• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Komunikasi Kelompok dalam Membentuk dan Menjaga Solidaritas antara Mursyid dan Murid Tarekat Khalwatiyah Samman di Kelurahan

KABUPATEN GOWA

C. Aktivitas Komunikasi Kelompok dalam Membentuk dan Menjaga Solidaritas antara Mursyid dan Murid Tarekat Khalwatiyah Samman di Kelurahan

Mataallo Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Komunikasi memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, termasuk dalam kelompok. Selain sebagai penghubung komunikator dan komunikan untuk saling bertukar pesan dan makna, komunikasi juga berperan penting untuk menyatukan perbedaan diantara dua pihak dalam sebuah kelompok.

Komunikasi kelompok sebagai komunikasi yang terjalin di antara sekumpulan orang yang punya tujuan bersama. Komunikasi kelompok ditandai dengan adanya rasa saling ketergantungan, mengenal satu sama lain dengan baik, saling bertatap muka, dan memandang setiap anggota sebagai bagian dari kelompok. Umpan balik dari seorang anggota dalam kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antarpribadi. Oleh sebab itu, komunikasi dalam kelompok sangat berperan besar dalam menjaga kelangsungan kelompok.

Tarekat Khalwatiyah Samman selalu berusaha untuk menjaga pola komunikasi agar maksud dan tujuan masing-masing anggota bisa tersampaikan dengan baik. Selain itu, komunikasi juga berguna untuk menyambung tali silaturahmi dan menjaga keutuhan kelompok. Atas alasan itulah, Khalwatiyah Samman selalu berusaha menjaga kualitas komunikasi dalam kelompok dengan sangat baik.

Berdasarkan data yang didapatkan peneliti dari hasil observasi dan wawancara, menggambarkan bahwa komunikasi kelompok yang dilakukan Tarekat Khalwatiyah Samman adalah melalui kontak langsung atau tatap muka. Komunikasi yang dilakukan secara langsung berhadapan dalam suatu tempat yang sama dan saling melihat bahkan bisa langsung memberikan respon saat komunikasi itu berlangsung.

Komunikasi yang merupakan bagian paling penting dalam membangun hubungan, baik hubungan secara individu atau hubungan sosial masyarakat. Begitupun kegiatan dan aktifitas yang dilakukan seorang mursyid, hubungan mursyid dengan jamaah baik secara personal jamaah atau keseluruhan jamaah. Hubungan ini diciptakan dengan terjadinya proses interaksi antara mursyid dan jamaah melalui proses komunikasi.

Gambar 4.1. Bentuk komunikasi kelompok Tarekat Khalwatiyah Samman. Aktivitas komunikasi kelompok yang dilakukan Khalwatiyah Samman dalam membentuk dan menjaga solidaritas kelompok yaitu menggunakan komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah.

a. Komunikasi satu arah

1. Proses baiat (annarima barakka)

Komunikasi satu arah terjadi pada proses baiat. Proses pembaiatan ini disebut annarima barakka (Makassar) yang berarti menerima berkah. Proses ini dilakukan pada saat menerima anggota baru yang ingin bergabung dalam Tarekat Khalwatiyah Samman. Ada beberapa tahapan dalam proses ini yaitu, mursyid melaksanakan shalat dua rakaat, kemudian memberikan bimbingan keagamaan, bertauhid yang benar, menjelaskan hal-hal yang difardukan, yang disunnahkan, serta yang dilarang termasuk dengan syubhat, menguraikan keutamaan akhlak

mulia. Dan salah satu inti tuntunan tersebut adalah menyeru kepada calon murid untuk bertaubat dengan taubatan nasuhah. Kemudian mursyid membentangkan tali panjang dan para calon murid memegang tali tersebut. Kemudian mursyid membacakan surah Al-Fath ayat 10 dengan diikuti calon murid tersebut.

Q.S Al-Fath: 10





















































Terjemahnya:

”Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar”

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Abd Halik Puang Ngoyo: “Sebelum masuk pada proses baiat, terlebih dahulu mursyid melakukan shalat sunnah 2 rakaat kemudian memberikan bimbingan, memberikan pemahaman kepada calon murid, bagaimana bertauhid yang benar, apa-apa saja yang difardukan, disunnahkan, dan apa-apa yang dilarang termasuk dengan syubhat. Kemudian memasuki proses baiat dengan membentangkan tali panjang dan calon murid memegang tali tersebut. Kemudian mengikuti apa yang dikatakan mursyid termasuk doa-doa yang dibacakan”.17

Setelah selesai membaca ayat tersebut, calon murid dituntun lagi mengucapkan doa:

17Abd Halik Puang Ngoyo(56 tahun) Mursyid Tarekat Khalwatiyah Samman, Kelurahan Mataallo Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Wawancara 14-07-2018

