• Tidak ada hasil yang ditemukan

Air Limbah Domestik

Mengenai pernyataan strategi yang akan dilaksanakan kabupaten/kota untuk pengembangan air limbah domestik selama 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan isu strategis yang ada saat ini.

4.2 Pengelolaan Persampahan

Mengenai pernyataan strategi yang akan dilaksanakan kabupaten/kota untuk pengembangan persampahan selama 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan isu strategis yang ada saat ini.

4.3 Drainase Perkotaan

Mengenai pernyataan strategi yang akan dilaksanakan kabupaten/kota untuk pengembangan drainase perkotaan selama 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan isu strategis yang ada saat ini.

BAB 5 KERANGKA KERJA LOGIS

5.1 Matriks KKL Pengelolaan Air Limbah Domestik

Matriks Kerangka Kerja Logis menjelaskan alur dan keterkaitan atas program dan kegiatan yang diusulkan dengan strategi, tujuan dan sasaran, serta

BAB I | PENDAHULUAN POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN I-25

permasalahan yang dihadapi.

5.2 Matriks KKL Pengelolaan Persampahan

Matriks Kerangka Kerja Logis menjelaskan alur dan keterkaitan atas program dan kegiatan yang diusulkan dengan strategi, tujuan dan sasaran, serta permasalahan yang dihadapi.

5.3 Matriks KKL Pengelolaan Drainase

Matriks Kerangka Kerja Logis menjelaskan alur dan keterkaitan atas program dan kegiatan yang diusulkan dengan strategi, tujuan dan sasaran, serta permasalahan yang dihadapi.

BAB 6 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

Pada dasarnya Bab 5 (beserta Lampiran 4) merupakan hasil pembahasan yang diperoleh saat internalisasi dan eksternalisasi programdan kegiatan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan seperlunya.

6.1 Ringkasan

Mengenai ringkasan kebutuhan investasi pengembangan sanitasi (air limbah domestik, persampahan, dan drainase) lima (5) tahun kedepan baik berdasarkan sumber anggaran (APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN dan PHLN). 6.2 Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan

Pemerintah

Mengenai rekapitulasi program kegiatan sanitasi yang didanai dari APBD Kota, APBD Provinsi dan APBN untuk lima (5) tahun kedepan.

6.3 Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Non Pemerintah

Mengenai rekapitulasi program kegiatan sanitasi yang didanai dari non Pemerintah (kontribusi Swasta dan BUMN/D, kontribusi masyarakat) untuk lima (5) tahun kedepan.

6.4 Antisipasi FUNDING GAP

Mengenai kemungkinan terjadinya Funding gap bila jumlah anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada yang tersedia. Di bagian akhir harus dijelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi

BAB I | PENDAHULUAN POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN I-26

kesenjangan (gap) tersebut.

BAB 7 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Bab ini menjelaskanmekanisme monev implementasi SSK 5 (lima) tahun kedepan.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Kajian Aspek Non Teknis Dan Lembar Kerja Area Berisiko Berisi data rinci terkait kondisi sanitasi saat ini yang dapat menggambarkan kondisi dan jumlah infrastruktur sanitasi sekaligus memberikan informasi mengenai tingkat layanan/cakupan sanitasi. Lampiran 1.1 Struktur Organisasi Daerah dan Keuangan Daerah

Berisi penjelasan tentang:

✓ Keuangan dan Perekonomian Daerah, dan ✓ Struktur Organisasi beserta tanggung jawabnya.

Lampiran 1.2 Lembar Kerja Analisis Area Berisiko Menggunakan Instrumen Profil Sanitasi

Berisi print out dari semua lembar kerja (sheet) yang ada di Instrumen Profil Sanitasi. Dapat menggunakan lembar A3 apabila diperlukan.

Lampiran 1.3 Ringkasan Eksekutif Hasil Studi EHRA dan Kajian Lainnya Lampiran 1.3.1 Ringkasan Eksekutif Studi EHRA

Berisi intisari hasil analisa studi EHRA, yang memuat minimum informasi berikut (maksimal 2 halaman): (i) penjelasan umum tentang sSanitasiing dan stratifikasi (bila tidak semua kelurahan/desa diambil sebagai area studi EHRA); (ii) hasil analisis mengenai Indeks Risiko Sanitasi (sumber air, persampahan, air limbah domestik, banjir/genangan, dan PHBS); (iii) prioritas berdasarkan permasalahan mendesak yang akan memberi arah pengembangan strategi.

