TINJAUAN PUSTAKA
2. Akurasi Sistem RFID Frekuensi Tinggi
Pada jenis RFID ini, performa dari RFID frekuensi tinggi ini sangat bergantung pada faktor keadaan lingkungan, dimana maksudnya komunikasi yang terjadi di antara RFID tag dan RFID reader terjadi pada jarak tanpa hambatan proses identifikasi dapat terjadi pada jarak pada kisaran 10 meter.
Pada RFID frekuensi tinggi, tag RFID bekerja secara aktif dengan daya dari baterai, akurasi dari tag RFID frekuensi tinggi bergantung pada daya dari baterai tersebut. Tantangan dalam merancang sistem RFID adalah merancang infrastruktur RFID di lingkungan yang tidak bersahabat [8].
2.5 RFID MIFARE RC522
Mifare RC522 RFID Module adalah sebuah modul berbasis IC Philips MFRC522 yang dapat membaca tag card yang didalamnya sudah terdapat chip yang berisi ID sebagai akses serta penggunaan yang mudah dan harga yang murah [9].
Gambar 2.5 RFID MIFARE RC522 [9]
Dapat dilihat pada table 2.2 spesifikasi RFID RC522 adalah merupakan produk dari NXP yang menggunakan fully integrated 13.56MHz non-contact communication card chip untuk melakukan pembacaan maupun penulisan.
MFRC522 mendukung semua varian MIFARE Mini, MIFARE 1K, MIFARE 4K, MIFARE Ultrcalight, MIFARE DESFire EV1 and MIFARE Plus RF identification protocols. Konfigurasi pin modul RFID Reader/Writer MIFARE RC522 [10].
Tabel 2.2 Spesifikasi RFID MIFARE RC522[10]
1 Dimensi 40 x 50 mm
2 Chipset MFRC522 Contactless Reader/Writer IC 3 Frekuensi 13,56 MHz
4 Jarak pembacaan kartu ± 5cm
5 Protokol akses SPI (Serial Peripheral Interface) @ 10 Mbps 6 Kecepatan transmisi RF 424 kbps (dua arah / bi-directional) / 848
kbps (unidirectional)
7 Mendukung kartu MIFARE jenis Classic S50 / S70, UltraLight, dan DESFire
8 Framing & Error Detection (parity+CRC) dengan 64 byte internal I/O buffer
9 Daya maksimal 3,3 Volt
10 Konsumsi Arus 13-26 mA pada saat operasi baca/tulis, < 80μA saat modus siaga
11 Suhu operasional -20°C s.d. +80°C
2.6 Telegram
Telegram adalah sebuah aplikasi layanan pengirim pesan instan multi platform berbasis cloud yang bersifat open source, telegram dapat di install di smartphone Android, IOS, Windows Phone, Ubuntu Touch dan pada sistem operasi Windows, MAC OS, Linux. Telegram juga menyediakan pengamanan pengiriman pesan end to end. Dengan ada nya open source pada bot telegram dapat menjadi akses keamanan suati sistem dengan di hubungkan dengan Api dengan fitur bot token yang tersedia pada telegram dapat memberikan kemudahan untuk developer menggunakan telegram sebagai alat komunikasi sistem operasi IoT [11].
Gambar 2.6 Aplikasi Telegram [11]
2.6.1 Bot Telegram
Bot adalah program kecil yang berjalan di samping Telegram.
Dibuat oleh pengembang pihak ketiga menggunakan API Bot Telegram.
Fitur Bot Telegram ini hanyalah sebuah akun yang ada di Telegram yang telah dioperasikan oleh sebuah perangkat lunak yang telah memiliki fitur Al. Penggunaan Bot Telegram ini bisa sesuai seperti yang diinginkan seperti, melakukan sebuah pencarian, pengingat, sebagai penghubung, sebagai pengajar dan lain sebagainya. Platform Bot Telegram dapat menampung lebih dari 10 juta bot dan gratis untuk pengguna dan pengembang [11].
