• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATRIKS RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KEBUMEN (2015-2019)

PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN 1.1 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN

B. AIR LIMBAH DAN SANITASI 1 Isu Strategis

Kesehatan lingkungan dalam program PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman) mencakup tiga sub sektor sanitasi yaitu sub sektor air limbah, sub sektor persampahan dan sub sektor drainase lingkungan; sektor air bersih dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Secara umum kesehatan lingkungan dapat dilihat dari seberapa besar akses masyarakat dalam mendapatkan layanan sanitasi yang layak. Indikator kinerja di bidang sanitasi telah diatur dengan Keputusan Gubernur No. 71 tahun 2004 tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal) bidang sanitasi, antara lain cakupan akses jamban keluarga pada tahun 2010 sebesar 88 %, rumah sehat desa 65 %, cakupan rumah memiliki SPAL 80 %, Tempat Umum Memenuhi Syarat 80 % dan Institusi Dibina 80 %. Pembangunan rumah sehat di Kabupaten Kebumen dituangkan dalam Program Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu (P2MKM) Program Pemberdayaan Masyarakat Bapermasdes Kabupaten Kebumen. Sasaran kegiatan adalah KK (Kepala Keluarga) kurang mampu yang memiliki rumah belum layak huni dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan antara lain kepala

keluarga kurang mampu yang memiliki rumah belum layak huni, warga desa/kelurahan setempat dan tidak akan pindah ke desa/kelurahan lain, memiliki tanah sendiri.

2. Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan a. Air Limbah dan Sanitasi Rumah Tinggal

Cakupan wilayah pelayanan air minum perkotaan yang dikelola PDAM masih rendah dari 26 kecamatan di Kebumen baru 14 kecamatan yang telah terlayani air bersih sistem perpipaan. Hal tersebut berkaitan dengan terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia baik sumber air baku (air tanah dan air permukaan) maupun sumber dana. Pembuangan air limbah domestik dengan menggunakan septic tank dan cubluk sebagai wadah utamanya. Kabupaten Kebumen belum mempunyai Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja dan belum mempunyai master plan pengelolaan sampah.

Dari 26 Kecamatan yang ada, baru 5 Kecamatan yang mendapat layanan persampahan. Daerah yang belum /tidak terlayani sistem pengelolaan sampah masyarakatnya mengelola sampah dengan cara membakar, menimbun dan membuang ke sungai atau parit. Dinas Kesehatan setiap bulan melakukan penyemprotan lalat di TPS/TPA untuk mengurangi kepadatan lalat yang menjadi media penularan diare. Ada beberapa kecamatan telah menggunakan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau mengolah sampah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan. Sistem drainase di kawasan perkotaan pada umumnya terdiri dari saluran alam/sungai kecil yang ada sebagai saluran drainase primer dan sekunder yang kemudian dialirkan ke saluran pembuangan akhir yaitu sungai yang lebih besar untuk kemudian dibuang ke laut. Kondisi saluran drainase pada jalan-jalan protokol telah dikelola dengan baik. Pada umumnya saluran drainase ini merupakan saluran tertutup, sedangkan di pinggiran kota dan di dalam lingkungan permukiman merupakan saluran terbuka dan banyak yang tidak terawat.

Pencemaran air tanah dan penurunan kualitas air tanah berhubungan erat dengan tingkat kepadatan penduduk di satu daerah. Semakin banyak jumlah penduduk maka limbah yang dibuangpun semakin besar. Kecenderungan eksploitasi air tanah di Kota Kebumen terus terjadi, terbatasnya sumber air bersih

mengakibatkan pemakaian air bawah tanah melalui sumur bor meningkat pesat, sementara itu sumur gali (dangkal) di sebagian besar wilayah sudah tidak layak sebagai bahan baku air minum karena pencemaran air yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik. Meskipun demikian masyarakat masih menggunakan air sudah tercemar itu untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari. Dari hasil penelitian ditemukan 43,8% air minum tataran rumah tangga yang bersumber dari sumur gali positif mengandung bakteri E-Coli. Cakupan wilayah pelayanan air minum perkotaan yang dikelola PDAM masih rendah dari 26 kecamatan di Kebumen baru 14 kecamatan yang telah terlayani air bersih sistem perpipaan. Hal tersebut berkaitan dengan terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia baik sumber air baku (air tanah dan air permukaan) maupun sumber dana.

Pembuangan air limbah domestik dengan menggunakan septic tank dan cubluk sebagai wadah utamanya. Kabupaten Kebumen belum mempunyai Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja dan belum mempunyai master plan pengelolaan sampah. Dari 26 Kecamatan yang ada, baru 5 Kecamatan yang mendapat layanan persampahan. Daerah yang belum /tidak terlayani sistem pengelolaan sampah masyarakatnya mengelola sampah dengan cara membakar, menimbun dan membuang ke sungai atau parit. Dinas Kesehatan setiap bulan melakukan penyemprotan lalat di TPS/TPA untuk mengurangi kepadatan lalat yang menjadi media penularan diare. Ada beberapa kecamatan telah menggunakan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau mengolah sampah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan.

