• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemberian Kredit Angsuran Lainnya

Analisis kredit sering disebut juga dengan kredit memorandum yang merupakan suatu penilaian tertulis yang berisi segala informasi mengenai permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur. Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-data fiktif sehingga kredit tersebut sebenar-bernarnya tidak layak untuk diberikan. Maka dari itu sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bahwa si nasabah benar-benar dapat dipercaya, maka bank terlebih dalu mengadakan analisis kredit. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman. (Kasmir, 2008:97).

Dalam analisis sistem pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT mengacu pada jenjang kewenangan yang telah ditetapkan dalam ketentuan tersendiri. Adapun prosedur pemberian kredit yang dilakukan PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan antara lain:

1. Calon debitur menghubungi bank untuk mendapatkan informasi mengenai persyaratan mendapatkan kredit.

2. Selanjutnya analisis kredit menjelaskan secara singkat mengenai fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan ketetuan bank. Kemudian menjelaskan dokumen-dokumen yang harus disertakan calon debitur, antara lain :

a. Fotocopy KTP pemohon/pemilik jaminan

b. Legalitas perusahaan serta legalitas usaha (Surat Ijin Usaha, akta pendirian/perubahan NPWP, dan lain-lain.

c. Bukti kepemilikan barang jaminan (agunan) yang memiliki nilai yuridis dan ekonomis.

3. Calon debitur menyerahkan surat permohonan kredit kepada analis kredit dengan melampirkan dokumen-dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain :

a. KTP pemohon/pemilik jaminan

b. Akta pendirian/anggaran dasar dan perubahannya c. Pengesahan/legalitas

d. NPWP

e. Surat Ijin Usaha dan Surat Ijin Tempat Usaha (SIUP/SITU) f. Susunan pemegang saham

g. Susunan pengurus/direksi h. Agunan

i. Laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir dan yang terkini serta proyeksi keuangan.

Selanjutnya calon debitur menerima tanda terima dokumen permohonan kredit dari analis kredit.

4. Analis kredit menerima berkas permohonan kredit dan memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh calon debitur tersebut. Dokumen yang asli cukup diperlihatkan untuk dicocokkan dengan salinannya, setelah selesai dibubuhkan cap pada salinannya “SESUAI ASLINYA” dan diparaf petugas yang memeriksa. Kemudian meregistrasi surat permohonan kredit pada buku registrasi permohonan kredit, menyiapkan lembar daftar isi permohonan kredit/checklist dan mencatat

dokumen permohonan kredit yang diterima, memeriksa pengisiannya dan menandatangani tanda terima dokumen permohonan kredit dari calon debitur kemudian menyerahkan tandat terima dokumen permohonan kredit kepada calon debitur. Selanjutnya analis kredit lakukan evaluasi awal dari data yang diperoleh dan menetapkan kesimpulan misalnya, apakah permohonan kredit tersebut layak diteruskan atau tidak.

5. Analis kredit meneruskan dokumen permohonan kredit tersebut kepada Kasi/Kabag Pemasaran/Kasi Kredit/Wapim KK untuk melakukan analisis selanjutnya dan menandatangani register permohonan kredit. Bila disetujui permohonan tersebut, maka dibubuhkan paraf dan diberikan disposisi pada surat permohonan kredit tersebut pada analis kredit untuk dianalisis.

6. Analis kredit terima dokumen permohonan kredit yang telah didisposisi dari Kasi/Kabag Pemasaran/Kasi Kredit kemudian ditindak lanjuti disposisi dengan menyiapkan kunjungan ke calon debitur, melakukan verifikasi data, dan informasi secara umum seperti :

a. Melakukan pemeriksaan setempat seperti : kas bank, harta tetap, piutang, hutang, persediaan fasilitas produksi, proyeksi, tempat penjualan/penyimpanan, penjualan hasil produksi, keadaan kondisi pegawai serta barang jaminan.

b. Memeriksa jenis usaha dari calon debitur apakah telah sesuai dengan kebijakan kredit Bank SUMUT mengenai bidang usaha yang boleh diberikan fasilitas kredit. Selanjutnya analis kredit mempelajari jenis-jenis jaminan dan nilainya yang hendak diserahkan sebagai agunan,

melakukan kunjungan ke lokasi bisnis lainnya yang terkait dengan usaha calon debitur serta meninjau dan menilai jaminan ke lokasi jaminan tersebut berada, melakukan pemotretan atas jaminan-jaminan tersebut sebagai dokumentasi.

