• Tidak ada hasil yang ditemukan

Air bersih dan sanitasi lingkungan

Dalam dokumen ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL) (Halaman 183-188)

DAFTAR GAMBAR

4) Pendapatan Regional Perkapita

2.1.6 Kesehatan Masyarakat

2.1.6.5 Air bersih dan sanitasi lingkungan

Sebagian besar penduduk di sekitar lokasi rencana PLTU menggunakan air tanah yaitu sumur gali dan sumur pompa tangan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Kualitas air dari sumur gali penduduk pada umumnya bersifat payau. Untuk air minum, penduduk menggunakan sumur gali dan juga sumur pompa, namun ada pula yang menggunakan air isi ulang.

Pada aspek sanitasi lingkungan khususnya kepemilikan jamban keluarga menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat telah menggunakan jamban milik sendiri, atau MCK umum untuk kegiatan buang air besar (BAB), walapun masih terdapat sebagian masyarakat yang menggunakan kali, kebun dan tanah kosong. Dalam pengelolaan sampah masyarakat biasa membuang sampah padat di lahan-lahan kosong milik warga. Namun demikian ada pula yang sudah membuang sampah di sarana pembuangan sampah yang tersedia.

Tabel 2-127 Sanitasi lingkungan di Kecamatan Astanajapura, Mundu dan Pangenan tahun 2014.

NO SANITASI LINGKUNGAN KECAMATAN

Astanajapura Mundu Pangenan

Jumlah KK 20.863 22.155 12.789

1 Sumber air bersih yg layak 20.863 22.155 8.869

100% 100% 69,34%

2 Jamban keluarga 17.748 17.355 7.628

85,06% 78,33% 59,64%

Sumber: UPT PPKB Kec. Astanajapura, Mundu dan Pangenan, 2014 Penyediaan Air bersih

Berdasarkan data primer hasil survey terhadap masyarakat di wiayah studi, diperoleh gambaran bahwa sumur gali dan sumur pompa tangan merupakan sumber air bersih yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari yaitu sebesar 77,43%.

Gambaran hasil survey lapangan tentang sumber air bersih untuk mandi, cuci dan keperluan lainnya adalah sebagai mana terlihat pada tabel dibawah ini

Tabel 2-128 Sumber air bersih yang digunakan oleh masyarakat di wilayah studi tahun 2015.

DESA PDAM Perpipaan mata air SGL/SPT Sungai Lain-lain jawab Tdk Total

Kanci 1 3 35 1 0 0 40 2,5% 7,5% 87,5% 2,5% 0% 0% 100% Kanci Kulon 0 7 27 1 0 0 35 0% 20% 77,14% 2,86% 0% 0% 100% Waruduwur 1 24 14 1 0 0 40 2,5% 60% 35,5% 2,5% 0% 0% 100% Astanamukti 0 0 36 2 0 2 40 0% 0% 90% 5% 0% 5% 100% Pangarengan 0 0 39 0 0 1 40 0% 0% 97,5% 0% 0% 2,5% 100% TOTAL 2 34 151 5 0 3 195 1,02% 17,43% 77,43% 2,56% 0% 1,53% 100%

Sumber: Hasil survei tahun 2015 Penyediaan air minum

Berdasarkan data primer hasil survey terhadap masyarakat di wiayah studi, diperoleh gambaran bahwa sumur gali dan sumur pompa tangan merupakan sumber air untuk masak dan minum yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu sebesar 46,66%. Disamping itu air isi ulang / air gallon juga cukup banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum yaitu mencapai 25,64%

Gambaran hasil survey lapangan tentang sumber air untuk memenuhi kebutuhan air minum dan air untuk masak adalah sebagai mana terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2-129 Sumber air minum yang digunakan oleh masyarakat di wilayah studi DESA PDAM Perpipaan mata air SGL/SPT Sungai lain/air

