• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

2. Akuntansi Aktiva Tetap

PT.Pertani (Persero) Wilayah Sumbagut mengelompokkan aktiva menurut jenisnya dan membagi aktiva tetap tersebut menurut jenis

digunakan untuk keperluan perincian perkiraan-perkiraan aktiva tetap ke dalam buku besar aktiva tetap. Dengan pengelompokan tersebut diharapkan dapat mempermudah dalam perhitungan beban penyusutan aktiva tetap perusahaan tersebut.

Aktiva tetap PT.Pertani (Persero) Wilayah Sumbagut dikelompokkan kepada enam kelompok jenis aktiva tetap yaitu:

1) Tanah, merupakan harta perusahaan yang dipergunakan sebagai lokasi tempat berdirinya bangunan rumah dan bangunan perusahaan yang diperoleh perusahaan melalui pembelian tunai.

2) Bangunan merupakan harta perusahaan berbentuk bangunan permanen yang dipergunakan sebagai kantor, pabrik, gudang dan perumahan karyawan yang diperoleh perusahaan dengan dibangun sendiri.

3) Mesin dan instalasi merupakan harta perusahaan yang terdiri dari mesin dan instalasi pabrik dan non pabrik yang diperoleh perusahaan melalui pembelian tunai.

4) Kenderaan yaitu merupakan alat transportasi yang dimiliki oleh perusahaan untuk menunjang aktivitas operasi perusahaan yang diperoleh perusahaan melalui pembelian tunai.

5) Alsintan merupakan harta perusahaan berupa peralatan-peralatan yang digunakan untuk menunjang aktivitas operasi perusahaan yang diperoleh perusahaan melalui pembelian tunai

6) Inventaris merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan berupa peralatan ruangan dan perabotan kantor perusahaan serta peralatan operasi yang diperoleh perusahaan melalui pembelian tunai

Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui pembelian secara tunai dan dibangun sendiri. Aktiva tetap yang diperoleh secara tunai akan dicatat sebesar harga beli ditambah biaya-biaya yang dikorbankan dalam hal memperoleh aktiva tetap tersebut sampai siap untuk dipergunakan.

b. Pengeluaran atas aktiva tetap

Selama penggunaan aktiva tetap, sering mengeluarkan biaya-biaya baik yang jumlahnya relatif kecil dan besar. Standar Akuntansi Keuangan telah mengatur kebijakan atas pengeluaran semasa penggunaan aktiva tetap tersebut. Untuk biaya yang jumlahnya relatif kecil hanya dicatat sebagai biaya pemeliharaan aktiva tetap dan dibebankan langsung pada periode berjalan. Untuk biaya yang jumlahnya relatif besar dan menambah masa manfaat aktiva tetap atau kapasitas aktiva tetap tersebut secara signifikan, maka pengeluartan tersebut akan dikapitalisasi.

Pengeluaran atas aktiva tetap PT.Pertani (Persero) Wilayah Sumbagut ini dikelompokkan atas dua jenis pengeluaran yaitu:

1) Kapitalisasi biaya terhadap harga perolehan aktiva tetap.

a) Biaya rehabilitasi aktiva tetap dengan jumlah Rp.5.000.000,- atau lebih dikapitalisasi. Pergantian yang tidak memenuhi kriteria tersebut dicatat sebagai beban pemeliharaan aktiva tetap.

b) Biaya yang dapat digolongkan sebagai biaya rehabilitasi aktiva tetap adalah biaya reparasi, biaya penyehatan, dan pembetulan serta biaya perombakan kembali

c) Biaya rehabilitasi yang dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktiva tetap harus mndapat izin Direksi

2) Biaya dibawah jumlah Rp.5.000.000,- dicatat sebagai beban pemeliharaan aktiva tetap dan dibebankan pada periode berjalan.

