• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V AKU MEMILIKI IMAN, HARAPAN DAN KASIH

B. Aku Selalu Bersemangat Karena Memiliki Harapan

Kita pernah mengalami kesulitan dan berbagai tantangan dalam menjalani hidup ini. Dalam situasi semacam itu kita diharapkan mempunyai pengharapan untuk hidup lebih baik dan terbebas dari situasi yang tidak mengenakkan. Kita dapat membangun impian dan keinginan akan adanya hari esok yang lebih baik dari hari ini. Misalnya, ketika kita mengikuti ulangan dan hasilnya kurang memuaskan, kita harus mempunyai harapan bahwa kita akan mendapatkan nilai yang lebih baik dari hari ini. Demikianlah Tuhan menghendaki kita selalu mengusahakan kebaikan dalam hidup kita masing-masing. Dengan memiliki harapan berarti kita mempunyai kepercayaan akan rencana indah Tuhan dalam hidup kita.

Ayo kita lakukan! Ayo kita pikirkan!

Berani Berharap

Salah satu anak muda yang senantiasa berharap dan mengalami kesuksesan adalah Hee Ah Lee. Hee Ah Lee menderita lobster claw syndrome. Pada masing- masing ujung tangan Ah Lee terdapat dua jari yang membentuk huruf V seperti capit kepiting. Kakinya hanya sebatas bawah lutut hingga tidak dapat menginjak pedal piano standar. Untuk bermain piano, pedal sengaja ditinggikan agar bisa diinjak oleh kakinya yang pendek itu. Ia juga mengalami keterbelakangan mental.

Kondisi semacam itu mungkin akan dibahasakan sebagai sebuah kekurangan. Tetapi, Ah Lee menyebutnya sebagai ”Anugerah dari Tuhan”.

”Terlahir cacat itu bagiku merupakan anugerah spesial dari Tuhan. Aku sampaikan pesan bahwa kalian bisa melakukan apa pun,” kata Hee Ah Lee, si pianis handal asal Korea ini.

Hee Ah Lee mampu memainkan berbagai lagu yang dikarang para musisi handal. Selain itu, Ah Lee sempat berkeliling dunia, termasuk bermain dengan pianis Richard Clayderman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat.

”Aku berkeliling dunia. Aku bermain piano dari sekolah ke sekolah untuk memberi motivasi kepada kaum muda bahwa mereka bisa melakukan apa pun jika mereka mempunyai harapan untuk mau berusaha,” kata Ah Lee.

Sikapnya yang penuh pengharapan dan percaya diri itu terus-menerus didukung oleh kedua orang tua maupun para gurunya. Piano menjadi sahabat dan jendela bagi Ah Lee untuk melangkah di pentas kehidupan. Ia melalui masa kecil dengan bahagia seperti kebanyakan anak-anak. Ketika ada cercaan orang, Ah Lee menanggapinya secara dewasa.

”Teman-teman ada yang mengejek aku sebagai hantu atau monster. Tetapi, aku menerima itu,” kata Ah Lee dengan senyum. ”Aku tidak pernah membandingkan diri dengan orang lain atau merasa beda dengan yang lain. Aku hanya berharap ingin melakukan seperti yang dilakukan orang lain,” kata Ah Lee.

He Ah Lee menjadi inspirasi bagi mereka yang masih merasa diri sempurna untuk berbuat sesuatu bagi kehidupan.

Pengharapan itu Apa?

Pengharapan berarti kepercayaan penuh terhadap sesuatu yang diyakini. Bila itu berkaitan dengan pengharapan kristiani, maka pengharapan berarti sikap percaya kepada janji-janji Allah. Ketika kita berpengharapan berarti kita mempunyai keinginan untuk mencapai surga, kehidupan kekal, dan persatuan dengan Allah. Dan ketika orang mempunyai harapan berarti orang itu mempunyai tujuan dalam hidupnya. Setiap manusia mempunyai harapan akan kebahagiaan sejati yang telah

Berani Berharap

Salah satu anak muda yang senantiasa berharap dan mengalami kesuksesan adalah Hee Ah Lee. Hee Ah Lee menderita lobster claw syndrome. Pada masing- masing ujung tangan Ah Lee terdapat dua jari yang membentuk huruf V seperti capit kepiting. Kakinya hanya sebatas bawah lutut hingga tidak dapat menginjak pedal piano standar. Untuk bermain piano, pedal sengaja ditinggikan agar bisa diinjak oleh kakinya yang pendek itu. Ia juga mengalami keterbelakangan mental.

Kondisi semacam itu mungkin akan dibahasakan sebagai sebuah kekurangan. Tetapi, Ah Lee menyebutnya sebagai ”Anugerah dari Tuhan”.

”Terlahir cacat itu bagiku merupakan anugerah spesial dari Tuhan. Aku sampaikan pesan bahwa kalian bisa melakukan apa pun,” kata Hee Ah Lee, si pianis handal asal Korea ini.