Lain-gallon Tidak jawab Total Kanci 4 0 3 0 33 0 40 10,0% 0% 7,5% 0% 82,5% 0% 100% Kanci Kulon 2 3 18 0 12 0 35 5,71% 8,57% 51,42% 0 34,28% 0 100% Waruduwur 3 31 6 0 0 0 40 7,5% 77,5% 15,0% 0% 0% 0% 100% Astanamukti 2 2 32 0 3 1 40 5,0% 5,0% 80,0% 0% 7,5% 2,5% 100% Pangarengan 5 0 32 0 2 1 40 12,5% 0% 80,0% 0% 5,0% 2,5% 100% TOTAL 16 36 91 0 50 2 195 8,20% 18,46% 46,66% 0% 25,64% 1,02% 100%

Sumber: Hasil survei tahun 2015

Kebiasaan Buang Air Besar (BAB)

Berdasarkan data primer hasil survey terhadap masyarakat di wilayah studi, kebiasaan buang air besar (BAB) umumnya menggunakan jamban keluarga yaitu sebesar 75,86%. Namun demikian masih ada sebagian masyarakat yang buang air besar di kali, pantai dan kebon/pekarangan kosong walau dalam jumlah yang kecil.

Gambaran hasil survey lapangan tentang kebiasaan masyarakat buang air besar adalah sebagai mana terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2-130 Kebiasaan Buang Air Besar (BAB) masyarakat di wilayah studi.

DESA Keluarga Jamban Sungai / danau pekarangan Kebun/ Pantai/ laut Lain- lain dijawab Tidak Total

Kanci 39 1 0 0 0 0 40 97,75% 2,25% 0 0 0 0 100% Kanci Kulon 29 4 1 0 0 1 35 82,85% 11,42% 2,85% 0 0 2,85% 100% Waruduwur 35 3 0 2 0 0 40 87,5% 7,5% 0 5,0% 0 0 100% Astanamukti 27 11 0 1 0 1 40 67,5% 27,5% 0 2,25% 0 2,25% 100% Pangarengan 18 15 0 0 0 7 40 45,0% 33,33% 0 0 0 17,5% 100% TOTAL 148 34 1 3 0 9 195 75,89% 17,43% 0,05% 1,5% 0 4,6% 100%

Sumber: Hasil survei tahun 2015 Pembuangan Sampah

Berdasarkan data primer hasil survey terhadap masyarakat di wilayah studi, diperoleh gambaran bahwa pada umumnya buang masyarakat buang sampah di tempat2 pembuangan sampah yang tersedia secara umum.

Namun demikian masih cukup banyak pula masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan seperti di kebon atau pekarangan rumah dan bahkan ada yang masih punya kebiasaan membakar sampahnya.

Gambaran hasil survey lapangan tentang kebiasaan masyarakat buang sampah adalah sebagai mana terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2-131 Pembuangan sampah yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah studi DESA umum TPS sampah Lobang sembarang Kebon/ Dibakar Lain- lain dijawab Tidak Total

Kanci 10 4 16 7 0 3 40 25,0% 10,0% 40,0% 17,5% 0% 7,5% 100% Kanci Kulon 10 2 4 12 6 1 35 28,57% 5,71% 11,42% 34,28% 17,14% 2,85% 100% Waruduwur 21 11 3 5 0 0 40 52,5% 27,5% 7,5% 12,5% 0% 0% 100% Astanamukti 11 0 14 11 3 1 40 27,5% 0% 35,0% 27,5% 7,5% 2,5% 100% Pangarengan 9 3 12 12 4 0 40 22,5% 7,5% 30,0% 30,0% 10,0% 0% 100% TOTAL 61 20 49 47 13 5 195 31,28% 10,25% 25,12% 24,10% 6,66% 2,56% 100%

Sumber: Hasil survei tahun 2015

2.1.7 Transportasi

2.1.7.1 Lalu lintas jalan

Hasil pengamatan survei lalu lintas selama 3 x 24 jam dapat dilihat pada Tabel 2-132. Titik pengukuran 1 berada di Jalan Pantura, dekat dengan Jalan Akses 1, sedangkan Titik 2 memiliki empat lajur yang terbagi menjadi 2 arah, dua lajur menuju ke arah Jawa Tengah dan dua lajur menuju ke Kota.

