• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra-Bayar yang dimaksud adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan pada azas usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali.

Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra-bayar tahun 2013 di Kota Magelang yang tercatat sebesar 90,85%.

2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin)

Pelayanan kesehatan rawat jalan masyarakat miskin dan hampir miskin adalah jumlah kunjungan pasien rawat jalan masyarakat miskin dan hampir miskin di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, baik sarana kesehatan strata satu, dua maupun strata tiga yang meliputi upaya promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Cakupan pelayanan kesehatan rawat jalan masyarakat miskin dan hampir miskin di Kota Magelang tahun 2013 sebesar 176,25%, lebih tinggi bila dibandingkan cakupan tahun 2012 yang sebesar 164,08% tetapi masih jauh lebih rendah dari cakupan tahun 2011 sebesar 335,18%.

3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin)

Pelayanan kesehatan rawat inap masyarakat miskin dan hampir miskin adalah jumlah kunjungan pasien rawat inap masyarakat miskin dan hampir miskin disarana pelayanan kesehatan strata satu, strata dua, dan strata tiga. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin dan Hampir Miskin tahun 2013 di Kota Magelang sebesar 1,99% lebih tinggi dari cakupan tahun 2012 yang sebesar 1,79%.

4. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan di Sarana Pelayanan Kesehatan

Kunjungan rawat jalan adalah pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa,

pengobatan, rehabilitasi medis tanpa tinggal diruang rawat inap pada sarana kesehatan milik pemerintah maupun swasta.

Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan di Kota Magelang tahun 2013 mencapai 186,40% dengan jumlah kunjungan sebanyak 223.204 kunjungan. Sedangkan untuk cakupan tahun 2012 sebesar 178,14% dan cakupan tahun 2011 yang sebesar 270,51%.

Cakupan yang sangat tinggi tersebut terjadi karena seluruh warga yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan di wilayah Kota Magelang dihitung kunjungannya. Tidak terpilah hanya warga Kota Magelang saja yang dihitung tetapi juga warga yang berasal dari luar Kota Magelang.

5. Cakupan Kunjungan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan

Kunjungan rawat inap adalah pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medis dan tinggal diruang rawat inap pada sarana kesehatan. Cakupan kunjungan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan di Kota Magelang tahun 2013 mencapai 27,20% dengan jumlah kunjungan sebanyak 32.571 kunjungan. Sedangkan untuk cakupan tahun 2012 yang sebesar 42,32% dan cakupan kunjungan rawat inap tahun 2011 yang sebesar 32,31%.

6. Cakupan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan

Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan terhadap pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses fikir dan perilaku, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya.

Cakupan kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Kota Magelang tahun 2013 sebesar 1,81% dengan jumlah kunjungan sebanyak 2.160 kunjungan, jauh lebih rendah dari cakupan tahun 2012 yang sebesar 9,80% tetapi masih lebih tinggi dari cakupan tahun 2011 yang sebesar 0,61%.

Gambar 4.14

Cakupan Rawat Jalan, Inap, dan Jiwa di Kota Magelang Tahun 2009 – 2013

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan

7. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit

a. Angka Kematian Umum Pasien di Rumah Sakit / GDR (Gross

Death Rate)

GDR merupakan angka kematian umum di rumah sakit untuk tiap – tiap 1.000 penderita keluar, semakin rendah GDR, berarti mutu pelayanan rumah sakit semakin baik. Angka GDR rumah sakit tahun 2013 di Kota Magelang sebesar 28,74 sehingga masih menunjukan taraf yang cukup baik, dimana angka GDR yang dapat ditolerir maksimal 45. Angka GDR tahun 2012 lebih rendah dibanding tahun 2012 yang sebesar 32,71 maupun dari angka GDR tahun 2011 yang sebesar 34,64.

b. Angka Kematian Pasien yang Dirawat ≥ 48 Jam / NDR (Net

Death Rate)

NDR merupakan angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat di rumah sakit untuk tiap – tiap 1.000 penderita keluar, semakin rendah NDR, berarti mutu pelayananannya rumah sakit semakin baik. Angka NDR rumah sakit tahun 2013 di Kota Magelang sebesar 14,41 masih dalam taraf yang cukup baik. Angka NDR tahun 2012 lebih rendah dibanding NDR tahun 2012 yang sebesar 14,85 maupun NDR tahun 2011 yang sebesar 18,15.

Gambar 4.15

Cakupan GDR dan NDR di Kota Magelang Tahun 2009 – 2013

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan

8. Indikator Kinerja Pelayanan Rumah Sakit

Untuk melihat kinerja pelayanan rumah sakit antara lain dengan menggunakan indikator BOR, LOS, TOI, GDR, dan NDR, berikut angka – angka untuk indikator tersebut:

a. Pemakaian Tempat Tidur / Bed Occupancy Rate (BOR)

BOR merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh maysarakat. Angka BOR yang tinggi (> 85 %) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan RS dan penambahan tempat tidur. BOR yang ideal berkisar antara 60% sampai dengan 80%.

Angka BOR pada tahun 2013 di Kota Magelang sebesar 70,52% atau sudah berada pada angka ideal. Angka BOR tahun 2013 mengalami peningkatan dari angka BOR tahun 2012 yang sebesar 70,16% maupun tahun 2011 yang sebesar 59,60%.

b. Rata – rata Lama Rawat Seorang Pasien / Length of Stay (LOS)

LOS merupakan rata – rata rawatan (dalam satuan hari) seorang pasien. Angka LOS yang tinggi (>12 hari) menunjukkan tingkat ketidakefisiensinya suatu pelayanan rumah sakit, dan

Angka LOS rumah sakit di Kota Magelang tahun 2013 sebesar 6,49 sehingga masih dalam angka yang ideal. Angka LOS tahun 2013 menurun dari tahun 2012 yang sebesar 7,54 maupun dari tahun 2011 yang sebesar 7,42.

c. Rata – rata Hari Tempat Tidur Ditempati / Turn of Interval (TOI)

TOI merupakan rata – rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Angkat TOI yang tinggi menunjukkan tingkat ketidakefisiensinya penggunaan tempat tidur rumah sakit, dimana angka TOI yang ideal adalah 1 – 3 hari.

Angka TOI di rumah sakit di Kota Magelang tahun 2013 sebesar 2,71 dimana hal ini sudah merupakan angka yang ideal, dan menurun dibandingkan dengan Angka TOI tahun 2012 yang sebesar 3,21 maupun Angka TOI tahun 2011 yang mencapai 5,03.

Gambar 4.16

Angka BOR, LOS, TOI di Rumah Sakit di Kota Magelang Tahun 2009 – 2013

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan

Dokumen terkait