BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan merupakan salah satu komponen dari laporan arus kas yang menggambarkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Menurut Susan (2007:273) arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang berkaitan dengan pendanaan perusahaan yang dihasilkan dari pendanaan maupun ekuitas seperti penerimaan kas atas penjualan saham atau pembayaran dan perolehan utang jangka panjang.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No. 2 paragraf 16 (IAI:2007) adalah:
1. penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya,
2. pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik saham perusahaan,
3. penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya,
4. pelunasan pinjaman, 2.1.5 Harga Saham
Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang go publik. Harga saham ditentukan oleh perkembangan perusahaan penerbitnya
(emitennya). Jika perusahaan emiten mampu menghasikan keuntungan yang tinggi dan mampu menyisihkan sebagian dari keuntungannya sebagai deviden dengan jumlah yang tinggi, maka hal tersebut akan dapat menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut dan akibatnya permintaan atas saham tersebut akan meningkat, serta dengan meningkatnya permintaan terhadap saham maka akan menyebabkan naiknya harga saham tersebut di pasar bursa efek. .
Menurut Susan (2007:274) Harga saham adalah harga pada closing price pada periode pangamatan dan sangat tergantung dengan kondisi ekonomi, kondisi politik, serta kinerja perusahaan tersebut. Serta Susan (2007:274) juga mengatakan bahwa dalam melakukan analisis dan menetukan harga saham dapat dilakukan dengan dua pendekatan dasar yaitu pendekatan teknikal dan pendekatan fundametal. Penilaian harga saham dengan mennggunakan pendekatan teknikal dilakukan dengan menggunakan data mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran saha tertentu atau pasar secara keseluruhan. Sedangkan anailisis fundamental dilakukan pada anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik dan harga pasar suatu saham merupakan refleksi dari rata-rata nilai intrinsiknya.
Sedangkan menurut Anoraga (2001:58) berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham di bagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Nilai Nominal (Par Value)
Merupakan nilai yang tercantum dalam saham yang bersangkutan dan berfungsi untuk tujuan Akuntansi. Jumlah saham yang
dikeluarkan perseroan dikalikan dengan nilai nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi suatu perseroan dan dalam pencatatan akuntansi, nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan dalam neraca.
2. Harga Dasar (Base Price)
Harga dasar dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham baru harga dasar merupakan harga perdananya. Untuk menghitung nilai dasar yaitu harga dasar dikalikan dengan total saham yang beredar.
3. Harga Pasar (Market Value)
Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat kabar/media elektronik. Untuk menghitung nilai pasar (kapitalisasi pasar) yaitu harga pasar dikalikan dengan total saham yang beredar. 2.1.6 Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham
Laba akuntansi sangat berpengaruh terhadap harga saham, semakin tinggi laba akuntansi maka harga saham juga semakin meningkat. Menurut PSAK No. 46 paragraf ketujuh (2007) “laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak”.
Menurut Ervina (2010:22) “Studi tentang hubungan antara laba akuntansi dengan harga saham didasarkan pada asumsi bahwa informasi laba akuntansi bermanfaat bagi investor”.
Jika laba akuntansi suatu perusahaan menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, maka investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut, dengan demikian harga saham yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin meningkat, sehingga return saham akan meningkat pula menurut Simamora (2000:5). Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa laba akuntansi sangat berpengaruh terhadap harga saham, karena laba akuntansi merupakan pertimbangan utama investor dalam pengambilan keputusan investasi, semakin tinggi laba akuntansi suatu perusahaan maka semakin tertarik investor untuk mau berinvesatasi ke perusahaan tersebut dan semakin meningkat pula harga saham perusahaan tersebut. Serta semakin tinggi laba akuntansi maka perusahaan dapat memberikan pengembalian yang menguntungakan terhadap para pemegang saham dalam bentuk deviden.
2.1.7 Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham
Sebagai salah satu informasi akuntansi keuangan yang merupakan bagian dari laporan keuangan maka laporan arus kas berpotensi untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan kondisi kinerja perusahaan, serta mampu untuk memberikan gambaran jelas mengenai aliran kas masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Simamora (2000:27) menjelaskan bahwa laporan arus kas memperlihatkan arus kas masuk (cash inflows), yaitu penerimaan-penerimaan, dan arus kas keluar (cash outflows) dari sebuah entitas selama periode tertentu. Maka dari itu, laporan arus kas haruslah menyajikan
informasi tentang pengaruh kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000:59) menyimpulkan bahwa pemisahan arus kas ke dalam 3 komponen arus kas khususnya arus kas operasi, mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham. Semakin tinggi arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan bahwa perusahaan mampu beroperasi secara profitable, karena dari aktivitas operasi saja perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan baik.