Hee Ah Lee mampu memainkan berbagai lagu yang dikarang para musisi handal. Selain itu, Ah Lee sempat berkeliling dunia, termasuk bermain dengan pianis Richard Clayderman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat.

”Aku berkeliling dunia. Aku bermain piano dari sekolah ke sekolah untuk memberi motivasi kepada kaum muda bahwa mereka bisa melakukan apa pun jika mereka mempunyai harapan untuk mau berusaha,” kata Ah Lee.

Sikapnya yang penuh pengharapan dan percaya diri itu terus-menerus didukung oleh kedua orang tua maupun para gurunya. Piano menjadi sahabat dan jendela bagi Ah Lee untuk melangkah di pentas kehidupan. Ia melalui masa kecil dengan bahagia seperti kebanyakan anak-anak. Ketika ada cercaan orang, Ah Lee menanggapinya secara dewasa.

”Teman-teman ada yang mengejek aku sebagai hantu atau monster. Tetapi, aku menerima itu,” kata Ah Lee dengan senyum. ”Aku tidak pernah membandingkan diri dengan orang lain atau merasa beda dengan yang lain. Aku hanya berharap ingin melakukan seperti yang dilakukan orang lain,” kata Ah Lee.

He Ah Lee menjadi inspirasi bagi mereka yang masih merasa diri sempurna untuk berbuat sesuatu bagi kehidupan.

ditanamkan dalam setiap hati manusia. Dengan kata lain, harapan adalah suatu keinginan hati berdasarkan iman. Tanpa iman, maka manusia tidak akan mempunyai pengharapan. Harapan inilah yang membuat manusia bertahan menanggung segala macam penderitaan dan kesulitan hidup, karena berharap akan kehidupan kekal di surga. Harapan membuat manusia dapat berdiri tegak di tengah-tengah tantangan dan kesulitan. Dengan demikian, orang beriman tidak lagi khawatir atau cemas akan hidup mereka. Pengharapan akan janji Allah memberi semangat dan arah bagi hidup mereka. Harapan itu pula yang telah dibangun oleh murid-murid Yesus ketika mereka mewartakan Kerajaan Allah di tengah-tengah situasi zaman yang sulit.

Pengharapan Para Rasul (Kis 1:12-14)

Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus.

Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Ketika Yesus mengalami kesengsaraan, wafat dan disalibkan, para rasul hidup dalam situasi yang tidak menentu. Mereka kehilangan kepercayaan. Bahkan, Petrus yang dipilih Yesus sebagai pemimpin para rasul sempat menyangkal Yesus. Para rasul merasa takut dan malu bila diketahui sebagai pengikut Yesus yang sudah tersalib.

Situasi yang dialami para murid mulai berubah setelah mereka melihat Yesus naik ke surga. Harapan dan semangat para murid muncul kembali. Mereka tergerak untuk mewartakan Yesus Kristus yang wafat di kayu salib sebagai Putera Allah. Harapan itu membuat mereka kembali percaya kepada Yesus dan berani untuk mewartakan ajaran Yesus Kristus.

Kisah tentang para rasul menunjukkan cara para rasul membangun hidup dari kesatuan sebagai murid Kristus. Mereka membangun kehidupan yang lebih baik dengan terus berpengharapan kepada Tuhan. Dengan harapan tersebut, para rasul dapat hidup rukun, penuh cinta kasih, dan solidaritas. Pengharapan itu juga yang telah mengubah situasi umat beriman pada saat itu menjadi lebih bersemangat dan

Pengharapan Para Rasul (Kis 1:12-14)

Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus.

Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Mari kita meneladan para rasul yang mempunyai pengharapan besar sehingga bangkit dan bersemangat dalam menjalankan tugas mewartakan Kerajaan Allah. Kita bisa membangun harapan kita untuk meraih cita-cita dan impian kita. Kita juga perlu membangun harapan keselamatan dari Kristus supaya kehidupan rohani kita menjadi lebih bersemangat dan iman kita semakin bertumbuh dan kokoh.

Ayo kita renungkan!

Setiap orang yang berpengharapan akan selalu mendapatkan yang diharapkan. Demikian pula jika kita berpengharapan kepada Tuhan, pasti Tuhan juga tidak akan meninggalkan kita. Pernahkah kamu berharap kepada Tuhan? Apa yang kamu peroleh karena harapan tersebut?

Ayo kita pikirkan!

1. Mengapa kita harus mempunyai pengharapan?

2. Apa yang akan kita peroleh jika mempunyai pengharapan? 3. Apa yang menjadi harapan para rasul?

4. Apa yang didapatkan para rasul karena harapan mereka kepada Tuhan?

Ayo kita lakukan!

Buatlah doa untuk membangun harapan akan keselamatan dari Tuhan baik saat ini maupun hari-hari yang akan datang! Doakanlah setiap malam sebelum tidur secara pribadi maupun bersama keluarga!

Dokumen terkait