• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsultasi dan hasil wawancara dengan pakar secara lintas sektoral untuk elemen aktivitas yang dibutuhkan dalam pengembangan agroindustri komoditas unggulan didapatkan 9 sub elemen yaitu:

1) Menjabarkan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTW) dalam rencana rinci dan program pembangunan daerah

2) Identifikasi jens-jenis agroindustri yang layak dikembangkan di daerah 3) Koordinasi antar sektor industri dan sektor lainnya sebagai upaya untuk

menjamin keterpaduan sistem penyediaan bahan baku, palaksanaan produksi dan pemasaran

4) Perumusan perda untuk mendukung pengembangan agroindustri berbasis komoditas unggulan daerah

5) Pengembangan sistem insentif seperti perpajakan dan perkreditan untuk investasi

6) Penyempurnaan prosedur perijinan industri di daerah disertai dengan pengembangan sistem informasi yang lebih transparan

7) Pengembangan sistem informasi yang mencakup informasi teknologi, usaha industri, pemasaran hasil industri, peluang usaha dan investasi serta informasi agroindustri penting lainnya.

8) Menyiapkan penatagunaan lahan bagi daerah penghasil komoditas unggulan yang mempunyai pertumbuhan yang cepat

9) Identifikasi jenis-jenis produk agroindustri komoditas unggulan yang prospektif untuk dikembangkan.

Hasil analisis ISM terhadap elemen aktivitas yang dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan program sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel tersebut memperlihatkan bahwa elemen kunci (key element) dari aktivitas yang dibutuhkan dalam program pengembangan agroindustri di Gorontalo adalah sub elemen identifikasi jenis-jenis agroindustri yang layak dikembangkan di daerah dan dan sub elemen penyempurnaan prosedur

68 perijinan industri di daerah disertai dengan pengembangan sistem informasi yang lebih transparan. Sub elemen tersebut harus menjadi prioritas dalam pengembangan agrindustri di Gorontalo.

Hasil analisis selanjutnya sebagaimana yang terlihat pada gambar 26, menunjukkan bahwa sub elemen identifikasi jenis-jenis agroindustri yang layak dikembangkan di daerah dan sub elemen penyempurnaan prosedur perijinan industri di daerah disertai dengan pengembangan sistem informasi yang lebih transparan berada pada sektor Independent, artinya bahwa kedua sub elemen tersebut mempunyai kekuatan penggerak (driver power) yang besar terhadap keberhasilan program walaupun punya sedikit ketergantungan terhadap program pengembangan agroindustri di Gorontalo

Tabel 10. Hasil Reachability Matrix Final Elemen Aktivitas yang Dibutuhkan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DP R 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 1 3 1 3 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 2 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 2 5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3 6 1 0 0 0 0 1 1 0 0 3 1 7 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 2 8 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 9 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 D 6 1 1 1 1 1 2 1 2 L 1 2 2 2 1 3 2 1 1

Sub elemen menjabarkan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTW) dalam rencana rinci dan program pembangunan daerah masuk pada sektor Dependent, artinya sub elemen tersebut dalam program pengembangan agroindustri di Gorontalo lebih tergantung dari sub elemen lainnya.

69 1 5 8 9 2 3 4 7 6 1 2, 6 3, 4 5, 8 7 9 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5 6 7

Gambar 26. Grafik Driver Power–Dependence untuk Elemen Aktivitas yang Dibutuhkan

Level 1

Level 2

Level 3

Gambar 27. Diagram Struktur Sistem untuk Elemen Aktivitas yang Dibutuhkan

Keterangan :

1 = Menjabarkan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTW) dalam rencana rinci dan program pembangunan daerah

2 = Identifikasi jenis-jenis agroindustri yang layak dikembangkan di daerah

3 = Koordinasi antar sektor industri dan sektor lainnya sebagai upaya untuk menjamin keterpaduan sistem penyediaan bahan baku, palaksanaan produksi dan pemasaran

4 = Perumusan perda untuk mendukung pengembangan agroindustri berbasis komoditas unggulan daerah

5 = Pengembangan sistem insentif sepeti perpajakan dan perkreditan untuk investasi

6 = Penyempurnaan prosedur perijinan industri di daerah disertai dengan pengembangan sistem informasi yang lebih transparan

7 = Pengembangan sistem informasi yang mencakup informasi teknologi, usaha industri, pemasaran hasil industri, peluang usaha dan investasi serta informasi agroindustri penting lainnya.