Hal tersebut diatas dapat terlihat dari sampel yang dilakukan penulis atas aktiva tetap perusahaan antara lain:

1) Biaya yang dikapitalisasi

Pada tahun 2007 terdapat perbaikan atas mobil Kijang sebesar Rp.10.000.000,- dan sebesar Rp.12.500.000,-. Dan oleh perusahaan biaya tersebut digolongkan atas biaya yang dikapitalisasi dengan jurnal:

Perbaikan mobil kijang Rp. 10.000.000,-

Bank Rp.10.000.000,-

Perbaikan mobil kijang Rp.12.500.000,-

Bank Rp.12.500.000,-

2) Biaya pemeliharaan aktiva tetap yang dibebankan pada periode berjalan

Biaya yang dibebankan pada periode berjalan selama tahun 2009, antara lain biaya perbaikan komputer, biaya tempel ban, biaya pembelian mouse komputer dan lain sebagainya. Pengeluaran tersebut tidak melebihi sejumlah Rp.5.000.000,-

Dengan diadakannya kapitalisasi tersebut, maka beban penyusutan akan dihitung kembali, karena degan kapitalisasi tersebut akan menyebabkan harga peroleh aktiva tetar tersebut berubah.

c. Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam perhitungan beban penyusutan harga perolehan aktiva tetap dan metode penggunaan merupakan faktor yang sangat menentukan beban penyusustan. Selain harga perolehan dan metode yang digunakan yang menjadi faktor besarnya beban penyusutan adalah masa manfaat dari aktiva tetap tersebut, dimana untuk masing-masing aktiva tetap masa manfaatnya berbeda-beda sesuai dengan golongannya.

Pada PT.Pertani (Persero) Wilayah Sumbagut, masa manfaat aktiva tetap sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku, yaitu Surat Keputusan Mentri Keuangan No. 961/KMK.04/1983 tanggal 31 Desember 1983, yang disempurnakan dengan No.826/KMK.04/1984 tanggal 9 Agustus 1984, yaitu:

a) Golongan 1 : masa manfaat 4 tahun b) Golongan 2 : masa manfaat 8 tahun c) Golongan 3 : masa manfat 20 tahun

Metode penyusutan yang diterapkan PT.Pertani (Persero) Wilayah Sumbagut terhadap aktiva tetapnya adalah metode garis lurus dan saldo menurun. Penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus diterapkan untuk aktiva tetap golongan 1, yaitu dihitung dengan persentase tetap, sebesar 5% dari harga perolehan aktiva tetap tersebut, dan diterapkan secara konsisten dari satu tahun ketahun berikutnya. Perusahaan tidak menerapkan nilai sisa aktiva atau nilai residu. Penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus adalah: a) Segala jenis bangunan yang dipergunakan untuk kantor, tempat

usaha, pabrik, gudang, bengkel serta bangunan lainnya b) Jalan

c) Trotoar d) Saluran e) Jembatan f) Pagar

Untuk perhitungan beban penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode saldo menurun, didasarkan atas perkalian persentase golongan aktiva tetap dengan nilai buku aktiva tetap tersebut. Tarif penyusutan aktiva tetap yang menggunakan metode saldo menurun adalah sebagai berikut:

1) Golongan 1, tarif penyusutan 50% per tahun dari nilai buku. Tarif penyusutan ini verlaku untuk aktiva tetap berikut ini:

a) Mebel dan peralatan dari kayu/rotan termasuk meja, bangku kursi, almari dan sejenisnya yang bukan dari bangunan

b) Mobil, sepeda motor, sepeda, forklift, truk ringan

c) Alat-alat khusus untuk memasak makanan dan minuman d) Alat-alat pertanian yang digerakkan bukan dengan mesin e) Pallet, container, kotak kart

2) Golongan 2, tarif penyusutan 25% per tahun dari nilai buku. Tarif penyusutan ini berlaku untuk aktiva tetap berikut ini:

a) Mebel dan peralatan dari logam termasuk meja, bangku, kursi, almari dan sejenisnya yang bukan merupakan dari bangunan b) Alat pengatur udara seperti AC, kipas angin dan sejenisnya

c) Mesin kantor seperti mesin ketik, mesin hitung, duplikator, mesin foto copi, accounting mechine dan sejenisnya

d) Truk berat, mobil tangki, bus

e) Perlengkapan lainnya seperti amplifier, tape/video recorder, pesawat TV dan sejenisnya

f) Mesin-mesin yang mengolah/memproduksi barang-barang/bahan-bahan pertanian dan perkebunan

Beban penyusutan yang ada pada PT.Pertani (Persero) Wilayah Sumbagut merupakan beban perusahaan yang harus dicantumkan didalam laporan keuangan khususnya laporan laba rugi sebagai pengurangan pendapatan. Sedangkan akumulasi penyusutan disajikan di dalam neraca sebagai pengurang nilai perolehan aktiva tetap. Saat dimulainya penyusutan aktiva tetap adalah pada tahun pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan adalah pada tahun selesainya pengerjaan harta tersebut.

Dokumen terkait