akan menjadi lain apabila transaksi tersebut menimbulkan utang atau piuta ng yang dinyatakan di dalam mata uang asing. Akuntansi terhadap transaksi yang dinyatakan di dalam mata uang asing y ang menimbulkan utang atau piutang dalam ma
ta uang asing tersebut dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu;
1. Pada tanggal transaksi 2. Pada tanggal neraca 3. P ada tanggal jatuh tempo (pelunasan)
1. Pada t anggal transaksi.
Pada tanggal transaksi ini aktiva, utang, pendapatan atau biaya akan dicatat berdasar kurs pada tanggal transaksi.
2. Pada tanggal Neraca.
lami perubahan maka nilai piutang atau piutang yang Apabila kurs menga
dinyatakan dalam mata uang asing tersebut nilainya didalam mata uang domestik ahan tersebut harus diakui sebagai laba atau rugi, akan mengalami perubahan. Perub
: Nilai piutang bertambah di akui sebagai laba. Nilai piutang berkurang diakui sebagai rugi.
Nilai utang bertambah diakui sebagai rugi Nilai utang
berkurang diakui sebagai laba.
KODE MK / STEKPI / BAB 9
3. Pada Tanggal Jatuh Tempo (Pelunasan)
Apabila perusahaan mempunyai piutang yang dinyatakan dalam mata uang asing maka pada tanggal jatuh tempo perusahaan akan menerima pelunasan yang dinyatakan dalam mata uang asing. Selisih antara kas yang dinyatakan dalam mata uang domestik dengan nilai buku piutang yang dilunasi akan diakui sebagai laba atau rugi, yaitu :
Pelunasan lebih
besar
daripada nilai buku menimbulkan selisih laba. Pelunasan lebih kec
il daripada nilai buku menimbulkan selisih rugi.
kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing tersebut berbeda aka selisihnya akan diakui sebagai laba atau rugi, yaitu : dengan nilai buku utang m
Kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing melebihi
nilai buku selisih rugi. utang maka akan menimbulkan
Kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing lebih kecil
daripada
aka akan menimbulkan selisih laba. nilai buku utang m
enurut prinsip Akuntansi Indonesia maka pengecualian terhadap perlakuan
seperti itu boleh dilakukan untuk selisih kurs yang terjadi karena devaluasi atau transaksi SWAP.
LATIHAN TOPIK 2
erj kan latihan berikut ini ! 1) Untuk memperdalam pemahaman Anda menge
uang asing? nai materi di atas, silakan anda s akuntansi hubungan kantor
KODE MK / STEKPI / BAB 9
2) Sebutkan dan jelaskan 5 metode dalam menjabarkan laporan keuangan yang
disajikan di dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik! 3) Di dalam metode current rate method untuk akuntansi hubungan kantor
pusat-cabang masih dikelompokkan ke dalam 2 jenis, sebutkan! 4) Sebutkan perbedaan antara non-current rate method dengan gabungan antara
current/ non-current rate method!
5) Sebutkan jenis pengelompokkan penjabaran laporan keuangan di dalam
monetary d
an non-monetary method!
6) Bagaimana perlakuan akuntansinya terhadap transaksi yang dinyatak
an di dalam mata uang asing yang menimbulkan utang atau piutang dalam m
ata uang asing, yang pelunasannya pada tanggal neraca?
) Bagaimana perlakuan akuntansinya terhadap transaksi yang dinyatakan di dalam mata uang asing yang menimbulkan utang atau piutang dalam mata uang asing, yang pelunasannya pada tanggal jatuh tempo?
8) Bagaimana bila kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing tersebut berbeda dengan nilai buku utang ? Bagaimana pengakuannya?
RANGKUMAN
1 ) Di dalam menjabarkan laporan keuangan yang disajikan di dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik tersebut terdapat beberapa metode antara lain ;
. Current rate method.
ethod. 3. Current/Noncurrent m 4. Monetary/Nonmonetary method. 5. Temporary method
2) Akuntansi terhadap transaksi yang dinyatakan di dalam mata uang asing yang menimbulkan uatang atau piutang dalam mata uang asing tersebut dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu;
1. Pada tanggal transaksi Pada tanggal neraca 2.
3. Pada tanggal jatuh tempo (pelunasan)
KODE MK / STEKPI / BAB 9 TES FORMATIF
Pili disediaka
1. al ka n ! e ntor cabang di dalam negeri, kecua h s ah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
B rikut ini merupakan masalah khusus akuntansi hubungan kantor pusatli :
A Pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang di nota diatas harga pokok.
