AKUNTABIITAS KINERJA
C. AKUNTABILITAS ANGGARAN
Pagu dan realisasi anggaran belanja langsung tahun 2012 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapain Indikator Kinerja adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012
Tabel 3.4
Anggaran dan Realisasi per Indikator, 2012
Indikator Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %
Terwujudnya pelayanan angkutan umum massal yang terjangkau dan berkualitas serta pelayanan angkutan barang yang murah, tertib dan teratur
1 Persentase Load Factor Penumpang
Angkutan Umum 41.702.459.491 797.222.200 93.44
2 Persentase penurunan pelanggaran muatan
lebih. 206.380.000 191.542.100 92.81
3 V/C rasio kendaraan yang melintas di
perkotaan 277.706.450 98.126.550 76.84
4 Persentase fasilitas keselamatan lalu lintas
jalan 3.847.573.050 3.712.137.550 96.48
5 Persentase pengukuran jumlah angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan wajib uji/angkutan umum
56.667.500 49.956.000 88.16 6 Persentase peningkatan penumpang
angkutan KA jarak pendek -
Terwujudnya pengembangan infrastruktur dan sistem transportasi yang efektif, efisien, berteknologi tepat, rendah emisi dengan keselamatan tinggi
1. Persentase peningkatan sarana dan
prasarana transportasi 159.765.200 156.123.250 97.72 2. Persentase Peningkatan Pergerakan
Pesawat Pertahun 147.398.000 139.585.820 96.27
3. Persentase sarana dan prasana fasilitas
perhubungan dalam kondisi baik 2.483.100.650 1.643.881.300 96.34 Meningkatkan Daya Tanggap, Transparansi, dan
Akuntabilitas Tata Kelola Pemerintahan
1. Persentase penambahan layanan data
center DGS. - - -
2. Persentase Penyediaan Pelayanan dari
Government Centris Menuju Citizen Centris. 2.311.653.220 2.158.987.420 93.4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012
Indikator Pagu (Rp) Realisasi %
3. Persentase ketersediaan informasi dalam bentuk digital terhadap data dan informasi keseluruhan
1.913.733.220 1.431.387.240 82.9
4. Penurunan Jumlah Jasa Perusahaan Titipan
Yang Illegal 28.925.000 28.925.000 100
5. Penurunan Penggunaan Frekuensi Illegal. 15.993.000 15.138.000 94.65 Indikator Penunjang
1. Persentase Pelayanan Administrasi
Perkantoran 3.444.298.200 3.259.199.420 94.63
2. Persentase Meningkatnya Sarana dan
Prasarana Aparatur 2.355.198.200 2.238.286.900 95.04 3. Persentase Tercapainya Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
477.115.000 446.045.440 93.49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012BAB IV
PENUTUP
A. Keberhasilan
Pelaksanaan Program DGS (Digital Government Services)
Kebijakan tentang pentingnya penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di lingkungan pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah telah dituangkan di dalam Inpres Nomor 3 Tahun 2003, yaitu tentang penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik (e-government). Melalui pengembangan e-government, pemerintah mengharapkan dapat melakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Sementara itu untuk menindaklanjuti Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tersebut, Pemerintah Provinsi DIY melalui Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2006, telah menetapkan Blueprint Jogja Cyber Province yang dititikberatkan pada program Digital Government Services (DGS) sebagai panduan strategis implementasi dan pengembangan e-government di lingkungan Pemerintah Provinsi DIY.
Pembangunan infrastruktur jaringan komputer (LAN, WAN dan internet/global area network) di Pemerintah Provinsi DIY telah dimulai sejak tahun 2002 dan hingga saat ini terus diupayakan pengembangannya. Pembangunan jaringan komputer tersebut memungkinkan terkoneksinya tiap-tiap SKPD dalam jaringan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012
internet/intranet, sehingga tranformasi data/informasi antara masing-masing Unit Kerja dapat berjalan semakin lancar.
Sampai dengan akhir tahun 2012, jaringan infrastruktur komputer Pemerintah Provinsi DIY telah menghubungkan menghubungkan 101 lokasi perkantoran pemerintah DIY yang terdiri dari :
a. 64 lokasi perkantoran dengan kabel HFC b. 32 titik lokasi dengan wireless.