Tabel 2-132 Titik survey lalu lintas.

No. Koordinat Keterangan

Latitude (S) Longitude (E)

1 6° 47' 4.877" 108° 37' 44.544" pantura Blok Kandawaru Akses jalan 2 jalur 2 6° 47' 11.087" 108° 38' 2.515" Akses jalan 1 dekat pintu tol kanci

Survei dilakukan selama 3x24 Jam, dimulai pada hari Sabtu, Minggu dan Senin (12-14 Desember 2015). Pemilihan hari tersebut berdasarkan hasil kajian yang tertera di dalam dokumen ANDAL PLTU Cirebon Kapasitas 1x660 MW yang menunjukan hari terpadat dalam rentang waktu seminggu.

Kendaraan yang dihitung pada ruas jalan diklasifikasikan menjadi lima kelas, sesuai yang diuraikan di bawah ini (Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997):

Sepeda Motor (MC): kendaraan beroda dua dengan sumber tenaga mesin motor dan dapat

membawa satu atau dua penumpang;

Kendaraan Ringan (LV): Kendaraan ringan adalah kendaraan bermotor, yang tidak

termasuk kendaraan berat menengah atau kendaraan berat sesuai dengan definisi di bawah, dengan atau tanpa trailer, serta termasuk kendaraan roda tiga and mobil;

Kendaraan Berat Menengah (MHV): Kendaraan berat menengah adalah jenis kendaraan

berat sesuai dengan definisi di bawah, dengan dua as1;

Bis Besar (LB): Kendaraan bermotor panjang yang menampung banyak penumpang,

biasanya memiliki rute regular; dan

Truk Besar (LT): Kendaraan berat besar adalah kendaraan berat, sesuai dengan definisi di

bawah, dengan tiga atau empat as.

Secara umum hasil survei lalu lintas selama 3 x 24 jam dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 2-133 Jumlah kendaraan yang melintas. Hari

Titik Pengamatan

Akses jalan 1 Akses jalan 2

Ke Jawa Tengah Ke Cirebon Total Ke Jawa Tengah Ke Cirebon Total

Sabtu 23702 21586 45288 14664 15348 30012 Minggu 19872 20263 40135 12986 13046 26032 Senin 22895 22148 45043 16255 16677 32932

Gambar 2-32 Jumlah kendaraan yang melintas.

1 “As” memiliki arti sebuah perangkat atau set perangkat, baik yang melingkupi lebar badan

kendaraan atau tidak, mengelilingi area dimana roda kendaraan berputar dan ditempatkan, ketika kendaraan melaju ke depan, garis tengah vertikal dari roda berada pada satu bidang vertikal di sudut kanan dari garis tengah longitudinal suatu kendaraan. As juga dapat meliputi sebuah as yang terangkat dan ketika roda dalam keadaan tidak menempel dengan permukaan jalan.

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000

Ke Jateng Ke Cirebon Total Ke Jateng Ke Cirebon Total

Alternatif Kandawaru

Titik Pengamatan

Sabtu Minggu Senin

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, jumlah kendaraan yang melintas pada Titik 1 lebih banyak daripada yang melintas pada Titik 2. Lalu lintas terpadat di Titik 1 terjadi pada hari Sabtu, sedangkan lalu lintas terpadat di Titik 2 terjadi pada hari Senin. Kondisi yang lebih detail terkait rona lingkungan awal lalu lintas pada setiap titik pengamatan dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.

Dalam dokumen ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL) (Halaman 183-188)