ﺎﺑ َر ِ ِﺎﺑ ُتْﯾ ِﺿ َر

ﺎﯾِﺑَﻧ ٍدﱠﻣَﺣُﻣ ﺎَﻧِدِّﯾَﺳِﺑ َو ﺎًﻧْﯾِد ِمَﻼْﺳِ ْﻹﺎِﺑ َو

ﺎِﺑ َو ﺎًﻣﺎَﻣإ ِنآ ْرُﻘْﻟﺎِﺑ َو

ًﺔَﻠْﺑِﻗ ِﺔَﺑْﻌَﻛْﻟ

ﺎَﻣ ْﻲِﻟ ﺎًﻧا َوْﺧِإ َنْﯾِﻌِﺑﺎﱠﺗﻟا ِءا َرَﻘُﻔْﻟﺎِﺑ َو ًﻼْﯾِﻟَد َو ﺎًﯾِّﺑ َرُﻣ َو ًﺎﺧﯾَﺷ ِﺦْﯾﱠﺷﻟا ىِدِّﯾَﺳِﺑ َو

ُﺔَﻋﺎﱠطﻟَا ْمِﮭْﯾَﻠَﻋ ﺎَﻣ ﻰَﻠَﻋ َو ْمُﮭَﻟ

ﺎَﻧُﻗ ِّرَﻔُﺗ ُﺔَﯾ ِﺻْﻌَﻣْﻟا َو ﺎَﻧُﻌَﻣْﺟَﺗ

٠

Kemudian mursyid memerintahkan kepada masing-masing yang baru selesai menyatakan baiat untuk mengucapkan kalimat istigfar sebanyak 3x dengan suara jahr (keras).

ِﮫْﯾَﻟِإ ُب ْوُﺗَأ َو ُم ْوﱡﯾَﻘْﻟا ﱡﻲَﺣْا َوُھ ﱠﻻِإ َﮫَﻟِإ َﻻ ىِذﱠﻟا َمْﯾِظَﻌْﻟا َ ﱠ ُرِﻔْﻐَﺗْﺳَأ

Setelah selesai mengucapkan kalimat istigfar tersebut, mursyid menuntun calon murid tersebut untuk mengucapkan kalimat tauhid sebanyak 3x dengan suara yang panjang agar mudah diikuti oleh calon murid dengan memberi kesan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat pernyataan ketauhidan dan kalimat penyaksiaan akan keMahaesaan Allah swt. Yaitu:

ُﱠ ﱠﻻِإ َﮫَﻟِإ َﻻ

Setelah selesai mengucapkan kalimat tauhid tersebut sesuai dengan tuntunan

mursyid, maka mursyid menutup acara baiat dengan membaca do’a yaitu:

َا

ٍرْﯾَﺧ ِّلُﻛ َبا َوْﺑَأ ِﮫﯾَﻠَﻋ ْﺢَﺗْﻓا َو ُﮫْﻧِﻣ ْلﱠﺑَﻘَﺗ َو ُﮫْﻧِﻣ ْذُﺧ ﱠمُﮭﱠﻠﻟ

َو َكِﺋ ﺎَﯾِﺑْﻧَأ ﻰَﻠَﻋ ﺎَﮭَﺗْﺣَﺗَﻓ

َنْﯾ ِﺣِﻟﺎﱠﺻﻟا َكِدﺎَﺑِﻋ َو َكِﺋﺎَﯾِﻟ ْوَأ

٠

Dengan demikian, murid tersebut sudah sah menjadi bagian dari Tarekat Khalwatiyah Samman. Di akhir pembaiatan tersebut, kembali mursyid

dengan amalan yang dapat membawa kemaslahatan agamanya dan kemaslahatan kehidupan dunianya.

2. Kajian rutin

Dari hasil observasi, peneliti melihat bahwa komunikasi satu arah dalam Tarekat Khalwatiyah Samman juga terjadi ketika melakukan kajian rutin yang dilakukan sesudah shalat isya dan subuh berjamaah. Komunikasi yang dilakukan yaitu melalui arahan mursyid dengan mendengarkan apa yang disampaikan oleh sang mursyid tanpa memotong pembicaraan. Hal ini dilakukan agar jamaah lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh mursyid tersebut. Ini sesuai dengan apa yang di sampaikan informan:

“Komunikasinya disini itu dibawah arahan I puang (mursyid) dalam artian jamaah mendengarkan apa yang disampaikan sang guru. Dengan harapan agar jamaah mampu memahami apa yang disampaikan I puang, ini dilakukan setelah shalat isya dan subuh berjamaah.”18

Aktivitas komunikasi ini melibatkan seluruh anggota, baik anggota lama maupun anggota baru. Kajian ini bertujuan agar seluruh anggota dapat bersilahturahmi dan bisa memahami dengan baik apa yang disampaikan oleh

mursyid. Dalam hal ini mursyid lebih menekankan kepada seluruh anggota agar

bisa meningkatkan kualitas ibadahnya khususnya untuk anggota lama yang sudah memahami amalan-amalan dan ajaran-ajaran khalwatiyah samman.

