• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN

A. Deskripsi Teoritik

3. Aktivitas Belajar

membaca soal dengan benar dan mengumpulkan data yang mungkin berhubungan dengan penyelesaian soal. Siswa nomor 2 bertugas mencari penyelesaian soal. Siswa nomor 3 mencatat jawaban akhir penyelesaian soal, dan siswa nomor 4 melaporkan hasil kerja kelompok ke depan kelas.

3. Setelah semua kelompok mengerjakan lembar kerja yang telah di bagikan oleh guru, siswa nomor 4 dari semua kelompok maju ke depan secara bergiliran untuk melaporkan hasil kerja mereka dan siswa yang lainnya memberi tanggapan. Siswa nomor 3 bertugas mencatat tanggapan yang diberikan oleh siswa lain.

4. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan jawaban yang benar.

3. Aktivitas Belajar

a. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas artinya “keaktifan/kegiatan”.25 Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.

Aktivitas dalam belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sehari-hari di dalam kelas atau dalam istilah kata proses belajar mengajar. Aktivitas dalam belajar dilakukan bila keduanya hadir, adanya guru dan siswa. Aktivitas itu sendiri berupa: kehadiran, pembahasan materi pelajaran, adanya diskusi antara guru dan siswa, dan lain sebagainya.

Interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran akan menimbulkan aktivitas. Di bawah ini beberapa pandangan mengenai konsep aktivitas belajar diantaranya26:

       25

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2003), Cet. ke-3, h. 23. 

25   

1. Siswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan dan potensi yang hidup yang sedang berkembang. Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa.

2. Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. Kebutuhan menimbulkan dorongan untuk berbuat. Setiap saat kebutuhan dapat berubah dan bertambah, sehingga variasinya semakin banyak dan beraneka ragam pula. Menurut beberapa pengertian aktivitas di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa aktivitas merupakan inti dari suatu proses belajar, karena belajar merupakan suatu kegiatan. Dapat dikatakan bahwa aktivitas merupakan asas yang terpenting karena belajar merupakan suatu kegiatan. Tanpa kegiatan atau bergerak tak mungkin seorang dikatakan belajar.

Aktivitas belajar itu adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar mengajar, kedua aspek harus selalu berkaitan. Dengan begitu apapun yang dilakukan tidak terlepas dari tujuan belajar yang sebenarnya karena aktivitas dan keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal.

b. Jenis-jenis Aktivitas Belajar

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian, di sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas.27 Oleh sebab itu, banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional.

        26

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), Cet. II,

h. 170. 

27

Sardiman , Interaksi dan Motivasi..., h. 100. 

26   

Seorang guru harus mampu membedakan jenis-jenis aktivitas apa yang dilakukan siswa serta menentukan aktivitas apa saja yang hendak dicapai dalam tujuan pembelajaran. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:28

1. Visual activities

Membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pendapat orang lain.

2. Oral activities

Menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3. Listening activities

Mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4. Writing activities

Menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin.

5. Drawing activities

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram, dan pola.

6. Motor activities

Melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak.

7. Mental activities

Menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan-hubungan dan membuat keputusan.

       28

Sardiman, Interaksi dan Motivasi..., h. 101 

27   

8. Emotional activities

Minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Jadi dengan klarifikasi aktivitas seperti diuraikan di atas, menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Kalau berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal.

Sedangkan secara lebih sederhana, contoh berbagai aktivitas belajar menurut Djamarah yaitu:29

1) Mendengarkan

Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar. Setiap orang yang belajar di sekolah pasti ada aktivitas mendengarkan.

2) Memandang

Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Aktivitas memandang berhubungan erat dengan mata. Karena dalam memandang itu mata yang memegang peranan penting.

3) Meraba, membau, mencicipi/mengecap.

Aktivitas meraba, membau, mencicipi adalah indra manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar.

4) Menulis atau mencatat

Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari aktivitas belajar.

       29

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2002), Cet I, h.

38-45.

 

28   

5) Membaca

Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan selama belajar di sekolah.

6) Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggarisbawahi

Ikhtisar atau ringkasan memang dapat membantu dalam hal mengingat atau mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa yang akan datang.