BAB I | PENDAHULUAN POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN I-27

Layanan Sanitasi

Berisi intisari hasil analisa kajian yang memuat minimum informasi berikut (maksimal 2 halaman) : penyedia layanan setiap komponen (air limbah domestik, persampahan dan drainase perkotaan). Lampiran 1.3.3 Ringkasan Eksekutif Kajian Kelembagaan dan Kebijakan

Berisi intisari hasil analisa kajian yang memuat minimum informasi berikut (maksimal 2 halaman): (i) struktur kelembagaan sanitasi dan penjelasannya; dan (ii) tabel kebijakan terkait sanitasi dan penjelasannya.

Lampiran 1.3.4 Ringkasan Eksekutif Kajian Komunikasi dan Media

Berisi intisari hasil analisa kajian yang memuat minimum informasi berikut (maksimal 2 halaman) : (i) tabel kegiatan komunikasi untuk semua komponen, serta (ii) media komunikasi dan kerjasama untuk semua komponen.

Lampiran 1.3.5 Ringkasan Eksekutif Kajian Peran serta Masyarakat

Berisi intisari hasil analisa kajian yang memuat minimum informasi berikut (maksimal 2 halaman): (i) daftar program/proyek layanan berbasis masyarakat, (ii) pengelolaan per komponen.

Lampiran 1.3.6 Ringkasan Eksekutif Kajian Sanitasi Sekolah

Berisi intisari hasil analisa kajian yang memuat minimum informasi berikut (maksimal 2 halaman): (i) kondisi sarana sanitasi sekolah dasar/MI, serta (ii) perilaku higiene dan sanitasi.

Lampiran 1.4 Peta Rencana Pengembangan Berdasarkan Masterplan Lampiran 2 Hasil Analisa SWOT

Lampiran 3 Tabel Kerangka Kerja Logis

Berisi tabel Kerangka Kerja Logis yang menjelaskan alur dan keterkaitan atas program dan kegiatan yang diusulkan dengan strategi, tujuan dan sasaran, serta permasalahan yang dihadapi.

BAB I | PENDAHULUAN POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN I-28

Lampiran 4 Hasil Pembahasan Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Hasil Pembahasan Program, Kegiatan dan Pendanaan mengenai “Kesepakatan Program dan Kegiatan Sanitasi Jangka Menengah ” (7 tabel) yaitu:

✓ Rekapitulasi Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Jangka Menengah

✓ Hasil Pembahasan Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sumber APBD Kab./Kota

✓ Hasil Pembahasan Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sumber APBD Provinsi

✓ Hasil Pembahasan Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sumber APBN

✓ Hasil Pembahasan Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sumber CSR

✓ Hasil Pembahasan Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sumber Masyarakat/ Swasta non-CSR

✓ Program dan Kegiatan dalam Daftar Tunggu Lampiran 5 Deskripsi Program/Kegiatan

Berisi tabel-tabel atau non tabel yang berisi minimal tentang : judul program/kegiatan, Latar belakang, tujuan, sasaran, indikator, asumsi dan resiko, penerima manfaat, hasil yang diharapkan, rincian kegiatan, rencana pelaksanaan, perkiraan biaya, peta lokasi dan keterangan.

Lampiran 6 Daftar Perusahaan Penyelenggara CSR yang Potensial

Menyampaikan tabel-tabel atau non tabel yang berisi minimal tentang : Nomer urut, Nama perusahaan penyelenggara CSR, Alamat dan nomer telepon atau email yang dapat dihubungi.