Aktivitas komunikasi yang terjalin antara mursyid dengan anggota lama terjadi setiap saat tetapi dalam hal komunikasi kelompok terjadi ketika kajian

18Jufri (47 tahun) anggota Tarekat Khalwatiyah Samman di Kelurahan Mataallo Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Wawancara 14-07-2018

rutin. Dalam hal ini, mursyid membimbing dan menguatkan keyakinan anggota lama agar tetap melakukan amalan-amalan dan ajaran-ajaran sesuai yang diperintahkan oleh mursyid. Hal ini sesuai dengan penjelasan salah satu informan bahwa:

“setiap bertemu sama I puang (mursyid) selalu memberikan bimbingan dan menguatkan keyakinan kami para anggota untuk tetap melakukan dan melaksanakan amalan-amalan dan ajaran-ajaran yang sesuai dengan perintahnya agar yang menjadi tujuan kita bertarekat bisa tercapai”19

Tujuan bertarekat yang dimaksud adalah untuk lebih dekat dengan Allah swt melalui amalan-amalan dan ajaran-ajaran dalam Tarekat Khalwatiyah Samman.

3. Komunikasi Mursyid dan Anggota Baru.

Aktivitas komunikasi yang terjalin antara mursyid dengan anggota baru juga dilakukan setiap saat ketika bertemu dimasjid tetapi dalam hal komunikasi kelompok dilakukan setiap malam jumat dan dilakukan hanya sampai tiga atau empat kali pertemuan, selanjutkan seluruh anggota baru akan diarahkan untuk bergabung dikajian rutin yang dilakukan setiap hari pada waktu setelah shalat isya dan subuh berjamaah. Ini dilakukan agar seluruh anggota baru yang sudah di baiatan bisa berkumpul baik yang berada di Kelurahan Mataallo maupun diluar Kelurahan Mataallo. Pertemuan ini dilakukan agar seluruh anggota baru bisa mengetahui amalan-amalan dan ajaran-ajaran Tarekat Khalwatiyah Samman. Terkhusus dalam pelaksanaan zikir, mursyid sangat menekankan untuk menguatkan zikirnya karena Tarekat Khalwatiyah Samman menjadikan zikir sebagai sumber kekuatan dalam pembentukan perilaku yang bijak. Seperti yang dijelaskan oleh mursyid bahwa:

19Jufri (47 tahun) anggota Tarekat Khalwatiyah Samman, Kelurahan Mataallo Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Wawancara 14-07-2018

”Zikir adalah jalan yang paling dekat menuju Allah swt. Selain itu, zikir mampu membentuk perilaku seseorang karena semakin kokoh kekuatan zikir seseorang maka semakin bijak pula orang itu bersikap, bertutur dan berperilaku.”20

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dalam Tarekat Khalwatiyah Samman, zikir bukan hanya proses penyampaian pesan kepada Allah swt. Tetapi juga sebagai sumber kekuatan dalam membentuk kepribadian anggota sehingga bisa menjadi pribadi yang bijaksana dalam segala hal.

Selain itu, mursyid juga memerintahkan agar anggota baru aktif dalam kegiatan-kegiatan yang selalu dilaksanakan ataupun pertemuan-pertemuan yang rutin dilakukan agar bisa membangun hubungan dengan anggota lama.

Dari hasil observasi, peneliti melihat bahwa anggota baru yang memutuskan untuk ikut bergabung dalam Tarekat Khalwatiyah Samman berharap bahwa dengan adanya mursyid, bisa membimbing dan menuntun anggota baru untuk menjadi lebih baik kedepannya agar bisa memperbaiki kesalahan dimasa lalu terutama dalam hal ibadah. Sesuai dengan yang dikatakan oleh salah satu informan bahwa:

”Saya masuk dalam Tarekat Khalwatiyah Samman tujuannya agar saya bisa mendapat bimbingan baik secara lahir maupun batin melalui I puang (mursyid). Agar saya bisa memperbaiki kesalahan yang dulu-dulu dan bisa lebih baik dalam beribadah.”21

Dari penjelasan informan di atas dapat dipahami bahwa, anggota yang baru bergabung dalam Tarekat Khalwatiyah Samman sangat berharap bahwa dengan

20 Syahban Puang Takko(42 tahun) Mursyid Tarekat Khalwatiyah Samman, Kelurahan Mataallo Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Wawancara 17-06-2018.

