• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

A. AKREDITASI PENJAMINAN MUTU

Pada tahun 2020 Pengadilan Negeri Rote Ndao telah mengikuti program Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri yang merupakan program Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI untuk mewujudkan Performa/Kinerja Peradilan Indonesia Yang Unggul / Prima ( Indonesia Court Performance Excellent – ICPE ).

I. Dasar Hukum Dan Standar Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan:

1. Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Nomor 1639/DJU/SK/OT01.1/9/2015, untuk melakukan penilaian dan Penjaminan Mutu pada Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi;

2. Surat Direktur Pranata dan Tatalaksana Perkara Pidana selaku Ketua TAPM Badilum, Nomor 116/DJU.3/OT.01.3/8/2016, Tanggal 24 Agustus 2016, Tentang Persyaratan untuk di Akreditasi oleh TAPM Badan Peradilan Umum;

3. Standar Sertifikasi Internasional Organization for Standardization (ISO) 9001:2015, diperkaya dengan penerapan International Framework for Court Excellent (IFPE);

4. StandarSertifikasi Internasional Organization for Standardization (ISO) 19011:2015 Seri Standar SNI 19-9000;

5. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PRB) Mahkamah Agung R.I. sesuai Perme PANRB no.14 Thn 2014 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;

6. Standar Pengawasan (Buku-IV) Badan Pengawasan Mahkamah Agung R.I. (Bawas MA .R.I);

7. Pembangunan Zona Intergritas sesuai Pemen PANRB no.20 Thn 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM;

8. Standar Penilaian Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum.

II. Tujuan Akreditasi Penjaminan Mutu Terhadap Pengadilan Negeri :

Adalah untuk mewujudkan Performa/Kinerja Peradilan Indonesia Yang Unggul / Prima (Indonesia Court Performance Excellent – ICPE).

III. Dasar Penilaian Akreditasi Penjaminan Mutu, dilandasi :

1. Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi Pengadilan (Buku II) dan Tata Laksana Pengawasan Peradilan (Buku IV) ;

2. Cetak Biru Pembaruan Peradilan Tahun 2010 - 2035;

3. Grand Design Reformasi Birokrasi;

4. Peraturan Mahkamah Agung (PERMA), yaitu :

4.1. Peraturan Mahkamah Agung R.I.Nomor : 03 Tahun 2012, Tanggal 10 April 2012, Tentang : Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya Pada Mahkamah Agung R.I. dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya;

4.2. Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor : 02 Tahun 2014, Tanggal 17 Juni 2014, Tentang : Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama antara Mahkamah Agung R.I. RI dengan Pemberi Hibah;

4.3. Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 7 Tahun 2015, Tentang :Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Kesekretariatan Peradilan;

4.4. Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 7 Tahun 2016, Tentang :Penegakan Disiplin Kerja Hakim pada Mahkamah Agung R.I. dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya;

4.5. Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 8 Tahun 2016, Tentang Pengawasan dan Pembinaan Atasan Langsung di Lingkungan Mahkamah Agung R.I. dan Badan Peradilan di bawahnya;

4.6. Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 9 Tahun 2016, Tentang : Pedoman Penanganan Pengaduan (Whistlebowing System);

5. Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA), yaitu :

5.1. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 05 Tahun 1992, Tanggal 21 Oktober 1992, Tentang :Pengiriman Laporan Oleh Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi;

5.2. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 02 Tahun 1998, Tanggal 18 Pebruari 1988, Tentang :Pedoman Pembagian Tugas Antara Ketua Pengadilan Tinggi/Negeri dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi/Negeri;

5.3. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 05 Tahun 2002, Tanggal 24 Desember 2002, Tentang :Petunjuk Penanganan Perkara Bagi Hakim Yang Akan Pensiun;

5.4. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 03 Tahun 2004, Tanggal 24 Desember 2004, Tentang :Kebersihan Lingkungan Perkantoran;

5.5. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 04 Tahun 2008, Tanggal 13 Juni 2008, Tentang :Pemungutan Biaya Perkara;

5.6. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 09 Tahun 2008, Tanggal 24 Nopember 2008, Tentang :Pelaporan Penerimaan dan Penggunaan Biaya Perkara pada Pengadilan ;

5.7. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 06 Tahun 2010, Tanggal 29 April 2010, Tentang:Instruksi Implementasi Keterbukaan Informasi pada Kalangan Pengadilan ;

5.8. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 01 Tahun 2011, Tanggal 31 Januari 2011, Tentang :Perubahan Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 2 Tahun 2010, Tentang : Penyampaian Salinan dan Petikan Putusan;

5.9. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 08 Tahun 2011, Tanggal 29 Desember 2011, Tentang :Perkara Yang Tidak Memenuhi Syarat Kasasi dan Peninjauan Kembali ;

5.10. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 Tahun 2014, Tanggal 29 Januari 2014, Tentang :Perubahan atas Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010, Tentang Dokumen Elektronik sebagai Kelengkapan Permohonan Kasasi dan Peninjauan Kembali;

5.11. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 02 Tahun 2014, Tanggal 13 Maret 2014, Tentang :Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan;

