• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Guru dan Siswa a) Aktivitas Belajar Siswa

Fase 2: guru mendemons- trasikan pengetahuan dan

1. Aktivitas Guru dan Siswa a) Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus 1 sampai siklus 3.

Berdasarkan data hasil penelitian pada proses pembelajaran melalui model pembelajaran langsung (DI) dari 3 siklus yang telah dilaksanakan aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I, II, dan III

Siklus Pengamat Skor Rata-Rata Kategori

1 2

I 25 25 25 Cukup

II 28 28 28 Cukup

III 32 32 32 Baik

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 25 (kategori cukup). Pada saat memulai pelajaran siswa memperhatikan judul dan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru kemudian siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 6-7 orang dalam satu kelompok. Kelompok tersebut memperhatikan video percobaan yang ditayangkan

oleh guru dan selanjutnya mereka melakukan sendiri percobaan yang tersebut.

Setelah mereka melakukan percobaan dan melakukan diskusi tentang percobaan, masih ada siswa yang kurang aktif melakukan percobaan. Hal ini disebabkan ada beberapa siswa yang mengobrol dalam melakukan percobaan dikelompoknya sehingga mengganggu siswa lain untuk berdiskusi akibatnya diskusi menjadi kurang tertib. Pada tahap mempresentasikan hasil percobaan hanya 2 kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya begitupun ketika menanggapi hanya 1 kelompok yang memperoleh kesempatan, hal ini disebabkan waktu yang minim serta guru dan siswa masih menyesuaikan diri dengan model pembelajaran DI.

Pada siklus II nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 28 (kategori cukup). Walaupun guru telah memperbaiki beberapa kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya. Namun, kegiatan pembelajaran masih dalam kategori cukup, hal ini dikarenakan waktu yang minim padahal guru telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghemat waktu dan juga masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan percobaan.

Pada siklus III nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 32 (kategori baik). Peningkatan aktivitas belajar ini disebabkan siswa telah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Dan kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya telah diperbaiki. Berdasarkan uraian diatas, aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru menggunakan model pembelajaran langsung (DI) mengalami perbaikan dan peningkatan. Hal ini disebabkan siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Akan tetapi, siswa membuktikan sendiri teori yang mereka terima melalui percobaan sederhana. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar b. Aktivitas Guru

Berdasarkan data hasil penelitian pada proses pembelajaran melalui model pembelajaran langsung (

telah dilaksanakan aktivitas pembelajaran gur Tabel 4.14 Hasil

Siklus I II III

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai rata

adalah 27 (kategori cukup). Pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain: kurangnya memberikan kesempatan kepada s

kelompok lain dan memberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas, guru kurang membimbing siswa untuk melakukan percobaan lain tentang konduksi dan menyimpulkan pelajaran. Pada siklus II nilai rata

adalah 29 (kategori baik). Pada siklus ini guru melakukan perbaikan cara mengajar seperti yang telah dijelaskan pada kegiatan refleksi aktivitas guru.

Namun, masih terdapat kekurangan yaitu guru masih kurang membimbing siswa

20

Gambar 4.1 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan data hasil penelitian pada proses pembelajaran melalui model pembelajaran langsung (DI) berbantuan media audio visual dari 3 siklus yang telah dilaksanakan aktivitas pembelajaran guru dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I, II, dan III Pengamat Skor Rata-rata

1 2

27 27 27

29 29 29

32 32 32

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas guru pada siklus I adalah 27 (kategori cukup). Pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain: kurangnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain dan memberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas, guru kurang membimbing siswa untuk melakukan percobaan lain tentang konduksi dan menyimpulkan pelajaran. Pada siklus II nilai rata-rata

adalah 29 (kategori baik). Pada siklus ini guru melakukan perbaikan cara mengajar seperti yang telah dijelaskan pada kegiatan refleksi aktivitas guru.

Namun, masih terdapat kekurangan yaitu guru masih kurang membimbing siswa siklus I

Berdasarkan data hasil penelitian pada proses pembelajaran melalui model ) berbantuan media audio visual dari 3 siklus yang

u dapat dilihat pada Tabel 4.14.

iklus I, II, dan III Kategori

Cukup Baik Baik rata aktivitas guru pada siklus I adalah 27 (kategori cukup). Pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain: kurangnya iswa untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain dan memberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas, guru kurang membimbing siswa untuk melakukan percobaan lain tentang rata aktivitas guru adalah 29 (kategori baik). Pada siklus ini guru melakukan perbaikan cara mengajar seperti yang telah dijelaskan pada kegiatan refleksi aktivitas guru.

Namun, masih terdapat kekurangan yaitu guru masih kurang membimbing siswa

untuk mempresentasikan hasil percobaannya dan melakukan percobaan lain yang berhubungan dengan konveksi. Untuk siklus III nilai rata

adalah 32 (kategori baik). Meskipun masih ada kekurangan tetapi keahlian guru dalam kegiatan pembelajaran sudah mengala

diatas, guru dapat dikatakan berhasil dalam penerapan model pembelajaran langsung (Direct Instruction

Peningkatan aktivitas guru dapat dilihat pada Gambar

Gambar 2. Hasil Belajar Siswa a) Aspek Kognitif

Hasil belajar pada aspek ini diperoleh dari tes essay dan laporan kelompok siswa. Hasil belajar pada aspek kognitif dapat

Siklus Jumlah Siswa yang Tuntas 75,67%. Pada siklus II diperoleh nilai rata

20

asikan hasil percobaannya dan melakukan percobaan lain yang berhubungan dengan konveksi. Untuk siklus III nilai rata-rata aktivitas guru adalah 32 (kategori baik). Meskipun masih ada kekurangan tetapi keahlian guru dalam kegiatan pembelajaran sudah mengalami peningkatan. Berdasarkan hal diatas, guru dapat dikatakan berhasil dalam penerapan model pembelajaran Direct Instruction) di kelas VII A SMPN 17 Kota Bengkulu.