Lampiran 7 Kesiapan Implementasi

Menyampaikan tabel-tabel yang terdapat di dalam file “Lampiran-5 Kesiapan Implementasi01.docx” mengenai:

✓ Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran tahun n+1 (tahun depan)

BAB I | PENDAHULUAN POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN I-29

✓ Kriteria Kesiapan Infrastruktur tahun n+1 (tahun depan) ✓ Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran tahun

n+2 (2 tahun kedepan)

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-1

BAB II SANITASI SAAT INI

2.1. Gambaran Wilayah Kabupaten Pelalawan 2.1.1. Geografi dan Administrasi

Secara geografis Kabupaten Pelalawan terletak antara 1,25’ Lintang Utara sampai 0,20’ Lintang Selatan serta antara 100,42’ Bujur Timur sampai 103,28’ Bujur Timur. Kondisi geografis Kabupaten Pelalawan yang terbentang dari pesisir timur sumatera yang relatif datar dengan tanah gambut sampai ke pedalaman sumatera yang relatif berbukit serta dibelah oleh keberadaan Sungai Kampar. Secara Geografis, letak Kabupaten Pelalawan berada pada posisi strategis karena dilewati oleh jalur Lintas Timur Sumatra yang menghubungkan antar provinsi di Pulau Sumatera. Selain itu, Kabupaten Pelalawan memiliki wilayah perairan yang dekat dengan Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan Internasional.

Struktur wilayah merupakan daratan rendah dan bukit-bukit, dataran rendah membentang ke arah timur dengan luas wilayah mencapai 93 % dari total keseluruhan. Secara fisik sebagian wilayah ini merupakan daerah konservasi dengan karakteristik tanah pada bagian tertentu bersifat asam dan merupakan tanah organik, air tanahnya payau, kelembaban dan temperatur udara agak tinggi.

Kabupaten Palalawan memiliki luas total 1.382.210,0 Ha atau 13,91% dari luas wilayah Provinsi Riau (8.887.162,46 Ha) terdiri dari 1.315.579,44 Ha daratan dan 66.630,64 Ha Perairan. Terletak di Pesisir Timur Pulau Sumatra dengan wilayah daratan yang membentang di sepanjang Bagian Hilir Sungai Kampar serta berdekatan dengan Selat Malaka. Batas Administrasi Kabupaten Pelalawan adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis;

Sebelah Selatan : Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Kuantan Singingi;

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Kampar, dan Kota Pekanbaru; Sebelah Timur : Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.

Kabupaten Pelalawan memiliki beberapa pulau yang relatif besar, diantaranya Pulau Mendol, Pulau Serapung, Pulau Lebuh, Pulau Muda dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Ketam, Pulau Tugau, dan Pulau Labu. Selain itu wilayah administratif kecamatan di Kabupaten Pelalawan terdiri dari 12 kecamatan 104 desa dan 14 kelurahan. Karakteristik desanya terdiri dari 35 desa di pinggiran

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-2

sungai, 9 desa pesisir pantai, 62 desa kawasan perkebunan, PIR Trans, dan pedalaman, serta 12 desa/kelurahan kawasan perkotaan.

2.1.2 Topografi

Rona fisik dasar wilayah Kabupaten Pelalawan sangat diwarnai oleh keberadaan Sungai Kampar yang mengalir dari arah barat ke timur yang melintasi bagian tengah wilayah ini. Ketinggian yang diidentifikasikan dengan garis kontur selang 25 meter, dari yang terendah 25 m dpl (di atas permukaan laut) hingga yang tertinggi 175 m dpl. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar Peta Topografi Kabupaten Pelalawan berikut.

Peta Topografi Kabupaten Pelalawan

Sumber: Draf RTRW Kabupaten Pelalawan

Identifikasi kelompok ketinggian menurut selang ketinggian yang penting dapat dikemukakan sebagai berikut:

- Ketinggian lebih kecil dari 25 m: Ketinggian lebih kecil dari 25 m merupakan yang paling dominan dalam wilayah Kabupaten Pelalawan, yaitu terdapat di sepanjang tepian Sungai Kampar dan anak-anak sungainya, sehingga terdapat di semua kecamatan.

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-3

- Ketinggian 25 m – 100 m: Ketinggian antara 25 m – 100 m terletak di bagian tengah (Pangkalan Bunut, Bandar Petalangan), bagian barat laut wilayah (Bandar Seikijang, serta sedikit di Pelalawan dan Pangkalan Kerinci), dan di bagian selatan – barat daya (Ukui, Pangkalan Kuras dan Langgam).

