatan tenaga honorer sebagai PNS dan pengadaan PNS secara nasional. Di bidang penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan pengawasan aparatur negara, juga telah berhasil dicapai berbagai kemajuan yang cukup berarti, antara lain: diterbitkannya PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; beberapa instansi pemerintah di pusat telah melakukan inisiatif reformasi birokrasi seperti Depkeu, MA dan BPK; makin meningkatnya kapasitas kelembagaan dan kompetensi auditor eksternal yang ditandai dengan dibukanya perwakilan BPK di provinsi sesuai mandat UU No 15/2006 tentang BPK dan rekruitmen tenaga auditor; dan dilakukannya penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM/aparat pengawas internal pemerintah.

Pada tahun 2008, beberapa pencapaian penting yang diharapkan terwujud diantaranya: dilanjutkannya penyusunan dan pembahasan

dengan DPR berbagai RUU yang terkait dengan pelaksanaan reformasi birokrasi; diundangkannya UU Pelayanan Publik; tersusunnya SPM sektoral bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur yang disesuaikan dengan PP No 65 Tahun 2005; tersusunnya standar pelayanan perkotaan (SPP); meningkatnya pelayanan publik di bidang kependudukan, investasi/penanaman modal, perpajakan dan kepabeanan, pertanahan, pengadaan barang dan jasa pemerintah/publik; ditingkatkannya kapasitas aparat pemerintah daerah dalam penerapan SPM; dilakukannya penyempurnaan Sistem Koneksi (inter-phase) Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terintegrasi antar instansi yang terkait, dan ditingkatkannya penerapan e-government untuk mendukung kualitas pelayanan publik. Pencapaian penting lainnya yang diharapkan dapat diwujudkan pada tahun 2008 adalah diselesaikannya Rencana Induk Reformasi Birokrasi, Pedoman Umum Reformasi Birokrasi beserta juklak dan juknisnya.

Untuk pembangunan SDM aparatur, tahun 2008 diharapkan tersusun penyempurnaan sistem remunerasi PNS yang adil, layak, dan mendorong peningkatan kinerja PNS; dan tersusun sistem penilaian kinerja. PNS yang lebih akuntabel sebagai pengganti sistem DP3. Di samping itu, di bidang kelembagaan dan ketatalaksanaan, diharapkan tersusun pedoman sistem manajemen kinerja instansi pemerintah, sebagai respon atas penerapan anggaran berbasis kinerja dan tuntutan atas peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Secara bertahap, pemerintah mengambil langkah-langkah untuk melakukan upaya penataan kelembagaan atas lembaga non struktural (quasi birokrasi) agar berfungsi secara lebih efektif dan efisien. Diharapkan pula terwujud peningkatan kapasitas kelembagaan di bidang pengawasan dan pemeriksaan, yang didukung dengan meningkatnya kompetensi tenaga pengawas dan pemeriksa/auditor.

Perkembangan yang dicapai pada tahun 2007, adalah ditetapkannya UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu, sebagai landasan proses penguatan lembaga-lembaga demokrasi khususnya pelaksanaan Pemilu 2009. pada awal 2008 telah ditetapkan UU No. 2 tahun 2008 Tentang Partai Politik dan UU No. 10 tahun 2008 Tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Hasil penting lainnya dalam pembangunan lembaga demokrasi pada tahun 2007 adalah terpilih dan terbentuknya keanggotaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru. Kemajuan pelembagaan demokrasi yang juga perlu mendapat perharian pada tahun 2007 adalah keikutsertaan calon independen dalam pilkada melalui keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan judicial review terhadap Pasal 59 Ayat 3 UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Pada tahun 2008, sisa 2 (dua) paket UU bidang politik yang belum dapat diselesaikan pembahasannya akan segera dibahas dan diundangkan. Dengan akan diselesaikannya semua pembahasan dan ditetapkan semua UU bidang politik, maka pada tahun 2008 semua peraturan pelaksanaan/petunjuk teknis penyelenggaraan Pemilu 2009 sudah dapat diselesaikan penyusunannya. Disamping itu juga diharapkan sudah dapat dilakukan penyempurnaan dan perbaikan data

pemilih; veriftkasi peserta pemilu dan validasi calon anggota legislatif; penyediaan sarana dan prasarana pendukung Pemilu 2009; dan penyediaan logistik Pemilu 2009. Secara kelembagaan, pada tahun 2008 diharapkan ada peningkatan yang cukup signifikan dalam hal kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintah dan KPU/KPUD sebagai lembaga penyelenggara pemilu di pusat dan daerah. Hal lain yang sangat penting untuk dicapai pada tahun 2008 adalah peningkatan kapasitas dan kesiapan partai politik dan organisasi-organisasi masyarakat sipil dalam melakukan sosialisasi dan pendidikan politik masyarakat pemilih.