70

8 = Menyiapkan penatagunaan lahan bagi daerah penghasil komoditas unggulan yang mempunyai pertumbuhan yang cepat

9 = Identifikasi jenis-jenis produk agroindustri komoditas unggulan yang prospektif untuk dikembangkan.

= Artinya mempengaruhi

Rangkuman hasil analisis untuk masing–masing elemen bersama elemen kuncinya (key element) yang merupakan strategi keberhasilan pengembangan agroindustri berbasis komoditas unggulan di Gorontalo selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Rangkuman Hasil Analisis Masing–Masing Elemen beserta Elemen Kunci (key element).

No Elemen Elemen Kunci (Key Element)

1 2 3 4 5 6 7 8

Masyarakat yang terpengaruh Kebutuhan program

Kendala utama program Perubahan yang dimungkinkan

Tujuan dari program

Tolok Ukur keberhasilan

Lembaga yang terlibat Aktivitas yang dibutuhkan

- Pengusaha agroindustri - Standarisasi mutu - Keterbatasan modal

- Adanya peningkatan orientasi bisnis petani dari usaha tani yang bersifat subsisten ke usaha tani komersial

- Adanya usaha tani yang berkelanjutan

- Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani - Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman

komoditas unggulan

- Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani dan tenaga kerja industri

- Dinas Koperasi dan PPK

- Identifikasi jenis–jenis agroindustri yang layak dikembangkan di daerah

- Penyempurnaan prosedur perijinan industri di daerah disertai dengan sistem informasi yang lebih transparan

1.2. Analisis Hirarki

Pengembangan agroindustri berbasis komoditas unggulan di Propinsi Gorontalo persoalannya sangat kompleks, karena melibatkan banyak pihak yang terkait. Pemecahan masalah yang kompleks tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan teori hirarki yang dikembangkan oleh Saaty (1991), yaitu dengan cara memecah permasalahan tersebut menjadi elemen- elemen pokok dan menyusunnya menjadi suatu hirarki.

71 Penyususnan rencana pengembangan agroindustri komoditas unggulan perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor penting yang terkait dengan memperhatikan kebijaksanaan pemerintah pusat maupun daerah. Penyusunan rencana pengembangan agroindustri ke dalam suatu hirarki perlu juga memasukkan pihak-pihak yang berkompeten, sasaran yang hendak dicapai serta alternatif-alternatif keputusan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan agroindustri tersebut adalah menyangkut berbagai kriteria atau sub kriteria yang berkaitan dengan tujuan utama.

Elemen-elemen penyusun hirarki pengembangan agroindustri komoditas unggulan, diambil dari beberapa pustaka dan masukan dari berbagai pihak yang terkait serta modifikasi elemen yang disesuaikan dengan keadaan di Propinsi Gorontalo.

Hirarki disusun menjadi dua tingkat hirarki yang bersifat umum, selanjutnya masing-masing hirarki tersebut dipecah lagi menjadi beberapa hirarki yang sifatnya lebih teknis dan operasional. Hirarki tersebut terdiri atas hirarki induk yaitu rencana pengembangan agroindustri komoditas unggulan, hirarki anak–1 yaitu menciptakan iklim usaha yang mendukung pertumbuhan agroindustri baru dan hirarki anak–2 yaitu penguatan agroindustri yang telah ada.

Berdasarkan hasil identifikasi elemen kunci (key element) serta karakteristik elemen sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan agroindustri komoditas unggulan yang diperoleh dari hasil olahan ISM, maka dalam penentuan strategi pengembangan telah diidentifikasi beberapa elemen kunci yang dapat dirumuskan menjadi faktor, aktor, tujuan dan alternatif pengembangan agroindustri komoditas unggulan. Faktor, aktor, tujuan dan alternatif yang telah teridentifikasi, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode AHP untuk mengetahui bobot dari masing–masing elemen.

1. Hirarki Induk : Pengembangan Agroindustri Komoditas Unggulan

Dokumen terkait