- Ketinggian 100 m – 200 m: Ketinggian antara 100 m – 200 m terletak di bagian barat daya wilayah Kabupaten Pelalawan menyambung ketinggian 25 m – 100 meter di atas, yang mengarah ke perbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi, yang merupakan hulu dari anak-anak sungai seperti Sungai (Batang) Tesso dan Sungai (Batang) Nilo yang bermuara ke Sungai Kampar, yaitu di kecamatan: Pangkalan Kuras, Langgam, dan Ukui.

Dalam wilayah Kabupaten Pelalawan selain sungai utama yaitu Sungai Kampar, terdapat juga anak-anak sungai, antara lain: Sungai Kampar Kiri, Sungai Segati, Sungai Nilo, Sungai Kerumutan, serta Sungai Pelalawan, Sungai Selampaya, dan Sungai Serkap.

2.1.3` Morfologi

Klasifikasi morfologi di Kabupaten Pelalawan terdiri atas:

- datar: terletak pada ketinggian antara 0 – 50 meter dpl, yang terdapat di semua wilayah kecamatan.

- landai: terletak pada ketinggian antara 50 –100 meter dpl, (Bunut, Bandar Petalangan, Pangkalan Lesung, Ukui, Pangkalan Kuras, Langgam, dan Bandar Seikijang).

- berombak: terletak pada ketinggian di atas 100 meter dpl, (Ukui, Pangkalan Kuras, dan Langgam).

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-4

Peta Morfologi Kabupaten Pelalawan

Sumber: Draf RTRW Kabupaten Pelalawan

Klasifikasi kelerengan Kabupaten Pelalawan ditunjukkan pada dibawah ini, dimana klasifikasi kelerengannya terdiri atas:

- kelerengan 0 – 2 %, bagian wilayah dengan kelerengan 0 – 2 % dominan terletak pada ketinggian antara 0 – 50 meter dpl, yang terdapat di semua wilayah kecamatan;

- kelerengan 2 – 5 %, bagian wilayah dengan kelerengan 2 – 5 % dominan terletak pada ketinggian antara 50 – 100 meter dpl, yang terdapat di kecamatan : Bunut, Bandar Petalangan, Pangkalan Lesung, Ukui, Pangkalan Kuras, Langgam, dan Bandar Seikijang; - kelerengan 5 – 15 %, di atas 100 meter dpl, yang terdapat di kecamatan : Ukui, Pangkalan

Kuras, dan Langgam.

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-5

Sumber: Draf RTRW Kabupaten Pelalawan

2.1.4 Geologi

Formasi geologi di wilayah Kabupaten Pelalawan yang terdiri atas:

- Alluvium (sungai, rawa, danau, aluvial, termasuk gambut); tersebar dominan di wilayah Kabupaten Pelalawan, yaitu terdapat di semua kecamtan.

- Kaolin, batu lumpur, batu lanau, pasir, kerikil; terdapat di bagian tengah wilayah Kabupaten Pelalawan, yaitu di kecamatan: Bunut, Bandar Petalangan, Pangkalan Kuras, Pelalawan, Pangkalan Kerinci, dan Bandar Seikijang.

- Batu apung abu-abu, batu pasir tufa, bentonit, batubara muda, fosil kayu; terdapat di bagian barat wilayah Kabupaten Pelalawan, yaitu di kecamatan : Langgam, Pangkalan Kuras, Ukui.

- Batu karbon, batu lanau, batu pasir, batu konglomerat, batu lempung pasir; terdapat di bagian barat wilayah Kabupaten Pelalawan yang berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu di kecamatan: Langgam, Pangkalan Kuras, Ukui.

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-6

Sumber: Draf RTRW Kabupaten Pelalawan

Produktifitas akuifer (potensi dan prospek air tanah) di Kabupaten Pelalawan teridentifikasi sebagai berikut:

- Sedang, berkarakter akuifer dengan keterusan sedang, muka air tanah umumnya dalam, debit sumur/mata air beragam yang umumnya kurang dari 5 ltr/detik; yang terletak di bagian hilir, yaitu di kecamatan: Teluk Meranti dan Kuala Kampar;

- Setempat akuifer produktif, berkarakter akuifer dengabn keterusan beragam, muka air tanah dalam, dapat dijumpai mata air dengan debit kecil; yang terdapat di bagian tengah wilayah Kabupaten Pelalawan, relatif terdapat di semua kecamatan;