7) Mengamati tabel-tabel, diagaram-diagram dan bagan-bagan

Aktivitas mengamati tabel-tabel, diagaram-diagram dan bagan-bagan jangan diabaikan untuk diamati, karena ada hal-hal tertentu yang tidak termasuk dalam penjelasan melalui tulisan.

8) Menyusun paper atau kertas kerja

Dalam penyusunan paper tidak bisa sembarangan, tetapi harus metodologis dan sistematis.

9) Mengingat

Mengingat merupakan gejala psikologis. Perbuatan mengingat dilakukan bila seseorang sedang mengingat-ingat kesan yang telah dipunyai.

10)Berpikir

Berpikir termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu tentang hubungan antara sesuatu.

11)Latihan atau praktek

Latihan merupakan cara yang baik untuk memperkuat ingatan. Dengan banyak latihan kesan-kesan yang diterima lebih

29   

fungsional. Dengan demikian, aktivitas latihan dapat mendukung belajar yang optimal.

Dari contoh-contoh aktivitas di atas, perlu diperhatikan bahwa peserta didik belajar dengan gaya mereka masing-masing. Sehingga kepekaan dan keahlian guru dalam menentukan strategi pembelajaran sangat penting agar aktivitas belajar siswa dapat optimal. Prinsip aktivitas yang diuraikan di atas didasarkan pada pandangan psikologis bahwa segala pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan (mendengar, melihat, dan sebagainya) sendiri dan pengalaman sendiri.

c. Aktivitas dalam Pembelajaran Matematika

Aktivitas dalam pembelajaran matematika sangatlah penting. Tanpa aktivitas siswa tidak akan belajar, karena belajar merupakan bagian dari aktivitas.

Aktivitas banyak macamnya. Dalam penelitian ini, jenis-jenis aktivitas yang dapat diukur penulis dalam pembelajaran matematika antara lain:

a) Visual Activities

Visual activities yang akan diteliti oleh guru adalah sejauh mana aktivitas siswa dalam membaca LKS dan sejauh mana siswa memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan pada saat diskusi. Karena sebelum langkah-langkah Kepala Bernomor Terstruktur dilakukan siswa diharuskan untuk membaca LKS yang telah guru bagikan terlebih dahulu hal ini bertujuan agar siswa lebih dapat memahami materi yang akan dipelajari. Begitupula dengan aktivitas memperhatikan, siswa diharuskan memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan pada saat diskusi berlangsung dengan teman kelompok maupun di luar kelompok.

30   

b) Oral Activities

Oral activities yang akan diteliti oleh guru adalah sejauh mana siswa dapat mengajukan pertanyaan tentang materi yang tidak dipahaminya dan mencari bantuan dalam memecahkan masalah, serta sejauh mana siswa menanggapi siswa lain dalam melaporkan hasil kerjanya sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Dari kedua aktivitas tersebut, guru dapat melihat sejauh mana siswa dapat mengembangkan aktivitasnya dalam mengajukan pertanyaan dan menanggapi hasil kerja kelompok lain dalam belajar.

c) Writing Activities

Menurut Djamarah, ”menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari aktivitas belajar”.30 Mencatat termasuk sebagai aktivitas belajar apabila dalam mencatat siswa dapat menyadari kebutuhan dan tujuannya. Dalam tipe Kepala Bernomor Terstruktur kegiatan mencatat dilakukan pada saat guru menjelaskan materi di awal pertemuan.

d) Mental Activities

Mental activities yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalah berupa soal yang diberikan oleh guru dalam LKS. Pembelajaran Kooperatif tipe Kepala Bernomor Terstruktur menuntut siswa dapat  memecahkan masalah yang terdapat dalam LKS atau dari pertanyaan teman yang lain.

e) Emotional Activities

Minat dan antusias, jika siswa ada kemauan dalam mengikuti pelajaran matematika dan sangat bersemangat ketika sedang melaksanakan diskusi.

       30

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi..., h. 40. 

31   

Senang, aktivitas siswa dikelompokkan ke dalam kategori ini, jika siswa dalam mengikuti pelajaran dapat memberikan respon yang baik atau sebaliknya. Dengan adanya Pembelajaran Kooperatif tipe Kepala Bernomor Terstruktur dapat mengetahui antusias siswa dan rasa senang siswa terhadap pembelajaran matematika.

Dokumen terkait