B. Pengiriman barang dari kantor cabang ke kantor cabang atas perintah kantor pusat di nota diatas harga pokok.
C. Perbedaan nilai aktiva yang dinilai dengan metode c
ampuran current/non-current rate
method.
D. Pengiriman aktiva (kas) dari kantor pusat ke kantor cabang.
2.e P ngiriman barang ke cabang di nota Harga Pokok apabila dicatat oleh
ka ntor Pusat dengan sistem fisik, sebagai berikut:
A. Rekening koran kantor cabang
xxxx
Pengiriman barang ke kantor cabang xxxx
Cadangan kelebihan harga xxxx
B. Rekening koran kantor cabang xxxx Pengiriman barang ke kantor cabang xxxx
Cadangan kelebihan harga xxxx
C. Rekening koran ka
ntor cabang xxxx
Cadangan kelebihan harga xxxx Pengiriman barang ke kan tor
cabang
xxxx D. Cadangan kelebihan harga xxxx
barang ke kantor cabang kantor cabang xxxx xxxx
KODE MK / STEKPI / BAB 9
3. Pencatatan dengan sistem prepetual pada transaksi pengiriman barang ke
kantor cabang di nota atas dasar harga pokok apabila dicatat oleh kantor
pusat adalah sebagai berikut: A. Pe rsediaan barang dagangan xxxx Rekening koran kantor cabang xxxx Cadangan kelebihan harga xxxx B. Rekening koran kantor cabang xxxx
Pengirim an barang dagangan
xxxx
Cadangan kelebihan harga xxxx
C.Persediaan barang dagangan xxxx
Rekening koran kantor cabang xxxx Cadangan kelebihan harga xxxx D. Rekening koran kantor cabang
xxxx
c bara A. Persediaan barang dagangan Cadangan kelebihan harga Pen atatan oleh kantor cabang dengan sistem fisi ng ke kantor cabang di nota atas dasar harga pokok adal
Rekening koran kantor pusat xxxx xxxx xxxx
k pada transaksi pengiriman ah sebagai berikut:
Pengiriman barang dagangan xxxx
B.Pengiriman barang dagangan dari pusat xx
xx
Rekening koran kantor pusat C. Pengiriman barang dagangan dari cabang xx xx xx xx
Rekening koran kantor cabang
xxxx D.Rekening koran kantor
cabang
xxxx
P Penj daga
metode fisik dicatat sebagai berikut: engiriman barang dagangan ktr cabang
urnalan oleh kantor cabang pengirim pada transaksi peng ngan antar kantor cabang atas perintah kantor pusat men xxxx
iriman barang ggunakan
KODE MK / STEKPI / BAB 9 A. Kasxxxx
Pengiriman barang dari kantor pusatxxxx
Biaya angkut xxxx
Rekening kantor pusat xxxx B.Pengiriman barang dari kantor pusatxxxx
Biaya angkut xxxx
Rekening kantor pusat xxxx
Kas xxxx
C. Rekening kantor pusatxxxx .
i keua
a Biaya angkut Kas Rekening kantor pusat
Biaya angkut Kas
mat uang domestik, kecuali: Pengiriman barang dari kantor pusat xxxx Pengiriman barang dari kantor pusat
xxxx
ngan yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing xxxx xxxx xxxx
xxxx xxxx
menjabarkan laporan ke dalam . Current cost method
B. Current rate method C. Non-current rate method D. Monitary/ Non Monitary method
.
berikut: A. Rekening koran pusat Penjurnalan oleh kantor cabang penerima pada pengiriman barang dagangan yang dicatat diatas harga pokok dengan metode prepetual adalah sebagai xxxx
Persediaan barang daganganxxxx
KODE MK / STEKPI / BAB 9 B. Persediaan barang daganganxxxx
Rekening koran cabang xxxx C.Persediaan barang daganganxxxx
Rekening koran pusatxxxx D.Rekening koran cabang xxxx
barang dagangan xxxx Utan g-piutang akibat transaksi dalam mata uang asing pada ta nggal neraca akan menimbulkan pengakuan laba atau rugi sebagai berikut, k ecuali: A.