- Rendah, berkarakter umumnya keterusan rendah, setempat pada daerah yang serasi air tanah dapat diperoleh mata air meskipun debit kecil; terdapat setempat- setempat di kecamatan: Langgam, Pangkanan Kuras, Ukui, Pangkalan Lesung, Kerumutan, Bandar Petalangan, Bunut;

- Daerah air tanah langka atau tak berarti, yang terletak cenderung ke arah dan di perbukitan, yaitu di kecamatan: Langgam, Pangkalan Kuras, Ukui, dan Pangkalan Lesung. Jenis litologi batuan yang terdapat di Kabupaten Pelalawan teridentifikasi sebagai berikut (yang selaras dengan karakter formasi geologi di atas),

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-7

- Sedimen lepas atau setengah padu, umumnya berukuran lempung hingga kerakal, kelulusan rendah sampai sedang, berkelulusan tinggi pada material kasar; yang terletak di bagian utara dan timur Kabupaten Pelalawan;

- Batuan sedimen padu dan gunung api tua, terdiri dari breksi, konglomerat, dan lava, telah mengalami perlipatan, umumnya kelulusan rendah setempat dengan kelulusan sedang; yang terletak di bagian barat dan tengah wilayah Kabupaten Pelalawan.

Kabupaten Pelalawan terkena dengan 2 Cekungan Air Tanah (CAT), yaitu:

- Cekungan Air Tanah (CAT) Jambi – Dumai (dengan karakter Q1 = 19.356, dan Q2 = 1.045), yang terkena dengan bagian timur wilayah Kabupaten Pelalawan.

- Cekungan Air Tanah (CAT) Pekanbaru (dengan karakter Q1 = 7.534, dan Q2 = 704), yang terkena dengan bagian tengah agak ke barat wilayah Kabupaten

Pelalawan Q1 adalah jumlah imbuhan air tanah bebas (recharge rate of free groundwater) dengan satuan juta m³/tahun. Q2 adalah jumlah aliran air tanah tertekan (rate of artesian

groundwater) dengan satuan juta m³/tahun. Sebagai catatan perlu dikemukakan bahwa di sebelah

barat daya wilayah Kabupaten Pelalawan, di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, terdapat CAT Taluk. CAT Taluk ini hanya berhampiran dengan bagian barat daya wilayah Kabupaten Pelalawan.

2.1.5 Hidrologi

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.11A/PRT/M/2006 menyatakan bahwa wilayah Kabupaten Pelalawan sebagian besar atau dominan terkena dengan Wilayah Sungai (WS) Kampar yang merupakan WS Lintas Provinsi, yang pengelolaannya merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Sebagian kecil wilayah Kecamatan Bandar Sei. Kijang berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru terkena dengan WS Siak.

WS Kampar dengan sungai utamanya adalah Sungai Kampar, di wilayah Kabupaten Pelalawan merupakan bagian hilir. Anak-anak sungainya yang terkena dan/atau berada di wilayah Kabupaten Pelalawan antara lain Sungai Kampar Kiri, Sungai Segati, Sungai Nilo, Sungai Kerumutan (yang mengalir dari arah selatan Sungai Kampar), serta Sungai Pelalawan, Sungai Selampaya, dan Sungai Serkap (yang mengalir dari arah utara Sungai Kampar).

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-8

Sumber: Draf RTRW Kabupaten Pelalawan

2.1.6 Klimatologi

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, Kabupaten Pelalawan relatif sama dengan Provinsi Riau umumnya yaitu mempunyai tipe iklim A, sedangkan menurut Schmidt-Ferguson tipe iklim berkisar antara A-B-C. Daerah Pelalawan beriklim tropis basah dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

1) Curah Hujan

Curah hujan di Kabupaten Pelalawan pada Tahun 2017 mencapai angka 2.730,8 mm/tahun.

Selama periode 2011 – 2015, curah hujan di Kabupaten Pelalawan cenderung semakin menurun. Pada Tahun 2011, curah hujan sebesar 2.394 mm/tahun, menurun menjadi 2.144 mm/tahun. Namun pada Tahun 2015 kembali naik menjadi 2.730,8 mm/tahun. Dibanding dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau, curah hujan di Kabupaten Pelalawan tergolong kelompok curah hujan yang relatif tinggi.