Dengan melakukan pemisahan arus kas menjadi tiga aktivitas tersebut, maka investor dapat menganaalisis pengaruh masing-masing aktivitas terhadap harga saham, dan dapat menilai aktivitas mana yang paling berpengaruh terhadap harga saham.
Aktivitas operasi adalah salah satu komponen arus kas yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan, dimana arus kas operasi merupakan penghasil utama pendapatan perusahaan karena aktivitas operasi sangat berhubungan dengan kegiatan produksi perusahaan dan umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Dimana laba atau rugi sangat erat hubungan dengan harga saham, semakin tinggi laba maka semakin tinggi harga saham.
Serta arus kas operasi merupakan arus kas yang berhubungan langsung dengan produksi perusahaan dan penjualan produk perusahaan atau transaksi-transaksi yang berhubungan dengan kas dan setara kas dari penjualan maupun pembayaran kepada karyawan, pemasok maupun investor yang berupa
deviden. Makanya arus kas operasi sangat erat hubungan dengan harga saham.
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Aktivitas ini berhubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan seperti pembelian mesin produksi, tanah, dan gedung.
Hal ini secara empiris telah dibuktikan oleh Miller dan Rock (1985) yang mengemukakan bahwa peningkatan investasi akan berhubungan erat dengan arus kas di masa mendatang yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham. Penelitian dari Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000:65) juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap harga saham.
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi hutang jangka panjang dan modal perusahaan. Aktivitas ini terkait dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana dari pihak luar seperti pinjaman/hutang atau penjualan saham apabila dana dari aktivitas operasi tidak mencukupi, untuk mendanai investasi pertumbuhan perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya serta pembayaran dividen kepada investor dari kas yang tersisa dari kegiatan operasinya.
Arus kas dari aktivitas pendanaan juga merupakan arus kas yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan perusahaan yang dihasilkan dari
pinjaman maupun ekuitas seperti penjualan kas atas penjualan saham atau perolehan dan pembayaran terhadap hutang jangka panjang. Adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pendanaannya merupakan sesuatu yang sangat penting bagi investor, sehingga harga saham akan terangkat naik. Berkaitan dengan pengaruh arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham, Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000:65) menemukan adanya hubungan yang signifikan antara arus kas pendanaan dengan harga saham.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh informasi laba akuntansi dan laporan arus kas terhadap harga saham tercantum pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahun Penelitian Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 2005 Rohman, Abdul Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Arus Kas dan Laba Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Emiten di BEJ
Hasil penelitian menunjukan baik secara individual maupun secara bersama-sama besar kecilnya arus kas operasi dan laba akuntansi kurang mempengaruhi (berpengaruh tidak signifikan) terhadap tingkat
volume perdagangan saham. 2007 Susan,
Marcellia
Informasi Laba Akuntansi dan Arus Kas Serta Pengaruhnya Pada Harga Saham
Hasil penelitian ini menunjukkan harga saham perusahaan telekomunikasi dipengaruhi oleh informasi mengenai laba akuntansi dan interaksi laba akuntansi dengan arus kas investasi
Lysia Hermanto Wibowo Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdapat di BEJ.
dalam LQ 45 periode 1997-1999 dan ditemukan bahwa baik secara pasial ataupun simultan laba akuntansi dan total arus kas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham
2010 Ervina Pengaruh Informasi
Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI
hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara laba akuntansi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah laba akuntansi, arus kas aktivitas operasi, arus kas aktivitas investasi dan arus kas aktivitas pendanaan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. Semakin tinggi laba akuntansi dari suatu perusahaan maka harga saham akan semakin tinggi pula. Investor sangat membutuhkan informasi komponen arus kas dan laba akuntansi sebagai suatu pertimbangan dasar bagi keputusan investasi atau membeli saham, disamping harga saham itu sendiri. Hal ini disebabkan karena harga saham mencerminkan nilai atau hasil dari kinerja perusahaan untuk mampu menghasilkan laba akuntansi (kas) dan kemampuan untuk membayar atau memberikan pengemabalian yang menguntungkan kepada pemegang sahamnya (deviden).
Harga Saham (Y)
Laba Akuntansi (X1)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (X2)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Laporan arus kas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan harus sesuai dengan bisnis perusahaan. Dan harus terdiri dari 3 komponen laporan arus kas yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Serta perushaan harus lah meningkat kan kualitas informasi laba akuntansi dan laporan arus kas karena semakin berkualitas suatu perusahaan maka semakin tertarik investor untuk mau berinvesatasi pada perusahaan, dengan investasi dalam bentuk surat berharga seperti saham dan obligasi yaitu melalui transaksi saham yang dilakukan investor di BEI. Atas dasar pemahaman tersebut, maka dibuatlah kerangka konseptual penelitian ini, pada gambar 2.1.
H1 H2 H3 H4 H5 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisisnya. Dari kerangka konseptual yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H2: Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H3: Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H4: Arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H5: Laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.