• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Analisis Kelayakan Produk Agroindustri Unggulan 1 Asumsi yang Digunakan

8. Kebijaksanaan Pemerintah

2.5. Model Analisis Kelayakan Produk Agroindustri Unggulan 1 Asumsi yang Digunakan

SPK SPABKU dapat digunakan untuk menganalisis kelayakan finansial semua jenis produk agroindustri yang dijadikan sebagai alternatif dalam penentuan produk agroindustri unggulan. Analisis kelayakan finansial bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya pendirian suatu proyek agroindustri.

Hasil analisis pemilihan produk agroindustri jagung menetapkan pakan ternak sebagai produk agroindustri terpilih, sehingga analisis yang dilakukan adalah analisis finansial agroindustri pakan ternak. Analisis finansial pendirian agroindustri pakan

112 ternak menggunakan beberapa asumsi yang disesuaikan dengan kondisi pada saat dilakukan verifikasi. Asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Harga jagung kering ditetapkan sebesar Rp 1.485 / kg 2. Harga jual pakan Rp 3.500 / kg

3. Penjualan pakan dilakukan secara tunai 4. Tidak ada persediaan pakan jadi

5. Harga yang digunakan dalam perhitungan biaya merupakan harga konstan pada tahun pertama

6. Modal : - modal sendiri 60 % - kredit bank 40 %

7. Panjang umur proyek diduga sama dengan umur ekonomis proyek dan ditetapkan selama 10 tahun

8. Persentasi nialai sisa 10 %

9. Faktor diskonto berdasarkan pada suku bunga pinjaman yaitu sebesar 20 persen

10.Kapasitas pabrik ditetapkan sebesar 400 kg/jam atau 80.000 kg/bulan atau 960.000 kg/tahun.

11.Produksi mulai tahun pertama sampai tahun ke kesepuluh ditetapkan sebesar 100 persen

12.Perhitungan penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus dengan nilai sisa diasumsikan sama dengan nol

13.Pajak keuntungan yang dibebankan pada industri pakan ternak disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah yaitu 15 persen untuk keuntungan sampai dengan Rp 10.000.000,00, 25 persen untuk keuntungan Rp 10.000.000,00 sampai dengan Rp 40.000.000,00 berikutnya dan 35 persen untuk keuntungan selebihnya.

2.5.2. Kebutuhan Dana

Dana yang dibutuhkan untuk pendirian agroindustri pakan ternak adalah sebesar Rp 533.380.000. Dana sebesar ini berasal dari modal sendiri sebesar 60 persen dan 40 persen merupakan modal pinjaman dari bank dengan jangka waktu

113 pinjaman 5 tahun dengan masa tenggang selama 1 tahun. Rincian dana yang dibutuhkan untuk pendirian agroindustri pakan ternak dapat dilihat pada Tabel 28.

Komponen-komponen harga pembiayaan yang terdapat pada tabel 28 tersebut, nialainya dapat berubah–ubah setiap saat disesuaikan dengan perubahan komponen harga biaya yang berlaku pada saat itu. Pengguna model tinggal memasukkan perubahan komponen harga biaya ke dalam model.

a. Modal Investasi Awal

Modal tetap meliputi biaya tanah dan penyiapannya, biaya gedung dan bangunan sipil, biaya mesin dan peralatan, alat transportasi, perlengkapan kantor dan biaya pra operasional. Total modal investasi awal yang diperlukan untuk mendirikan agroindustri pakan ternak adalah sebesar Rp 280.500.000.

b. Modal Kerja

Modal kerja yang diperlukan perusahaan untuk membiayai pekerjaan operasional selama 1 bulan pertama dan setelah 1 bulan proyek diduga proyek dapat berjalan dengan lancar. Total modal kerja yang diperlukan agroindustri pakan ternak adalah sebesar Rp 250.800.000.

2.5.3. Penilaian Investasi

Kelayakan suatu proyek dapat diukur dengan menggunakan kriteria investasi. Kriteria-kriteria tersebut dihitung dengan menggunakan present value yang telah didiskontokan pada arus penerimaan dan biaya selama umur proyek. Perhitungan kriteria investasi didasarkan pada aliran kas bersih, yaitu nilai yang diperoleh dengan penjumlahan laba dengan penyusutan dimana nilai ini merupakan penerimaan riil proyek. Kriteria investasi yang digunakan untuk menentukan kelayakan pendirian industri pakan ternak adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net B/C Ratio (NBCR) dan Payback Period (PP)

Hasil analisis kelayakan finansial agroindustri pakan ternak dengan asumsi keadaan normal tidak terjadi perubahan kenaikan biaya variabel dan harga jual produk pakan ternak adalah sebagai berikut : Net Present Value (NPV) sebesar Rp 172.475.800., Nilai NPV menunjukkan selisih antara nilai sekarang untuk

114 investasi dan nilai sekarang untuk penerimaan kas bersih. Nilai NPV agroindustri pakan ternak menujukkan angka positif, sehingga agroindustri pakan ternak dinyatakan layak.

Analisis Internal Rate of Return (IRR) bertujuan untuk mencari tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan pengeluaran investasi awal. Jika IRR yang diperoleh ternyata lebih besar dari rate of return yang ditentukan maka investasi dinyatakan layak. Hasil analisis IRR terhadap agroindustri pakan ternak adalah sebesar 35.75 %, nilai tersebut lebih tinggi dari suku bunga yang berlaku yaitu 20 %, dengan demikian maka agroindustri pakan ternak dinyatakan layak.

Analisis Net B/C Ratio (NBCR) digunakan untuk melihat nilai perbandingan antara NPV yang bernilai positif dengan NPV yang bernilai negatif, jika nilai NBCR >1 maka NPV > 0, sehingga proyek layak untuk dilaksanakan. Hasil analisis NBCR agroindustri pakan ternak sebesar 1.01, dengan demikian agroindustri pakan ternak tersebut dinyatakan layak.

Analisis Payback Period (PP) digunakan untuk melihat suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash infow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu, selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum payback period yang dapat diterima. Hasil analisis payback period agroindustri pakan ternak didapatkan waktu 3.7 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa pengembalian investasi awal agroindustri pakan ternak membutuhkan waktu selama 3.7 tahun.

Meskipun usaha agroindustri pakan ternak dinyatakan layak tetapi perlu dilakukan analisis sensitivitas. Analisis tersebut dilakukan untuk melihat apakah proyek masih layak atau tidak layak jika terjadi perubahan pada beberapa parameter seperti penurunan harga jual dan kenaikan harga bahan baku jagung. Analisis sensitivitas dilakukan terhadap penurunan harga jual pakan sebesar 10 % dan peningkatan harga bahan baku jagung sebesar 10 %.

Penurunan harga jual produk pakan sebesar 10 % membuat agroindustri

115 Rp -1.136.275.000 (negatif), PP sebesar 21.0 dan NBCR 0.91, sedangkan jika terjadi kenaikan harga bahan baku jagung sebesar 10 %, agroindustri pakan ternak menjadi tidak layak diusahakan, karena mempunyai nilai NPV sebesar Rp-55.550.000 (negatif), IRR sebesar 14.82. PP sebesar 15.00 tahun dan NBCR 1.00.

116 Tabel 29. Perkiraan Biaya Investasi Agroindustri Pakan Ternak

NO URAIAN JUMLAH

Dokumen terkait