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-9

Sumber: Pelalawan dalam Angka Tahun 2017 (data 2016 belum tersedia)

2) Hari Hujan

Pada periode yang sama, meski curah hujan di Kabupaten Pelalawan memiliki tren menurun, namun hari hujan memiliki tren berfluktuatif menurun. Pada Tahun 2011, hari hujan di Kabupaten Pelalawan sebanyak 167 hari, meningkat menjadi 189 hari pada Tahun 2015. Pada Tahun 2015, meskipun jumlah curah hujan tinggi, namun hari hujan cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 196 hari. Namun perlu dicatat, meski jumlah hari hujan meningkat namun hari hujan relatif tidak merata dan terkosentrasi pada bulan-bulan tertentu sehingga memicu kebakaran hutan dan lahan.

Garfik Perkembangan Hari Hujan di Kabupaten Pelalawan Tahun 2011 – 2015 2394 2218 2148 2144 2730 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 2011 2012 2013 2014 2015

CURAH HUJAN (MM/TAHUN)

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-10

Sumber: Pelalawan dalam Angka Tahun 2017 (data 2016 belum tersedia)

167 131 175 196 189 0 50 100 150 200 250 2011 2012 2013 2014 2015

JUMLAH HARI HUJAN/TAHUN

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-11

Peta 2.1 Daerah Aliran Sungai Kabupaten Pelalawan

Sumber : Draf RTRW Kabupaten Pelalawan

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-12

Sumber : Draf Dokumen RTRW kabupaten Pelalawan

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-13

Tabel 2.1. Nama dan Luas Wilayah Per-Kecamatan Serta Jumlah Kelurahan.

NO Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan/De sa (sesuai RTRW) Luas Wilayah Administrasi Terbangun (Ha) (%) thd total administrasi (Ha) (%) thd luas administr asi 1 Kecamatan Bandar Petalangan 11 9,259.0 0.75% 1,413.8 0.12% 2 Kecamatan Kerumutan 10 52,430.0 4.27% 1,720.0 0.14% 3 Kecamatan Pangkalan Kerinci 7 24,798.0 2.02% 5,977.6 0.49% 4 Kecamatan Bandar Sei Kijang 5 31,633.0 2.58% 1,526.1 0.12% 5 Kecamatan Ukui 12 47,763.5 3.89% 4,524.8 0.37% 6 Kecamatan Pangkalan Kuras 17 135,780.0 11.06% 5,905.2 0.48% 7 Kecamatan Pelalawan 9 114,681.0 9.34% 5,691.0 0.46% 8 Kecamatan Teluk Meranti 9 415,292.0 33.83% 2,595.0 0.21% 9 Kecamatan Kuala Kampar 10 97,911.0 7.98% 2,380.0 0.19% 10 Kecamatan Langgam 8 132,679.0 10.81% 1,055.5 0.09% 11 Kecamatan Bunut 10 38,366.0 3.13% 936.1 0.08% 12 Kecamatan Pangkalan Lesung 10 127,085.0 10.35% 1,748.9 0.14%

T O T A L 118 1,227,677.5 35,474.1

Sumber : BPS Kab. Pelalawan dan Instrumen SSK Kab.Pelalawan 2018

Wilayah kajian penyusunan dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten ( SSK) Pelalawan dengan sasaran utama mencakup seluruh kecamatan yang ada antara lain 12 Kecamatan yang terdiri dari 104 desa dan 14 Kelurahan

2.1.2. Demografi

Jumlah Penduduk di Kabupaten Pelalawan berdasarkan Kabupaten dalam angka 2017 sebanyak 417498 jiwa, terdiri dari laki-laki 214268 jiwa dan perempuan 203230 jiwa. Masalah

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-14

kependudukan di Kabupaten Pelalawan sama seperti halnya seperti daerah lain di Indonesia. Untuk mencapai manusia yang berkualitas dengan jumlah penduduk yang tidak terkendali akan membutuhkan upaya-upaya yang serius. Program kependudukan yang meliputi pengendalian kelahiran, menurunkan tingkat kematian ibu dan bayi, perpanjangan usia dan harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang harus ditingkatkan.