s guru dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini:

Gambar 4.2 Peningkatan Aktivitas Guru Persiklus Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar pada aspek ini diperoleh dari tes essay dan laporan kelompok Hasil belajar pada aspek kognitif dapat dilihat pada Tabel 4.15

Tabel 4.15 Hasil Belajar Aspek Kognitif Jumlah Siswa 75,67%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 76,10 (standar deviasi

siklus I

siklus II

siklus III

27 29

32

asikan hasil percobaannya dan melakukan percobaan lain yang rata aktivitas guru adalah 32 (kategori baik). Meskipun masih ada kekurangan tetapi keahlian guru mi peningkatan. Berdasarkan hal diatas, guru dapat dikatakan berhasil dalam penerapan model pembelajaran ) di kelas VII A SMPN 17 Kota Bengkulu.

4.2 dibawah ini:

Hasil belajar pada aspek ini diperoleh dari tes essay dan laporan kelompok dilihat pada Tabel 4.15.

%) rata siswa adalah 76,10 (standar deviasi

6,80); daya serap 76,10% dan ketuntasan belajar adalah 83,78%. Pada siklus III, nilai rata-rata siswa adalah 80,58 (standar deviasi adalah 5,70); daya serap 80,58%

dan ketuntasan belajar adalah 91,89%. Pada siklus III hasil belajar siswa lebih baik dari dua siklus sebelumnya

kelas 7A SMPN 17 Kota Bengkulu sudah baik. Pada siklus I pembelajaran belum dikatakan tuntas karena ketuntasan belajar yaitu 75,67% masih berada dibawah standar KKM. Pada siklus II ketuntasan yang diperoleh s

masih belum dikatakan tuntas. Pada siklus III proses pembelajaran yang telah dilakukan ketuntasan belajar siswanya sebesar 91,89% sehingga dapat dikatakan proses pembelajaran sudah tuntas. Berdasarkan peningkatan hasil belajar dari pembelajaran siklus I, II dan III menunjukkan bahwa tujuan dari pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dikatakan berhasil. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Gambar

Gambar 4.3 Peningkatan Rata rata siswa adalah 80,58 (standar deviasi adalah 5,70); daya serap 80,58%

dan ketuntasan belajar adalah 91,89%. Pada siklus III hasil belajar siswa lebih baik dari dua siklus sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas 7A SMPN 17 Kota Bengkulu sudah baik. Pada siklus I pembelajaran belum dikatakan tuntas karena ketuntasan belajar yaitu 75,67% masih berada dibawah standar KKM. Pada siklus II ketuntasan yang diperoleh siswa yaitu 83,78%;

masih belum dikatakan tuntas. Pada siklus III proses pembelajaran yang telah dilakukan ketuntasan belajar siswanya sebesar 91,89% sehingga dapat dikatakan proses pembelajaran sudah tuntas. Berdasarkan peningkatan hasil belajar dari lajaran siklus I, II dan III menunjukkan bahwa tujuan dari pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dikatakan berhasil. Peningkatan

siswa dapat dilihat pada Gambar 4.3.

4.3 Peningkatan Rata-rata, Daya Serap dan Ketuntasan Belajar Persiklus

rata nilai rata siswa adalah 80,58 (standar deviasi adalah 5,70); daya serap 80,58%

dan ketuntasan belajar adalah 91,89%. Pada siklus III hasil belajar siswa lebih , hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas 7A SMPN 17 Kota Bengkulu sudah baik. Pada siklus I pembelajaran belum dikatakan tuntas karena ketuntasan belajar yaitu 75,67% masih berada dibawah iswa yaitu 83,78%;

masih belum dikatakan tuntas. Pada siklus III proses pembelajaran yang telah dilakukan ketuntasan belajar siswanya sebesar 91,89% sehingga dapat dikatakan proses pembelajaran sudah tuntas. Berdasarkan peningkatan hasil belajar dari lajaran siklus I, II dan III menunjukkan bahwa tujuan dari pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dikatakan berhasil. Peningkatan

rata, Daya Serap dan Ketuntasan Belajar Persiklus

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

b) Aspek Psikomotor

Berdasarkan data Tabel 4.4 hasil analisis kinerja ilmiah pada siklus I, tampak bahwa kinerja ilmiah siswa masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil penilaian kinerja ilmiah siswa terdapat 5 kelompok yang kinerjanya cukup dan 1 kelompok yang baik. Hal ini disebabkan saat melakukan percobaan ada siswa yang kurang aktif melakukan percobaan. Pada siklus II kinerja ilmiah siswa mengalami peningkatan yaitu terdapat 2 kelompok kinerjanya cukup dan 4 kelompok baik. Hal ini terjadi karena masih ada siswa dalam kelompok yang menggangu siswa yang lain.

Pada siklus III, kinerja ilmiah siswa terdapat 1 kelompok yang cukup dan 5 kelompok baik. Berdasarkan nilai tersebut kinerja ilmiah siswa meningkat semakin baik. Namun dari siklus 1 sampai siklus 3 terdapat 1 kelompok yang tidak mengalami perubahan kinerja ilmiah, hal ini disebabkan terdapat salah satu siswa yang suka ribut, ketika guru mencoba menegur dia akan berhenti sejenak, namun akhirnya kembali mengganggu temannya dan mencoba untuk selalu mengajak temannya untuk mengobrol. Walaupun guru telah mencoba untuk menakuti akan mengurangi nilai kelompoknya namun salah satu siswa tersebut tidak mendengarkan.

72

BAB V

Dokumen terkait