7. Calon debitur atau pemilik jaminan menerima form taksasi penilaian agunan yang diserahkan analis kredit. Bila disetujui, ditandatangani dan diserahkan kembali kepada analis kredit.

8. Analis kredit menerima kembali form taksasi dan laporan kunjungan dari calon debitur kemudian melakukan pengumpulan data dari sumber-sumber lain. Bila data yang dikumpulkan telah cukup, kemudian data-data tersebut disatukan pada berkas kreditnya kemudian kredit di analisis.

9. Pelaksana menyerahkan MPK dan TKPK.

10.Kepala cabang membuat keputusan permohonan kredit dan menyimpulkan hasil analisa dan tanggapan anggota KPK, serta tandatangani keputusan kredit tersebut dan meneruskan kembali ke analis kredit.

11.Keputusan kredit yang merupakan untuk menentukan apakah kredit layak diberikan atau diterima, apakah kredit diterima atau ditolak. Jika kredit diterima, maka dipersiapkan administrasinya mencakup :

a. Akad kredit yang akan ditandatangani b. Jumlah uang yang diterima

c. Jangka waktu kredit

12.Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit. Sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon debitur menandatangani akad kredit, kemudian mengikat jaminan kredit dengan hipotik atau surat perjanjian yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan :

a. Antara bank dengan debitur secara langsung b. Melalui notaries

13.Realisasi kredit

Setelah akad ditanda tangani maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan kredit. Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank. Dengan demikian penarikan dana kredit dapat dilakukan melalui rekening yang telah dibuka. Pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit.

Dilihat dari uraian-uraian tersebut atas pemberian kredit angsuran lainnya yang telah dijelaskan diatas yang diterapkan oleh PT. Bank SUMUT, penulis merasa bahwa prosedur pemberian kredit yang diterapkan sudah teratur dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tahap pengajuan kredit sampai dengan tahap pencairan kredit angsuran lainnya oleh PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan. Prosedur pemberian kredit yang diterapkan oleh PT. Bank SUMUT tidak rumit. Hal ini ditetapkan agar pemberian kredit dapat dilakukan secara lebih terarah sehingga dapat memberikan hasil yang lebih optimal bagi bank itu sendiri begitu juga bagi pihak

Prosedur Pemberian Kredit

Nasabah Atau Calon Debitur Minta Informasi Tentang Persyaratan

Diterima

Realisasi Kredit

Pendaftaran Akad Kerja/Perjanjian Lainnya

Ya Tidak

Analis Kredit Jelaskan Dan Teruskan

Calon Debitur Menyerahkan Surat Permohonan Kredit Kepada Analisis Kredit

Peroleh Advis/Disposisi Penjabat Yang Berwenang Kasi/Kabag Terima, Periksa, Paraf Dan Teruskan

Calon Debitur Terima Tanda Tangan Dan Serahkan

Analis Kredit Terima Kembali Form Laksasi Dan Laporan

Pelaksana MPK dan TPK Menyerahan

Kepala Cabang Buat Keputusan Permohonan Kredit, Simpulkan Hasil Analisa dan Tanggapan Anggota KPK dan Tanda Tangan

Berikut ini adalah jumlah debitur yang telah memenuhi prosedur dan menerima Kredit Angsuran Lainnya PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan pada periode tahun 2013 dan 2014 pada tabel 3.1. dan 3.2.

Tabel 3.1.

PENYALURAN KREDIT ANGSURAN LAINNYA

Dokumen terkait