Jumlah penduduk dan proyeksi penduduk untuk 5 tahun kedepan digunakan metode geometri sebagai berikut :

Pn = Po (1+r)^n

Dimana :

Pn = Jumlah Penduduk tahun N P0 = Jumlah penduduk tahun ini r = Tingkat pertumbuhan penduduk n = Jumlah tahun yang akan diproyeksikan

Sementara untuk laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan cara geometrik dengan rumus sebagai berikut :

r = (Pt/Po)^⅟t -1 Dimana :

Pt = Jumlah Penduduk tahun t P0 = Jumlah penduduk tahun dasar r = laju pertumbuhan penduduk

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-15

No Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk dan KK Kawasan Perkotaan Tahun

2018 2019 2020 2021 2022 2023

Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK

1 Kecamatan Bandar Petalangan 1,070 268 1,166 292 1,218 304 1,271 318 1,327 332 1,385 346 2 Kecamatan Kerumutan 6,099 1,525 6,493 1,623 6,700 1,675 6,913 1,728 7,132 1,783 7,359 1,840 3 Kecamatan Pangkalan Kerinci 12,709 3,177 15,758 3,939 17,546 4,387 19,538 4,884 21,755 5,439 24,224 6,056 4 Kecamatan Bandar Sei Kijang 7,500 1,875 9,512 2,378 10,713 2,678 12,065 3,016 13,587 3,397 15,302 3,826 5 Kecamatan Ukui 5,831 1,458 6,546 1,636 6,935 1,734 7,348 1,837 7,785 1,946 8,248 2,062 6 Kecamatan Pangkalan Kuras 14,461 3,615 16,587 4,147 17,765 4,441 19,026 4,757 20,377 5,094 21,824 5,456 7 Kecamatan Pelalawan 4,676 1,169 5,303 1,326 5,647 1,412 6,013 1,503 6,404 1,601 6,819 1,705 8 Kecamatan Teluk Meranti 8,546 2,137 9,010 2,253 9,252 2,313 9,500 2,375 9,754 2,439 10,016 2,504 9 Kecamatan Kuala Kampar 4,753 1,188 4,791 1,198 4,810 1,203 4,830 1,207 4,849 1,212 4,868 1,217 10 Kecamatan Langgam 25,304 6,326 29,564 7,391 31,956 7,989 34,541 8,635 37,335 9,334 40,355 10,089 11 Kecamatan Bunut 13,567 3,392 15,513 3,878 16,588 4,147 17,737 4,434 18,966 4,742 20,281 5,070 12 Kecamatan Pangkalan Lesung 9,605 2,401 10,845 2,711 11,524 2,881 12,246 3,061 13,012 3,253 13,827 3,457

PERKOTAAN : 114,121 28,530 131,088 32,772 140,652 35,163 151,026 37,756 162,284 40,571 174,509 43,627 Sumber: BPS dan Instrumen SSK Pokja Sanitasi kabupaten Pelalawan tahun 2018.

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Perdesaan Saat ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-16

2018 2019 2020 2021 2022 2023

Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK

1 Kecamatan Bandar Petalangan 13,125 3,281 14,305 3,576 14,935 3,734 15,592 3,898 16,278 4,070 16,994 4,249 2 Kecamatan Kerumutan 17,600 4,400 18,737 4,684 19,333 4,833 19,948 4,987 20,582 5,146 21,237 5,309 3 Kecamatan Pangkalan Kerinci 103,055 25,764 127,776 31,944 142,279 35,570 158,427 39,607 176,409 44,102 196,431 49,108 4 Kecamatan Bandar Sei Kijang 26,099 6,525 33,102 8,276 37,280 9,320 41,984 10,496 47,283 11,821 53,250 13,312 5 Kecamatan Ukui 33,432 8,358 37,529 9,382 39,762 9,940 42,128 10,532 44,634 11,159 47,290 11,822 6 Kecamatan Pangkalan Kuras 44,395 11,099 50,923 12,731 54,538 13,635 58,411 14,603 62,558 15,639 66,999 16,750 7 Kecamatan Pelalawan 14,854 3,714 16,845 4,211 17,938 4,484 19,102 4,775 20,342 5,085 21,662 5,415 8 Kecamatan Teluk Meranti 8,501 2,125 8,963 2,241 9,203 2,301 9,450 2,362 9,703 2,426 9,963 2,491 9 Kecamatan Kuala Kampar 13,302 3,326 13,409 3,352 13,462 3,366 13,516 3,379 13,570 3,393 13,624 3,406 10 Kecamatan Langgam 5,207 1,302 6,084 1,521 6,576 1,644 7,108 1,777 7,683 1,921 8,304 2,076