Nilai piutang bertambah diakui sebagai laba. B. Nilai piutang berkurang diakui sebagai rugi. C. Nilai utang bertambah diakui sebagai rugi. D.
Nilai utang berkurang diakui sebagai laba ditahan. PT. ALHASIL berkantor di Jakarta mempunyai ka ntore cabang di Bekasi dan Serang, semua kantor cabang tidak melakuka n pembelian, sehingga bara ng dikirim dari pusat diacatat 25% diatas harga pok ok. Suatu hati caba
ng Serang kehabisan stok barang, kemudian atas perintah pusat, cabang Bekasi mengirimkan 3 ton barang untuk Serang. Harga pokok barang dagangan Rp. 2.100.000 per ton, sedangkan menurut nota yang diterima cabang Bekasi Rp. 2.625.000 per ton. Biaya angkut yang dikeluarkan kant or cabang Bekasi Rp. 85.000, s edangkan waktu menerima barang dagangan dibebani biaya angkut ole h Jakarta sebesar Rp. 135.000, sedangkan biaya ang ut dari Jakarta ke Se k rang sebesar Rp. 170.000. Jurnal yang dibuat oleh kantor cabang pengirim d engan metode fisik adalah sebagai berikut: A. Rekening kantor pusat R p. 6.605.000
Pengiriman barang dr kantor pusat Rp. 6.300.000
Biaya angkut Rp. 170.000
Kas Rp. 135.000
B. Rekening kantor pusat Rp.6.520.000
Pengiriman barang dr kantor pusatRp. 6.300.000
Biaya angkut Rp. 135.000
Kas Rp. 85.000
KODE MK / STEKPI / BAB 9
C. Rekening kantor pusatRp.7.875.000
Pengiriman barang dr kantor pusat Rp. 6.300.000 Biaya angkut Rp. 135.000 Kas Rp. 144.000 D.Rekening kantor pusat Rp. 6.555.000
Pengiriman barang dr kantor pusat Rp. 6.300.000
Biaya angkut Rp. 170.000
Kas Rp. 85.000
10.dBer asarkan informasi soal no. 9 maka jurnal ya
ng dibuat oleh kantor
acab ng penerima dengan metode prepetual adalah sebag
ai berikut: A. Persediaan barang dagangan Rp. 7.875.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 7.875.000 B. Persediaan barang daganganRp. 6.555.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 6.555.000 C. Persediaan barang daganganRp. 6.520.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 6.520.000 D. Persediaan barang daganganRp. 6.470.000
Rekening koran kantor pusat
Rp. 6.300.000
Biaya angkut Rp. 170.000
C i
gunakan ru Kegiatan B ocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang ter dapat ian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban An da yang benar. Kemudian
mus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda da lam materi elajar 2.
u s
Tingkat penguasaan =x 100 %
10
KODE MK / STEKPI / BAB 9
r ngkat penguasaan yang Anda capai: 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = sedang < 70 % = baik sekali Kalau And
a mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat m
eneruskan dengan
Ke
giatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah
80 %, Anda
haru
s mengulangi Kegiatan Belajar ini (bab 9), terutama yang be
lum Anda kuasai.
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF atif Kunci Jawaban Tes Form Tes Formatif
1) C
2) A 3) D 4) B 5) C 6) A 7) C 8)D
KODE MK / STEKPI / BAB 9 DAFTAR KEPUSTAKAAN Daftar Kepustakaan
Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South Western, reissue
by Binarupa Aksara, Jakarta.
B eam, John (1998), Advanced Accounting, 5th edition, Prentice Hall, London, reissue
by Salemba Empat, Jakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 buku 1, Cetakan ke-7,
BPFE, UGM, Yogyakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 buku 2, Cetakan ke-6,
BPFE, UGM, Yogyakarta.
Supriyono, RA dan Suparwoto (1986), Akuntansi Keuangan Dasar, bagian