21Jufri (47 tahun) anggota Tarekat Khalwatiyah Samman, Kelurahan Mataallo Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Wawancara 14-07-2018

bergabungnya dalam kelompok ini dapat membawa perubahan dalam kehidupannya terutama dalam hal ibadah.

Dengan menjalankan ajaran-ajaran Tarekat Khalwatiyah Samman, ada beberapa perubahan yang terjadi yaitu seperti, lebih tenang, lebih khusyuk, dan lebih rajin dalam hal ibadah terutama shalat berjamaah dan zikir berjamaah. Dan juga dalam hubungan sosial. Seperti yang dikatakan oleh Jufri, bahwa:

“Benar. Alhamdulillah ada perubahan yang saya rasakan selama saya masuk dan bergabung dalam Tarekat Khalwatiyah Samman dan menjalankan ajaran-ajarannya seperti zikir dan shalat berjamaah. Saya lebih tenang, lebih khusyuk, lebih rajin dalam hal ibadah terutama shalat berjamaah dimasjid dan zikir berjamaah dan juga hubungan dengan orang lain dan orang-orang terdekat juga lebih baik.”22

Selain itu, peneliti juga melihat bahwa komunikasi satu arah juga terjadi pada kegiatan-kegiatan yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya yaitu Maulid Nabi Muhammad Saw, Muharram, Isra’Mi’raj, dan juga Ziarah yang selalu

dilakukan setelah Idul Fitri dan Idul Adha. b. Komunikasi dua arah

Komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dalam Tarekat Khalwatiyah Samman terjadi apabila melakukan musyawarah baik itu tentang kegiatan-kegiatan yang ingin dilaksanakan maupun musyawarah mengenai konflik yang terjadi di kelompoknya.

Pertemuan yang dilakukan Tarekat Khalwatiyah Samman dalam hal musyawarah terjadi ketika menjelang hari-hari besar Islam seperti Muharram,

22Jufri (47 tahun) anggota Tarekat Khalwatiyah Samman, Kelurahan Mataallo Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Wawancara 14-07-2018

Isra’mi’raj, Maulid, Idul Fitri dan juga Idul Adha. Ini dilakukan dengan harapan

agar seluruh jamaah Tarekat Khalwatiyah Samman di Kelurahan Mataallo bisa berkumpul mempererat hubungan diantara jamaah dan berdiskusi untuk kegiatan yang ingin dilaksanakan. Seperti yang dikatakan oleh salah satu informan bahwa:

“iye, selalu ada pertemuan menjelang hari-hari besar Islam untuk bicarakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan seperti maulid, muharram, isra’mi’raj, Idul Fitri dan juga Idul Adha. Pertemuan ini juga sebagai ajang berkumpul untuk mempererat hubungan diantara kami”23

Hal ini berhubungan dengan ayat yang dibahas pada bab sebelumnya yaitu, Allah swt berfirman dalam surah Asy-Syura ayat 13:

َ ِّ ُ َ َعَ َ ۞

ٱ

ِ ِّ

ِِ ٰ َو َ

ۦ

َو ٗ ُ

ٱ

ٓيِ

ِِ َ ۡ َو َ َو َ ۡ َ ِإ ٓ َ ۡ َ ۡوَأ

ٓۦ

ۖ َ ِ َو ٰ َ ُ َو َ ِ ٰ َ ۡ ِإ

ْا ُ ِ َأ ۡنَأ

ٱ

َ ِّ

ِ ِ ْا ُ َ َ َ َ َو

Terjemahnya:

“Dia telah mensyari´atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.”24

Ayat di atas menjelaskan bahwa, Agama yang diridhoi Allah ialah Islam, yaitu Agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw dan Nabi-nabi terdahulu. Sebagai umat Islam, kita hendaklah menegakkan pendirian agama yang berdasarkan rukun-rukun Iman dan Islam pada setiap masa. yaitu, dengan mengerjakan semua perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.

23Abu Bakar (21 tahun) anggota Tarekat Khalwatiyah Samman, Kelurahan Mataallo Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Wawancara 14-07-2018.

24Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya Tafsir Per Kata.(Bandung: Syaamil

Seperti yang dijelaskan di bab sebelumnya, peneliti menulis tentang interaksi sosial bahwa interaksi sosial dapat terjadi antara dua individu atau kelompok jika terdapat kontak sosial dan komunikasi. Di dalam Khalwatiyah Samman sendiri, selalu menjadikan kontak sosial dan komunikasi sebagai aktifitas keseharian mereka. Dimana mereka selalu rutin melakukan pertemuan yang melibatkan seluruh jamaah Tarekat Khalwatiyah Samman.

Adanya interaksi sosial yang semakin intensif antara penganut Tarekat