11 Kecamatan Bunut 1,788 447 2,044 511 2,186 547 2,338 584 2,500 625 2,673 668

12 Kecamatan Pangkalan Lesung 22,019 5,505 24,862 6,216 26,418 6,605 28,072 7,018 29,830 7,457 31,697 7,924

PEDESAAN 303,377 75,844 354,578 88,645 383,909 95,977 416,075 104,019 451,370 112,843 490,124 122,531 Sumber: BPS dan Instrumen SSK Pokja Sanitasi kabupaten Pelalawan tahun 2018.

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Saat ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun

No Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk dan KK Total Tahun

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-17

1 Kecamatan Bandar Petalangan 14,195 3,549 15,472 3,868 16,152 4,025 16,863 4,202 17,605 4,387 18,380 4,595 2 Kecamatan Kerumutan 23,699 5,925 25,230 6,308 26,033 6,457 26,860 6,662 27,715 6,874 28,596 7,149 3 Kecamatan Pangkalan Kerinci 115,764 28,941 143,534 35,883 159,825 39,509 177,965 43,993 198,164 48,987 220,656 55,164 4 Kecamatan Bandar Sei Kijang 33,599 8,400 42,615 10,654 47,992 11,698 54,049 13,174 60,870 14,837 68,552 17,138 5 Kecamatan Ukui 39,263 9,816 44,074 11,019 46,697 11,577 49,475 12,266 52,419 12,995 55,538 13,884 6 Kecamatan Pangkalan Kuras 58,856 14,714 67,510 16,878 72,303 17,781 77,437 19,044 82,935 20,396 88,823 22,206 7 Kecamatan Pelalawan 19,530 4,883 22,147 5,537 23,585 5,810 25,115 6,187 26,745 6,589 28,481 7,120 8 Kecamatan Teluk Meranti 17,047 4,262 17,973 4,493 18,455 4,553 18,949 4,675 19,457 4,801 19,979 4,995 9 Kecamatan Kuala Kampar 18,055 4,514 18,200 4,550 18,273 4,563 18,346 4,582 18,419 4,600 18,493 4,623 10 Kecamatan Langgam 30,511 7,628 35,647 8,912 38,531 9,035 41,648 9,766 45,018 10,556 48,660 12,165 11 Kecamatan Bunut 15,355 3,839 17,557 4,389 18,774 4,425 20,075 4,731 21,466 5,059 22,953 5,738 12 Kecamatan Pangkalan Lesung 31,624 7,906 35,707 8,927 37,943 9,316 40,318 9,899 42,842 10,519 45,524 11,381

TOTAL 417,498 104,375 485,666 121,417 524,562 128,749 567,101 139,182 613,654 150,599 664,633 166,158 Sumber: BPS dan Instrumen SSK Pokja Sanitasi kabupaten Pelalawan tahun 2018.

BAB II | PROFIL SANITASI SAAT INI POKJA SANITASI KAB .PELALAWAN II-18

Tabel 2.5. Tingkat Pertumbuhan Dan Kepadatan Saat ini dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun

No. Kecamatan Tingkat

Pertumbuhan (%)

Kepadatan Penduduk (Orang/Luas Area Terbangun) Ha

Tahun

2018 2023 2028

1 Kecamatan Bandar Petalangan 4.40% 10 10 11

2 Kecamatan Kerumutan 3.18% 14 14 15

3 Kecamatan Pangkalan Kerinci 11.35% 19 22 24

4 Kecamatan Bandar Sei Kijang 12.62% 22 25 28

5 Kecamatan Ukui 5.95% 9 9 10

6 Kecamatan Pangkalan Kuras 7.10% 10 11 11

7 Kecamatan Pelalawan 6.49% 3 4 4

8 Kecamatan Teluk Meranti 2.68% 7 7 7

9 Kecamatan Kuala Kampar 0.40% 8 8 8

10 Kecamatan Langgam 8.09% 29 31 34

11 Kecamatan Bunut 6.93% 16 18 19

Dokumen terkait