2.7 Magnetic Switch Sensor
Magnetic switch sensor adalah saklar yang dapat merespon medan magnet yang ada di sekitarnya. Magnetic switch ini seperti halnya sensor limit switch yang diberikan tambahan plat logam yang dapat merespon magnet. Magnetic switch tersebut biasa digunakan untuk pengamanan pada pintu dan jendela [12].
Gambar 2.7 Magnetic Switch Sensor
Gambar 2.8 Sistem kerja Magnetic Switch Sensor
Di bagian kiri gambar, magnet berada pada jarak ke sakelar, yang mencegah buluh logam mendekat dan menyelesaikan sirkuit. Sedangkan pada bagian kanan gambar, terlihat bahwa ketika magnet lebih dekat ke sakelar, buluh logam terhubung satu sama lain dan rangkaian selesai dan kami mengamati keluaran melalui modul sensor. Singkatnya, ketika magnet dekat, rangkaian tertutup maka sensor mendapatkan output, dan ketika magnet jauh dari saklar buluh, rangkaian terbuka maka sensor tidak mendapatkan output[12].
2.8 Push Button
Push button (saklar tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang dapat memutus dan mengalirkan arus listrik dalam suatu rangkaian project Arduino.
Dimana pemutusan dan pengaliran ini terjadi karena prinsip pengalihan dari satu konduktor ke konduktor lain. Caranya dengan pengoperasian langsung secara manual oleh pengguna. push button dapat digunakan untuk memicu jalannya suatu perangkat output seperti relay, buzzer, LED, maupun yang lainnya[13].
Gambar 2.9 Push button
Gambar 2.10 cara kerja push button sebagai Input Pull Up
Prinsip kerja push button adalah pemutus dan penyambung aliran listrik.
Namun dalam hal ini, ia tak bersifat mengunci. Jadi ia akan kembali ke posisi semua saat selesai ditekan. Saat push button ditekan, ia menjadi bernilai LOW dan akan menghantarkan arus listrik. Sedangkan apabila dilepas, maka ia bernilai HIGH dan memutus arus listrik. Hal ini dikarenakan saat menghubungkan komponen ke pin yang dikonfigurasi dengan INPUT_PULL UP, ujung lainnya harus terhubung ke ground. Dalam kasus saklar sederhana ini, menyebabkan pin membaca HIGH saat saklar dilepas (terbuka) dan LOW saat saklar ditekan (tertutup).
2.9 Relay
Relay adalah perangkat yang didasarkan pada prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan serangkaian saklar. Saklar (Kontaktor) menutup (off) atau membuka (on) dengan induksi magnet ketika diberi tegangan. Relay memiliki komponen didalamnya yaitu terdiri dari sebuah kumparan dan kontak, kumparan pada relay adalah kumparan kawat yang menerima arus, dan kontak adalah jenis saklar yang dipengaruhi oleh ada tidaknya arus pada kumparan[14].
Gambar 2.11 Relay 1 Channel 5 V
Kontak relay atau kutub umumnya memiliki dua kegunaan dasar.
1. Normal on : Keadaan awal kontaktor tertutup (on) dan terbuka (off) ketika relay diaktifkan dengan melewatkan arus yang sesuai melalui kumparan.
Istilah lain untuk kondisi ini biasanya tertutup (NC).
2. Normal off: Keadaan awal kontaktor terbuka (off) dan menutup ketika relai diaktifkan dengan mensuplai arus yang sesuai ke koil. Istilah lain untuk kondisi ini biasanya terbuka (NO).
Gambar 2.12 Skema rangkaian Relay 2.10 Solenoid Door Lock
Kunci pintu solenoid adalah komponen elektronika yang dibuat secara khusus untuk mengunci pintu yang dapat digunakan menjadi kunci pintu otomatis.
komponen ini bekerja ketika diberi catu daya 12 vdc, juga bisa dengan 6 vdc dan 24 vdc. Dalam kondisi normal, magnet berada pada posisi tuas diperpanjang/terkunci.
Operasikan tuas untuk membukanya. Komponen ini dapat dimanfaatkan dengan RFID berbasis arduino dan sangat ideal untuk pengaman pintu otomatis[15].
Gambar 2.13 Solenoid Door Lock 12V