c. 4 lokasi menggunakan FO
Identifikasi perangkat komputer menggunakan dua metode yaitu penggunaan software jaringan OCS Inventory untuk mendata komputer yang terhubung jaringan dan juga form survey yang diisi oleh pegawai di instansi yang disurvey. Dari hasil rekapitulasi, terkumpul data-data sebagai dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 : Jumlah Perangkat Komputer
No Nama Perangkat Keras Jumlah
1 Jumlah Komputer 1227
2 Accesspoint 125
3 Switch 276
Tabel 4.2 : Spesifikasi komputer
No Spesifikasi Komputer Jumlah
1 Komputer dengan prosesor 1 Ghz- 3 Ghz 905 2 Komputer dengan prosesor < 1 Ghz 14 3 Komputer dengan prosesor > 3 Ghz 308
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012
Tabel 4.3 : Sistem operasi yang terinstal
No Nama Software Jumlah
1 Windows XP ( Home dan Profesional) 754
2 Windows 7 391
3 Windows Vista 48
4 Windows server 2008 2
5 Windows server 2003 3
6 Sistem operasi lain 19
Tabel 4.4 : Antivirus yang terinstall
No Nama Software Jumlah
1 Avast 157 2 Avira 531 3 AVG 310 4 BitDefender 12 5 Kaspersky 169 6 Mcafee 214 7 Microsoft Security 23
5 Norton ( antivirus, internet security) 144
Tabel 4.5 : Software downloader dan torrent No Nama Software Jumlah
1 BiTorrent 40
2 UTorrent 12
3 Download Accelator Plus (DAP) 21
4 Orbit Downloader 15
5 Free Download Manager 182
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012
6 Youtube /Video Downloder 14
7 Speed Video downloder 16
5 Speed Video Accelator 15
Melalui Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2006, telah menetapkan Blueprint
Jogja Cyber Province, maka saat ini ada 8 program yang menjadi unggulan dalam pelaksanaan DGS. Seluruh program sudah mulai dengan mengembangkan pelayanan secara on-line. Beberapa diantaranya adalah:
1. Agricenter oleh Dinas Pertanian
2. Fish Bussiness Center oleh Dinas Perikanan dan kelautan 3. Jogja belajar oleh Dinas Pendidikan
4. Jogja Bussines oleh Disperindagkop 5. Jogja Sehat oleh Dinas Kesehatan
6. Informasi Kepariwisataan oleh Dinas Pariwisata 7. Informasi Lapanga Kerja oleh Dinas Tenaga Kerja
8. Plaza Informasi dan Informasi Transportasi oleh Dishubkominfo 9. Jogja Invest oleh Badan Kerjasama dan Penanaman Modal
Serta beberapa program pendukung pelaksanaan DGS di pemerintah Provinsi DIY untuk pelayanan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi , antara lain :
− CPNS On-line (Penerimaan CPNS Secara Online) − LPSE (Pengadaan Barang Secara Elektronik) − DIBI (Data dan Informasi Bencana)
− SIM Pelayanan Ijin Penelitian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012
Aplikasi Pemantauan Angkutan Barang ( APAB )
Kegiatan penimbangan pada jembatan timbang merupakan kegiatan vital yang menjadi pondasi untuk pengaturan kendaraan angkutan barang. Data hasil penimbangan, pelanggaran dan denda serta tilang merupakan bahan yang digunakan untuk analisa dan pengambilan kebijakan terkain dengan penggunaan jalan.
Oleh karena itu dilaksanakan pengadaan aplikasi pemantauan angkutan barang yang berlatar belakang berikut :
a. Pemamfaatan IT untuk menunjang kemudahan dan efisiensi yang semakin menjadi tuntutan kuat pada era globalisasi.
b. Pemamfaatan IT untuk melakukan monitoring pada setiap titik jembatan timbang.
c. Pemamfaatan IT untuk proses digitalisasi data yang pada akhirnya akan menuju pada pengurangan penggunaan kertas dan kemampuan untuk memberikan laporan secara realtime yang bisa digunakan sewaktu-waktu.
Tujuan pemantauan angkutan barang ditujukan untuk informasi data
penimbangan pada dinas perhubungan, komunikasi dan informatika DIY dan memenuhi kebutuhan proses otomasi laporan penimbangan yang terpadu dan terintegrasi.
Daftar module pada aplikasi pemantauan angkutan barang :
a. Module manajemen group dan pengguna yang terdiri dari dua module yaitu :
• Manajemen group dan hak akses • Manajemen pengguna
b. Module refrensi yang terdiri dari :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012
• Modul refrensi jenis sanksi
• Modul refrensi tingkat pelanggaran • Modul refrensi tarif denda
• Modul refrensi golongan kendaraan • Modul refrensi tipe kendaraan • Modul refrensi komoditas
• Modul refrensi perusahaan/pemilik kendaraan • Modul refrensi kelas jalan
• Modul refrensi kendaraan
c. Module transaksi yang telah disesuaikan dengan user acceptance test d. Modul laporan terdiri dari :
• Laporan transaksi harian
• Laporan ringkasan penimbangan harian termasuk informasi berupa grafik berdasarkan jumlah penimbangan dan jumlah denda
• Laporan ringkasan penimbangan bulanan termasuk informasi berupa grafik berdasarkan jumlah penimbangan dan jumlah denda
Area Traffic Control System ( ATCS ) B. Kegagalan
Beberapa indikator kinerja belum berhasil pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pada tahun anggaran 2012 belum bisa terpenuhi :
1. Persentase Load Factor Penumpang Angkutan Umum 2. Persentase penurunan pelanggaran muatan lebih
3. Persentase pengukuran jumlah angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan wajib uji/angkutan umum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TAHUN 2012
4. Persentase peningkatan penumpang angkutan KA jarak pendek