4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4 Aktifitas Makan
Indeks isi lambung merupakan indikasi untuk menentukan aktifitas makanan ikan per waktu penangkapan. Nilai indeks isi lambung ikan kuniran dibedakan berdasarkan jenis kelamin yaitu ikan jantan dan ikan betina. Berikut merupakan grafik nilai ISC pada ikan kuniran jantan.
2,50% 79,75% 80,47% 99,34% 99,24% 97,50% 20,25% 19,53% 0,66% 0,76% 0,0000 0,2000 0,4000 0,6000 0,8000 1,0000 1,2000
Maret April Mei Juni Juli
I P
Waktu Pengamatan
Ikan Udang
20
Gambar 12. Indek isi lambung ikan kuniran jantan
Nilai indeks isi lambung pada ikan kuniran jantan mengalami fluktuasi tiap bulannya. Nilai indeks isi lambung pada ikan kuniran jantan mulai dari bulan Maret hingga September berturut-turut adalah 0,6832 (21%); 0,4757 (15%); 0,3674 (11%); 0,6029 (19%); 0,3744 (12%); 0,3822 (12%); 0,3038 (10%) (Gambar 5). Nilai Indeks isi lambung tertinggi terjadi pada bulan Maret. Nilai tersebut kemudian turun pada bulan April dan Mei. Nilai ISC mengalami kenaikan kembali pada bulan Juni dan mengalami penurunan kembali pada bulan Juli hingga September. Berdasarkan analisis, diduga pada bulan Maret makanan ikan kuniran di alam tersedia dalam jumlah yang banyak sehingga ikan kuniran lebih aktif mencari makanan dan akibatnya isi lambung ikan kuniran jantan lebih penuh daripada bulan lainnya. Nilai standar deviasi yang berbeda pada tiap bulannya menunjukkan kisaran berat lambung yang berisi, semakin besar standar deviasinya makan semakin beragam berat lambung ikan kuniran. Pada bulan Maret, April dan Juli rentang standar deviasi indek isi lambung ikan kunniran sangat besar, hal ini terjadi karena pada bulan tersebut banyak ikan kuniran yang ditemukan dalam kondisi lambung penuh tetapi banyak juga yang ditemukan dalam kondisi lambung kosong.
21
Berikut merupakan grafik indek isi lambung ikan kuniran betina.
Gambar 13. Indek isi lambung ikan kuniran betina
Nilai indeks isi lambung ikan kuniran betina juga mengalami fluktuasi setiap bulannya. Adapun nilai indeks isi lambung ikan kuniran betina mulai dari bulan Maret hingga September berturut-turut adalah 0,6363 (19%); 0,6527 (20%); 0,2951 (9%); 0,4558 (14%); 0,5355 (16%); 0,4276 (13%) dan 0,2809 (9%) (Gambar 5). Nilai indeks isi lambung betina tertinggi terdapat pada bulan Maret dan April, kemudian mengalami penurunan yang tinggi pada bulan Mei. Nilai indeks isi lambung itu kemudian meningkat lagi pada bulan Juni dan Juli dan kembali mengalami sedikit penurunan pada bulan Agustus hingga September. Nilai standar deviasi yang berbeda pada tiap bulannya menunjukkan kisaran berat lambung yang berisi, semakin besar standar deviasinya maka semakin beragam berat lambung ikan kuniran. Sama seperti ikan kuniran jantan, ikan kuniran betina pada bulan Maret, April dan Juli memiliki rentang standar deviasi indek isi lambung yang sangat besar, hal ini terjadi karena pada bulan tersebut banyak ikan kuniran yang ditemukan dalam kondisi lambung penuh tetapi banyak juga yang ditemukan dalam kondisi lambung kosong.
22
Grafik ISC total ikan kuniran disajikan dalam gambar dibawah ini.