5.12. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 06 Tahun 2014, Tanggal 30 September 2014, Tentang :Penanganan Bantuan Panggilan / Pemberitahuan;

6. SURAT KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG R.I., yaitu :

6.1. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Republik Indonesia, Nomor KMA/080/SK/VIII/2006, , Tanggal 24 Agustus 2006, Tentang : Pedoman Pelaksanaan Pengawasan di Lingkungan Lembaga Peradilan ;

6.2. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Republik Indonesia, Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011, Tanggal 5 Januari 2011, Tentang :Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan;

6.3. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Republik Indonesia, Nomor 026/KMA/SK/II/2012, Tanggal 9 Pebruari 2012, Tentang :Standar Pelayanan Peradilan ;

6.4. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Republik Indonesia, Nomor 122/KMA/SK/VII/2013, Tanggal 26 Juli 2013, Tentang :Kode Etik Pedoman Perilaku Panitera dan Jurusita;

6.5. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Republik Indonesia, Nomor 44/KMA/SK/III/2014, Tanggal 20 Maret 2014, Tentang :Pemberlakuan Template Putusan Dan Standar Penomoran Perkara Peradilan Umum;

6.6. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Republik Indonesia, Nomor 194A/KMA/SK/XI/2014, Tanggal 25 Nopember 2014, Tentang: Pembentukan Tim Pembangunan Zona Integritas Mahkamah Agung R.I. Republik Indonesia;

7. Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung R.I., yaitu

Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung R.I. Republik Indonesia, Nomor : 002 Tahun 2012, Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Mahkamah Agung R.I. Dan Badan Peradilan Yang Berada di Bawahnya ;

8. Bidang Kesekretariatan, Tentang :

Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Indikator Kerja Utama (IKU), Rencana Kerja (RENJA), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) serta Perjanjian Kerja, Pengelolaan Website, Pengelolaan dan pengembangan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), Sistem Informasi Kepegawaian (SIKEP), Komunikasi Data Nasional (KOMDANAS) dan Pengelolaan Manajemen berbasis TI lainnya;

9. Surat Edaran dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, yaitu :

9.1. Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Nomor 2/DJU/KP.02.1/6/2014, Tanggal 10 Juni 2014, Tentang :Penegakan Displin di Lingkungan Peradian Umum ;

9.2. Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Nomor 3/DJU/HM02.3/6/2014, tanggal 20 Juni 2014, Tentang :Administrasi Pengadilan berbasis tehnologi informasi di lingkungan Peradilan Umum;

9.3. Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Nomor 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015, Tanggal 24 Maret 2015, tentang :Prosedur Penggunaan Dan Supervisi Aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding pada Lingkungan Peradilan Umum;

9.4. Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Nomor 1185/DJU/SK/PS.01/5/2015, Tanggal 28 Mei 2015, Tentang :Alur Pemberian Layanan Hukum Perkara Perdata di Lingkungan Peradilan Umum;

9.5. Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Nomor : 06/DJU/PS.01/8/2015, Tanggal 19 Agustus 2015, Tentang Formulir, SOP dan Register Induk Penyelesaian Gugatan Sederhana;

9.6. Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Nomor 1586/DJU/SK/PS01/9/2015, Tanggal 22 September 2015, Tentang Pedoman Standar Pelayanan Pemberian Informasi Publik untuk Masyarakat Pencari Keadilan dan Standar Meja Informasi di Pengadilan;

9.7. Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Nomor 1639/DJU/SK/OT01.1/9/2015, Tentang Penilaian dan Penjaminan Mutu pada Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi Seluruh Indonesia;

9.8. Surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Nomor: 520/DJU/PS.02/4/2016, Tanggal 13 April 2016, Tentang Survey Indeks Kepuasaan Masyarakat;

Berdasarkan dasar hukum, tujuan dan dasar penilaian akreditasi penjaminan mutu diatas maka Pengadilan Negeri Rote Ndao pada tanggal 15 Juli 2020 telah dilakukan asesmen surveilen ketiga oleh Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Tinggi Kupang berdasarkan Surat Tugas Ketua Pengadilan Tinggi Kupang, Nomor W26-U/1467/KP.01.2/7/2020, tanggal 6 Juli 2020.

Terdapat beberapa hasil observasi/penelitian yang menjadi ketidaksesuaian dan harus diperbaiki oleh Pengadilan Negeri Rote Ndao sehingga dapat tercapainya tujuan Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri yaitu untuk mewujudkan Performa/Kinerja Peradilan Indonesia Yang Unggul / Prima. Hasil temuan dari Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Tinggi Kupang tersebut telah ditindaklanjuti dan diperbaiki oleh Pengadilan Negeri Rote Ndao meliputi Sarana dan Prasarana penunjang Akrediatasi Penjaminan Mutu yang terdiri dari :

1. Meja Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

2. TV Monitor yang memuat Jadwal sidang.

3. Ruang Kaukus.

4. Ruang Pengacara.

7. Ruang Tamu Terbuka.

8. Ruang Server.

9. Ruang Tunggu Pengunjung Sidang.

10. Area Kawasan Merokok.

Dokumen terkait