Di dalam Rencana Aksi Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan(RAD-AMPL) Kabupaten Kebumen 2011 – 2015 dalam Rangka Pencapaian Target 7C MDGs, yaitu “ Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap airminum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015”, maka disebutkan di dalam 10 program pokok prioritas terutama kaitannya dengan Air limbah, Sampah dan Sanitasi untuk warga sebagai berikut :

TUJUAN Meningkatkan cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan

SASARAN I Meningkatnya cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan dari 66.63% menjadi 83.3%

INDIKATOR KINERJA 1. Cakupan penduduk yang mengakses sanitasi yang layak dan berkelanjutan dengan target kinerja (akhir tahun 2015) sebesar 83.3% atau setara1.083.150 jiwa

2. Tambahan cakupan di perkotaan dengan target kinerja (akhir tahun 2015) sebesar40.854 jiwa

3. Tambahan cakupan di pedesaan dengan target kinerja (akhir tahun 2015) sebesar 203.524 jiwa

SASARAN II Meningkatnya kualitas lingkungan & sanitasi dasar di tk. Keluarga & masyarakat

INDIKATOR KINERJA 1. Cakupan Rumah yang diperiksa kesehatannya sebesar 68,39% 2. Cakupan Rumah Sehat sebesar 84,13%

3. Cakupan Keluarga yang diperiksa air bersihnya sebesar 69,02%

4. Cakupan KK yang memiliki Jamban sebesar 85,32% 5. Cakupan KK yang memiliki Jamban Sehat sebesar 86,6 % 6. Cakupan KK yang memiliki Tempat Sampah sebesar 89,14% 7. Cakupan KK yang memiliki Tempat Sampah Sehat sebesar

84,53%

8. Cakupan KK yang memiliki Pengelolaan Air Limbah sebesar 77,67%

9. Cakupan KK yang memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat sebesar 76,95%

10. Cakupan ABJ sebesar 83,09%

SASARAN III Meningkatnya kualitas lingkungan (TTU, TPM, industri/ institusi) INDIKATOR KINERJA 1. Cakupan TPM memenuhi syarat sebesar 83,38%

2. Cakupan institusi memenuhi syarat sebesar 76,9%

Jenis air limbah yang banyak terdapat di Kabupaten Kebumen adalah jenis air Iimbah domestik, yang merupakan air bekas yang tidak dipergunakan lagi dan mengandung kotoran manusia (tinja) atau dari aktifitas dapur, kamar mandi dan cuci. Data Kesehatan Lingkungan Kabupaten Kebumen tahun 2010 menyebutkan

bahwa menyebutkan dari total jumlah penduduk yang ada, sekitar 38% warga diperiksa untuk mengetahui ketersediaan fasilitas jamban di lingkungan mereka. Dari total 38% warga yang diperiksa maka sebesar 70,63%nya memiliki fasilitas jamban dan sebesar 73,27% merupakan jamban yang sehat.

Sedangkan untuk fasilitas pengelolaan air limbah di lingkungan rumah tangga, maka Data Kesehatan Lingkungan Kabupaten Kebumen tahun 2010 menyebutkan bahwa menyebutkan dari total jumlah penduduk yang ada, sekitar 38% warga diperiksa untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pengelolaan limbah rumah tangga. Dari total 38% warga yang diperiksa maka sebesar 55,33%nya memiliki fasilitas jamban dan sebesar 53,90% merupakan pengelolaan limbah rumah tangga yang sehat. Kriteria Rumah Sehat dapat dilihat dari ketersediaan jamban dan fasilitas buangan/pengelolaan air limbah yang dimiilki oleh Rumah tersebut. Jumlah Rumah Sehat di Kabupaten Kebumen menurut data terakhir tahun 2010 adalah sebanyak 68,,25% dari total 36,77% yang diperiksa oleh Dinas Kesehatan setempat. Satu diantara upaya untuk meningkatkan jumlah Rumah Sehat yang ada dan sesuai dengan RAD – AMPL Kabupaten Kebumen tahun 2011- 2015, maka Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Kabupaten Kebumen telah mencakup 31 desa yang tersebar di 12 Kecamatan sebagai desa penerima program tersebut, yaitu :

Tabel 6.10. Desa Penerima Program PAMSIMAS Kabupaten Kebumen Tahun 2012

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN 1 Karanggayam 1 Penimbun 2 Kajoran 3 Selogiri 2 Alian 1 Kaliputih 2 Bojongsari 3 Krakal 3 Sruweng 1 Pakuran 2 Condongcampur 4 Poncowarno 1 Kebapangan 2 Tirtomoyo 3 Kedung Dowo 4 Soka 5 Blater

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN

Dokumen terkait