Gambar 14. Indek isi lambung total ikan kuniran
Nilai indeks isi lambung total ikan Kuniran berturut-turut dari bulan Maret hingga September antara lain 0,6185 (18,8%); 0,6219 (19,7%); 0,3078 (9,8%); 0,4247 (13,5%); 0,4736 (15,1%); 0,3989 (12,7%); 0,2915 (9,3%). Nilai ISC tertinggi terjadi pada bulan April. Nilai ISC total pada bulan Maret dan April hampir sama. Tetapi pada bulan berikutnya terjadi penurunan nilai ISC. Hal ini diperkirakan terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain habitat, kesukaan terhadap jenis makanan tertentu, musim, ukuran, umur ikan, periode harian mencari makan, dan spesies kompetitor. Kebiasaan makanan juga bisa berubah sejalan dengan perubahan musim, perubahan stadia hidup, dan ketersediaan jenis makanan (Febyanty dan Syahailatua 2008). Nilai standar deviasi yang berbeda pada tiap bulannya menunjukkan berat lambung yang beragam.
Nilai ISC total ikan kuniran jantan dan ikan kuniran betina pada bulan Maret dan April yang relatif tinggi diduga karena pada bulan Maret dan April ikan kuniran jantan ataupun betina banyak ditemukan pada selang panjang 111-118 mm dan 128-136 mm. Pada ukuran tersebut ikan kuniran diduga masih dalam masa pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan ikan umumnya lebih banyak makan karena tubuh ikan masih memerlukan makanan untuk tumbuh. Hal ini juga terjadi diduga karena pada bulan Maret selat Sunda masih berada pada musim angin barat (Silalahi 2000). Jadi perairan masih relatif tenang. Perairan yang relatif
23
tenang mempengaruhi ketersediaan biota makanan ikan kuniran. Udang merupakan krustasea yang hidup di perairan tenang. Diduga pada bulan Maret dan April makanan ikan kuniran tersedia dengan cukup melimpah di daerah Selat Sunda.
Nilai ISC ikan kuniran jantan dan ikan kuniran betina pada bulan Mei menurun drastis. Hal ini diduga karena pada bulan Mei ikan kuniran sudah mencapai umur yang tinggi karena ikan yang tertangkap pada bulan Mei dominan berada pada selang panjang 144-150 mm. Pada panjang tersebut ikan kuniran sudah dewasa. Ikan yang telah dewasa umumnya tidak terlalu banyak makan, tetapi menggunakan cadangan lemak untuk bereproduksi.
Nilai ISC meningkat lagi pada bulan Juni. Hal ini diduga karena ikan pada bulan Juni banyak ikan yang ditemukan pada selang ukuran 93-99 mm. Diduga ikan kuniran telah memijah pada bulan Mei, oleh karena itu bulan Juni ikan yang banyak tertangkap adalah ikan yang relatif kecil dan membutuhkan banyak makanan untuk pertumbuhan.
Pada bulan Juli nilai ISC agak menurun. Hal ini diduga karena telah masuk musim timur. Kecepatan dan arah angin sering berubah, sedangkan udang sebagai makana ikan kuniran hidup di perairan yang tenang. Pada bulan Agustus nilai ISC ikan menurun terus menurun hingga bulan September. Hal ini diduga karena pada bulan Agustus sedang berada pada puncak musim timur (Juni-September) dan ikan yang tertangkap juga berada pada selang kelas yang tinggi serta ikan dengan TKG 3 dan 4 banyak ditemukan. Jadi ikan lebih banyak menggunakan cadangan lemak untuk reproduksi dan dikarenakan perubahan musim perairan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ikan kuniran aktif makan pada bulan Maret dan April karena pada bulan itu ikan masih berada pada masa pertumbuhan. Pada bulan Mei aktifitas makan ikan menurun diduga karena pada saat itu ikan sudah dewasa dan bereproduksi, sehingga ikan menggunakan cadangan lemak pada tubuhnya. Aktifitas makan ikan kemudian menaik pada bulan Juli dan menurun lagi sampai bulan september.
24